Part 7

5 0 0
                                    

Tata berdiri untuk bertepuk tangan paling kencang saat sahabatnya ini menyelesaikan penampilkan tarian modern-nya. Ia menampilkan senyuman bangganya dan mengacungkan kedua ibu jarinya pada Acel saat netra mereka bertemu.

Saat Acel turun panggung dan memasuki backstage, Tata ingin bergegas keluar dari gedung dan berputar masuk backstage melalui pintu lain. Namun, belum selesai ia mebenahi slingbagnya, dirinya mematung mendengar intro lagu yang ternyata tanpa aba-aba tersebut.

Berusaha tetap terjaga
Tunggu kamu selesaikan semua kesibukan

Pikirannya melalang hingga ke New York mendengar baik pertama lagu yang Bernadya nyanyikan.

Kumaklumi s'lalu
Kumengerti kamu
Punya sibuk lain
Tak harus aku, tak s'lalu aku

Seisi gedung mengikuti lirik demi lirik membarengi Bernadya,

"Lama-lama lelah juga aku
Seperti hanya aku yang butuhkan kamu"

Tak menutup kemungkinan Tata juga ikut menyanyikannya.

"benar ternyata, tinggal tunggu waktu sampai Bernadya jadi relate" gumamnya dengan senyum pahitnya.

Ia merasa bukan sibuk, memang Kenneth tidak meluangkan waktu untuknya. Seperti ada sesuatu yang memaksa keluar dari dadanya, sangat sesak.

Lakukan semua senyamanmu saja
Ku menyerah

Akhir dari lagu pertama yang Bernadya bawakan bukan disambut tepuk tangan antusias dari Tata, melainkan dibarengi dengan senyum hambarnya.

"beneran gue tinggal nungu waktu untuk lantang nyebutin bait terakhir lagunya?" tanyanya pada diri sendiri.

Lama-lama dari Bernadya menjadi sesi terakhir yang membuat Tata menempati kursi penontonnya. Hingga sore hari saat ini, Tata hanya asyik memandangi aplikasi chat di ponselnya.

Lamunannya terhenti saat pipinya terasa dingin, ia mendongakkan kepalanya lalu tersenyum tipis.

"kenapa gak lanjut nonton? Sayang banget gold ticketnya" tanya Chio sembari mengulurkan tangan berisi cimory coklat yang tadi ia tempelkan di pipi Tata.

Tata menerima cimory tersebut dan menggeleng, "social battery gue low"

Chio mengerutkan dahinya sebelum terkekeh, "lucu ya anak New York ini" candanya.

New york, ya? Bukannya tertawa justru Tata kembali teringat pada kekasihnya disana.

"beneran habis, ya?"

"by the way, thanks Yo" ucap tata mengalihkan pembicaraannya yang diangguki oleh Chio.

"lo sekarang jadi hobby beliin gue cimory"

"itu tadi ucapan terimakasih udah riasin gue dan senyum sebangga itu setelah band gue tampil"

Kali ini Tata terkekeh, "gue emang sebangga itu sama kalian, terutama lo, Chio. Gue gak expect lo bakal solo tadi"

"gue awalnya nervous abis, ta. Tapi lo tau, waktu ngeliat lo natap sebangga itu, percaya diri gue langsung ke charge" jawab Chio dengan semangatnya membuat kekehan Tata berubah menjadi tawa.

-

"jadi dia orangnya"

Lelaki dengan jaket kulit yang disampirkan ke bahunya tersebut mengangguk, dan menghembuskan asap dari mulutnya.

"gue gak nyangka bakal ketemu dia lagi"

"jadi rencana lo?"

"yang pasti gue gak sebodoh dulu sampe keduluan cowok lain, bakal gue kejer"

ELMEIROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang