Eric dan sunwoo berjalan beriringan menatap matahari yang hampir tenggelam sebentar lagi.
senyuman terbit dibibir Eric karena senang bisa melihat sunrise dengan jelas dipantai yang cukup banyaknya angin yang menerpa wajah Eric.
membuat rambut keduanya tidak bisa untuk diam dan rapi sebelum mereka berangkat kepantai.
sunwoo menatap Eric "seneng??" tanya sunwoo.
eric menoleh kearah sunwoo sambil menganggukkan kepalanya. sunwoo ikut seneng kalo pujaan hatinya itu senang diajaknya kepantai.
sunwoo kembali menatap Eric "pindah tempat??" tanyanya.
Eric mengerutkan keningnya "kenapa pindah tempat?, baru juga Sampek" ujar Eric.
"biar bisa sekalian dapet momen banyak, ayok" sunwoo berjalan meninggalkan Eric. Eric dengan terpaksa mengikuti langkah kaki sunwoo.
...
sunwoo menjalankan sambil sesekali menatap Eric. Eric sudah bilang sama sunwoo kalo mengendarai montor itu harus fokus tapi ni anak malah ngeyel.
yaudahdeh Eric cuma bisa menghela nafas sabar. namun, rasa tidak enak terkenal didalam hatinya. seperti ada yang mengganjal untuk dikeluarkan.ada apa dengan perasaannya saat ini.
TINNNN TINNNNNN
Eric terkejut dalam lamunannya dan segera tersadar. sunwoo ikut terkejut ketika klakson berbunyi sangat keras. dia membanting stir kesamping. namun, bukannya selamat dari maut yang datang. mobil sunwoo menabrak batasan yang berbunyi sangat keras. karena lajuan mobil sunwoo cukup kencang. sunwoo membanting stir dengan keras membuat mobil mereka menabrak pembatas dengan keras kesamping kanan.
BRAKKKKK SRETTTTTT
WIUUUU WIUUUU WIUUUU🚑
"segera tangani pasien yang memiliki luka sangat parah, dan saya akan mengobati pasien dengan luka cukup kecil ini".
"siap dok"
dokter lain segera lari menuju ruang IGD dengan kasus pasien yang bisa dibilang cukup parah.
selang infus tertempel ditangan Eric. kain kasa melingkar dahi Eric. diberinya plester dipipi kanan Eric. tangannya ikut diberi kain kasa karena sobekannya cukup panjang ditangan kiri Eric.
Eric berusaha membuka kedua kelopak matanya menyamakan cahaya yang menusuk kedua matanya.
melenguh kesakitan, meremat pangkal hidungnya. menatap sekeliling setelah sadar dengan ruangan berwarna serba putih itu membuat Eric mencari seseorang yang mungkin satu ruangan dengannya.
dia berusaha bangun dengan ringisan kecil dari bibirnya. menekan tombol merah disisi ranjangnya dan membuat suster tiba beberapa detik kemudian.
suster itu menghampiri Eric setelah mendapatkan suara bel darurat.
"apakah ada yang sakit atau apa?" tanya sang suster.
Eric menggelengkan kepalanya,kalo ditanya mana yang sakit ya tentu sakit semua.
"apakah suster tau dimana letak kamar seorang pemuda yang bersamaan dengan kasus saya?" tanyanya.
suster itu nampak berfikir untuk mencari tahu jawaban untuk menjawab pertanyaan Eric.
seorang dokter datang menghampiri Eric. dokter Hwang itulah marganya yang sering dipanggil. sahabat atau bisa dikatakan teman waktu sunwoo berusaha untuk mencari Eric disaat itu. namun, dokter Hwang lah yang membantunya.
dokter Hwang menyuruh sang suster untuk pergi keluar. agar masalah ini dokter Hwang yang mengurusnya.
suster mengangguk dan berjalan permisi pergi keluar. dokter Hwang berjalan mendekati kursi roda dipinggir dan meletakkannya disamping ranjang Eric. membenarkannya dan menyuruh untuk Eric pindah kekursi roda.
Eric bingung dia gatau mau diajak kemana dengan kursi roda itu. namun, karena Eric penasaran jadi dia menuruti kemauan dokter Hwang. dengan dibangu dengan dokter Hwang agar Eric tidak jatuh.
setelah Eric dirasa duduk sempurna diatas kursi roda. dokter Hwang mendorongnya dengan wajah datar. sedikit terpukul dengan keadaan.
"dokter Hwang, kita mau kemana?" tanya Eric.
dokter Hwang menatap Eric "ikuti saja" ujarnya.
Eric mengerutkan keningnya, lalu menatap dokter Hwang dari bawah "kenapa diruang jenazah, saya mau mencari seorang pemuda yang sama kecelakaan dengan saya" ujar Eric.
dokter Hwang menghela nafas, dia berjalan untuk membuka pintu ruang jenazah dan menjalankan kursi roda Eric.
Eric cukup kesal, dia itu mau ketemu sunwoo bukan mau ketemu mayat.
dokter Hwang memberhentikan kursi roda Eric dipinggir ranjang dengan seseorang tertutup kain putih diatasnya.
"jangan bilang—"
dokter Hwang membukanya dan membuat Eric membelalakkan matanya.
"KIM SUNWOO"
'cinta yang hampir terbit dan muncul ternyata musnah ketika melihat seseorang yang kita harapkan kini sudah terbaring diatas ranjang dengan kain putih menutupi tubuhnya dari ujung kaki sampai ujung rambut' Eric
TAMAT
KAMU SEDANG MEMBACA
TEACHER || SUNRIC
Teen FictionMenceritakan seorang pria bermarga Sohn melamar pekerjaan sebagai guru fisika di BRIGHT FUTURE ACADEMY bekerja disaat dia berumur 24 tahun, dan juga menjelma sebagai guru BK yang menurutnya terlalu lelah untuk menghadapi seorang murid nakal disekol...