XO

2 0 0
                                    


Sudah 2 tahun Ga Eul tidak menempati apartemennya. Ga Eul melarikan diri darinya, tapi dengan bodohnya Ga Eul lupa mengganti password apartemen ini. Karena hal itu apartemen ini tetap bersih dan seolah tetap ditempati. Jin An bilang dia akan datang ke sini ketika pikirannya kacau, karena apartemen ini dipenuhi oleh kenangan kami berdua.

Suasana kamar yang redup, hanya bayangan lampu dari ruang tengah yang menyelinap di sela-sela pintu. Cahaya di luar jendela mengintip melalui gorden yang bergeser membentuk celah karena tiupan angin. Rupanya Jin An hendak kembali untuk menutup jendela dan malah menangkap basah Ga Eul yang sudah menghilang selama 2 tahun.

Jin An menatap Ga Eul, membuat Ga Eul meletakkan kedua tangannya di atas kasur untuk menahan tubuhnya. Jin An terus memajukan tubuhnya, membuat Ga Eul harus memiringkan tubuhnya ke belakang, menjaga agar tidak rebah ke kasur.

"bolehkah aku menciummu?" Suara Jin An yang lembut membuat seluruh tubuh Ga Eul sensitif.

Tanpa sempat menjawab Jin An sudah maju untuk mencium bibirnya. Tangan Ga Eul tidak sanggup lagi menahan tubuhnya dan tubuh Jin An bersamaan. Ga Eul terbaring rebah ke kasur. Jin An menggerakkan tangannya dari lengan ke arah jemari Ga Eul, menggenggamnya dan menekannya ke kasur. Tubuh Jin An menghimpit tubuh Ga Eul. Ga Eul merasakan tubuh Jin An yang makin memanas. Jin An melepaskan ciumannya. Ia lalu menarik tangan Ga Eul dan menciumi dan menghisap jemarinya. Membuat Ga Eul merasa mabuk akan setiap aksi Jin An.

Jin An lalu membuka sweaternya dan baju kaos yang ia pakai, membuat tubuh bagian atasnya terekspos secara keseluruhan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jin An lalu membuka sweaternya dan baju kaos yang ia pakai, membuat tubuh bagian atasnya terekspos secara keseluruhan. Tubuh Jin An semakin bagus dan berotot daripada saat terakhir Ga Eul melihatnya. Otot perutnya sangat bagus. Sejenak Ga Eul terpesona akan Jin An, kemudian ia menepuk pipinya dan berusaha sadar. Ga Eul berusaha bangkit dan mendorong tubuh Jin An yang berada di atasnya. Tapi Jin An lebih kuat darinya. Jin An dengan mudah mendorong tubuh Ga Eul kembali ke atas kasur.

"apa kamu tidak ingin menyentuhnya?" tanya Jin An

Wajah Ga Eul merah padam karena malu.

"kamu bisa menyentuh bagian manapun yang kamu mau" goda Jin An

Ga Eul menutup wajahnya, ia merasakan tubuhnya terangkat. Jin An memindahkan posisi Ga Eul agar berada di atas kasur sepenuhnya. Jin An kemudian berbaring di sebelah Ga Eul, Jin An menarik selimut dan memeluk Ga Eul dari belakang.

Sejenak Ga Eul kebingungan

"aku merasakan hawa kekecewaan dari belakang sini" goda Jin An

Jin An lalu membelai rambut Ga Eul dan merapikannya, menampakkan sedikit leher dan telinga Ga Eul.

"maaf saja, tapi aku ini pria yang memegang janji" Jin An berbisik di telinga Ga Eul

Ga Eul kemudian berbalik, Ia balas memeluk Jin An.

"aku harap kamu tidak terlalu kecewa, anggap saja ini makanan pembuka yang lezat" kata Jin An

Ga Eul membenamkan kepalanya dalam pelukan Jin An. Ga Eul merasa sangat terperdaya.

CUDDLE ROOM (versi ID)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang