Part 4

5 0 0
                                    

"lo yakin gak mau join aja, Ta? Jalur dalem nih" tawar Acel kesekian kalinya.

Tata menatap jengah, "gue bantu-bantu sewaktu ada event gini gak apa deh, Cel. Tapi untuk join, gue cuma 2 semester disini gak enak dong"

"yaudah lo jadi relawan nih jadinya?"

Tata mengangguk sambil tetap membaca dan merevisi rundown acara. Setelah ia resmi menjadi mahasiswa Tritania karena pertukaran mahasiswa dari Queensland University, Tata seringkali membantu sahabatnya dalam acara UKM-nya tersebut.

"Zi, boleh tolong print ini? lo sekalian mau ambil danus keju aroma lo, kan"

Zia mengangguk, "tapi lo beli keju aroma gue ya, Ta"

Sudah biasa bagi mereka, bahkan bagi Tata sekarang. Ia hanya terkekeh kecil dan mengangguk. Baginya seluruh anggota UKMBS ini sangat solid, semua anggota menjalani peran dan tugasnya dengan maksimal.

Belum sempat Zia beranjak dari tempatnya, pintu sekretaris terbuka.

"Bigail, kenapa?"

"Bu Latri berubah pikiran, dia gak jadi cancel kelasnya. Sekarang dia udah di kelas dan dia ngasih waktu 10 menit untuk seluruh mahasiswanya kumpul lagi di kelas"

Acel dan Zia tentu saja berdecak kesal, baru saja dosennya itu menggagalkan kelasnya hari ini, sekarang dia menarik perkataannya dan bahkan hanya diberi waktu 10 menit untuk berkumpul kembali.

"katanya dia mau kenalan sama mahasiswa dari Queensland" sambung Abigail.

Sebetulnya Bigail sudah beberapa kali berada di satu kelas bersama Tata, bahkan makan siang bersama. Namun, mungkin karena kepribadian Bigail yang lebih pendiam dari Acel dan Zia yang membuat Tata juga sungkan untuk lebih dekat dengannya.

"salah dia gak sih cancel kelas mulu udah beberapa minggu, jadi deh gak bisa ketemu Tata" gerutu Acel.

Akhirnya demi memangkas waktu mereka segera beranjak dari ruang sekretariat itu menuju kelas.

"harusnya lo aja sih ini Ta yang ikut kelasnya, kan dia cuma mau kenalan sama lo" keluh Gama. Di tengah perjalanan menuju kelas, mereka tidak sengaja bertemu dengan Chio dan Gama yang berjalan dari arah studio latihan.

"udah deh gak apa, Ta. Gue temenin, ikhlas kok gue kelas lagi walaupun dicancel beberapa menit yang lalu cuma demi mau kenalan dengan lo" sahut Chio.

Sahutan demi sahutan, keluhan demi keluhan mereka lontarkan mengiringi jalan malas mereka menuju kelas.

-

"perkenalkan nama saya Agatha Geraldine, kalian bisa memanggil saya Tata. Saya merupakan mahasiswa pertukaran dari Queensland University. Bukan tanpa pertimbangan saya memilih Universitas Tritania sebagai kampus yang akan menjadi wadah saya belajar selama 2 semester ini. Saya memilih Universitas Tritania karena saya melihat kesetaraan Universitas Tritania dengan Queensland University dalam prestasi mahasiswa di dalamnya. Dan masih banyak lagi yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu" mengalirlah sudah perkenalan dari Tata yang membuat sang dosen mengangguk dengan senyumannya.

Pantas saja dia sangat penasaran dengan Tata, Bu Latri merupakan mahasiswa S2 di Queensland University, ia merasa satu almamater dengan gadis itu.

Bu Latri merupakan dosen yang tergolong killer, apapun ucapannya merupakan keputusan mutlak. Sebetulnya ia bukan tipe dosen yang seringkali absen, hanya kebetulan ia sedang mengurus gelar Profesor-nya. Maka dari itu sudah 2 minggu ia gagalkan kelas yang diajarnya.

Seperti hari ini saja kegiatan pembelajaran betul-betul hanya perkenalan Tata dengan diselipkan pemberian tugas kelompok di akhir pertemuan yang hanya 20 menit itu.

ELMEIROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang