Part 5

5 0 0
                                    

Dua wanita dengan hoodie soft blue sedang menikmati es krim cone di tangan kanannya dan membawa beberapa paperbag di tangan kirinya sembari berjalan mengelilingi salah satu mall.

"udah berapa tahun kita gak jalan bareng gini, Cel"

Acel mengangguk, "ternyata long distance sekacau yang gue bayangin, Ta. Sama sahabat aja gue gak kuat, gimana pacar, ya?"

Seketika Tata terdiam, benar sudah 2 minggu komunikasinya dengan sang pacar kacau. Kenneth hanya membalas pesannya sekali dalam sehari, sibuk katanya. Padahal ia paham betul di Queensland saat ini tidak sedang berada di minggu ujian, dan Kenneth bukan tipe mahasiswa ambis.

"Ta!" sentakan Acel tepat di samping telinganya, berhasil membuat Tata membuyarkan lamunannya.

"plis di mall ada setan budeg, kah?"

Tata hanya menggeleng, "enak aja lo, gue gak kerasukan"

"habisnya lo diem tiba-tiba, kepikiran utang lo?"

"eh, cel. Gue baru inget, udah 2 hari Ken gak jawab pesan gue"

Kali ini Acel yang terdiam dengan menatap Tata, "2 hari banget, Ta?"

Tata mengangguk, "menurut lo wajar?"

"wajar untuk gue hajar, gila aja LDR 2 hari gak dibales"

"ya positive thinking aja kali ya, dia lagi hectic disana"

"positive thinking aja ada yang lebih harus dia jaga perasaannya"

Bug

"sialan lo" diam sejenak sebelum memukul bahu Acel.

"udah ah, lupain aja. By the way, lo tau.. Callister?" tanya Tata dengan mengecilkan nada bicaranya diakhir.

Acel mengangguk santai, "tau" sahutnya sambil tetap menghabiskan eskrimnya

"kemarin waktu kita makan di kantin, gue liat logo Callister di gantungan tasnya Chio"

Acel kembali mengangguk, "Chio wakil ketuanya"

"HAH! Ah maksud gue, Chio wakil ketua Callister?" kaget Tata yang sempat menaikkan nada bicaranya.

"bukan hanya Chio, Gama juga anggota Callister. Dan bukan hanya Callister, disini ada beberapa geng motor terkenal, tapi mereka sekedar anak motor bukan merusuh sana-sini. Mungkin mereka bakal merusuh sesama geng motor aja" jelas Acel yang menangkap sinyal tidak nyamannya Tata dengan kata 'geng motor'

Banyak cerita yang sudah bertahun-tahun mereka hanya ceritakan melalui face time atau hanya sekedar chat kini mereka ceritakan setengah hari ini, karena memang sedang tidak ada jadwal kelas sampai dengan tengah hari. Dan juga event mini konserpun sudah sampai di finishing sebelum besok akan gladi bersih dan lusa akan dilaksanakan. Jadilah kedua gadis ini memiliki waktu untuk girls time.

-

Kali ini kembali mahasiswa semester 5 kelas A memiliki jadwal kelas Bu Latri. Namun, kembali hari ini Bu Latri tidak berada di kampus. Sepertinya urusannya belum selesai, jadilah ia memerintahkan seluruh mahasiswa kelasnya untuk melanjutkan tugas yang sudah ia berikan.

Acel sudah berpusing dan beradu nasib dengan Gama di ujung sana, berkebalikan dengan Chio dan Tata yang kini mengerjakan semuanya dengan lancar. Rupanya di Queensland materi ini sudah Tata pelajari, jadi hanya perlu diimplementasikan dan diselaraskan dengan perencanaan yang mereka buat.

Krek

"huh, lumayan juga ya"

Semua konsep sudah berhasil mereka buat, hanya kini tugas Chio dan Tata merangkai kata demi kata untuk dibuat dalam bentuk artikelnya.

"gue beliin minum dulu ke kantin ya, ta?" tawar Chio.

"wah boleh, gue mau cimory coklat ya, Yo. Ini..."

"oke, ta" belum selesai Tata mengeluarkan uangnya, Chio sudah beranjak dari kursinya menuju pintu kelas.

Tata hanya menggeleng dan tersenyum, "dasar"

Sembari menunggu Chio, ia memutuskan untuk melihat sahabatnya yang sedari tadi hanya berselisih paham dengan Gama.

"udah sampe man... wah gila, lembar tugas kalian udah kaya khodam, kosong" celetuk Tata yang membuat Acel juga Gama memancarkan tatapan elang mereka.

Bukan takut, justru Tata terkekeh, "muka kalian kaya burung hantu deh, coba mana yang susah siapa tau gue bisa bantu?"

"semua" sontak Gama dan Acel menjawab bersama.

Kali ini Tata yang mengeluarkan tatapan tajamnya, "kalian tuh cuma terpaku dengan artikel inggris dan dipersentasiin, coba kalian anggep kalian disuruh buat tugas dengan bahasa indonesia, pasti kalian gak sepusing itu"

Tata yang sudah sangat paham dengan kapasitas Acel selama di SMA, nampaknya artikel seperti ini tidak bisa membuatnya sepusing ini.

"Ta" tata menoleh saat Chio memanggilnya dengan membawa 5 cimory coklat di tangannya.

"Yo, mau jum'at berkah?"

Chio menggeleng dan memberikan satu kotak ke Tata saat Tata sudah menghampirinya. Ia simpan 4 kotaknya lagi di meja tempat Tata duduk.

"loh, gue nitip 1 aja, Yo"

"sisanya sebagai apresiasi lo udah jadi partner keren di pembuatan konsep ini" ucap Chio yang sudah kembali duduk di kursinya disusul Tata.

Tata merogoh kantongnya dan memberikan selembar uang untuk diberikan ke Chio, "thanks ya, udah beliin titipan gue"

"dikira gue jualan cimory? Gak, lo pegang aja uangnya buat beli mochinya Zia. Lagian gue bilang tadi gue beliin minum ya, bukan lo mau nitip minum gak" jawab Chio dan kembali berkutat di laptopnya.

Akhirnya Tata menyerah, "thanks Yo, nanti gue update kalau gue gumoh cimory ya" canda Tata yang membuat Chio terkekeh kecil sembari mengacak lembut rambut Tata.

Tata terpatung dengan perlakuan tidak biasa yang ia dapatkan, melihat itu Chio menarik tangannya.

"sorry ta, kebiasaan di Acel" ucap Chio kaku.

Sebetulnya Tata juga masih dalam keterkejutannya, tapi ia tidak mau nanti kedepannya ia dan Chio jadi sungkan. Ia masih belum menyelesaikan tugas kelompok ini dengan Chio, juga masih akan terus berada di kelas yang sama.

"santai, Yo" jawab Tata dengan sedikit kekehan berharap suasanya kembali cair.

Dan sepertinya berhasil, mereka kemballi mengerjakan tugas dengan sesekali bercanda.

"Ta, ayo makan, udah habis nih jam pelajarannya" ucap Acel yang sudah bersama Zia disana.

Sontak membuat Tata melirik jam tangannya, benar saja waktu pelajaran Bu Latri sudah habis. Ia dan Chio setuju melanjutkannya nanti.

"Bigail gak ikut?" tanya Tata.

"dia mau print tugas buat matkul selanjutnya, mungkin nanti nyusul" jawab Zia yang hanya diangguki oleh Tata.

"ikut deh gue"

"kita ke kantin FISIP, Yo" sahut Zia.

"ya gak apa, gue juga laper kali mau ikut kalian ke kantin"

"tumben lo, Yo. Biasanya males ke kantin di fakultas lain" ucap Acel yang diangguki setuju oleh Zia.

"nyari suasana baru, udah tuh ayo. Sini ta biar gue aja yang bawa laptopnya"

Disambarnya tas laptop berwana ungu muda dengan gambar little pony itu dan berjalan mendahului taman-temannya.

Zia dan Acel menatap bingung ke arah Gama, yang ditatap hanya mengangkat bahunya dan mengikuti langkah Chio. Menyerah, akhirnya Zia dan Acel disusul Tatapun mengikuti.

"banyak banget bekal cimory lo, Ta. Masih demen banget lo cimory" komentar Acel.

Tata mengalihkan pandangannya ke paperbag yang ia bawa, untung saja ua menyimpan paperbag ini.

"ah ini, Chio tadi katanya apresiasi konsep selesai" jawab Tata seadanya.

"baik banget tuh orang diliat-liat, tapi disuruh beli mochi atau keju aroma gue malah diledekin doang" gerutu Zia. 

ELMEIROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang