Happy Reading
┌───── •✧✧• ─────┐
Kita memilih untuk hidup,
maka teruslah hidup,
apapun yang terjadi.└───── •✧✧• ─────┘
Saat Ben tiba di istana Pangeran, dia tidak melihat satu pun saudaranya. Tanpa bertanya-tanya, Ben tahu jika mereka ada di istana utama.
Bagaimanapun, dia telah mengenal saudara-saudaranya itu, mereka pasti tidak akan diam saja di istana Pangeran yang sementara Kakak Pertamanya sedang Debutante. Pasti mereka ingin melihat Daniel.
Tetapi, siapa sangka dia akan bertemu Ireta di situasi yang tidak ingin dia ingat kembali. Lalu, saat ini di depan matanya dia melihat Steve yang sedang disuapi makanan oleh Abella, "ada apa denganmu?," melihat Steve dengan keadaan yang tidak terlihat bagus, Ben tercengang.
Dia pun melihat Terry dan Kai tidur disamping Steve. Tetapi, sepertinya mereka berdua tidak apa-apa.
Dengan santainya Steve menjawab, "seperti biasa."
Melihat raut wajah Steve yang menyebalkan, Ben sepertinya tidak perlu khawatir.
Ben duduk disamping tempat tidur, lalu dengan wajah yang dibuat-buat agar terkesan imut, dia menatap Abella, "aku juga ingin disuapi, aku juga belum makan Ibu."
"Menjijikan," celetuk Steve.
Abella yang sudah terbiasa dengan tingkah anak-anaknya, hanya tertawa. Sementara, Steve dan Ben menatap satu sama lain dengan sinis.
Terry dan Kai terbangun oleh keributan Kakak-kakaknya, "Ben!" ucap Kai sembari lompat ke arah Ben.
Ben memeluknya, "iya iya aku pulang," ucapnya sambil mengelus kepala Kai.
Terry mengucek-ngucek mata, "aku lapar," ucapnya.
Abella pun memperintahkan pelayan untuk membawakan makanan ke kamar tidur.
"Apa kau tau Maiden?" tanya Ben kepada Steve.
Steve mengangguk, "pernah dipelajari bukan?" ucapnya dengan mulut yang penuh dengan makanan.
"Aku tadi melihatnya," ucap Ben.
Tidak mengherankan jika mereka disini, "apakah kau bertemu Ksatria tujuh itu?" tanya Steve.
"Tidak, aku hanya bertemu Putri Kedua. Dan kau tahu? Aku melihat Kak Dan dan Putri Ireta, mereka.." hampir saja Ben membocorkannya.
Steve dan Abella menunggu Ben melanjutkan ucapan.
"Putri Ireta memakan burung pesan ku," ucap Ben lalu tertawa miris.
Steve terbatuk-batuk, Abella pun memberikan air kepada Steve.
"Dia menghisap darahnya?" tanya Steve.
"Ya, seperti itu," jawab Ben. Bagaimana bisa Kakak Pertamanya membiarkan Putri Ireta menghisap darahnya? Yah, itu urusan mereka nanti, hanya saja bagaimana sekarang dia menatap sang Kakak? Ben menggelengkan kepala, dia akan mengesampingkan hal itu dulu.
Steve dan Abella kebingungan melihat tingkah Ben.
"Aku pulang."
Melihat Nixia, Steve terdiam, "darimana saja?" tanyanya dengan terkejut akan kedatangan ibunya yang tiba-tiba.
Nixia menghampiri putranya, "maafkan ibu," sambil mengusap kepala Steve dengan sendu.
Ben tidak mengerti apa yang terjadi, dia hanya menggaruk kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Prince of Stariney
FantasyDi Kekaisaran Stariney, telah lahir lima Pangeran. Mereka terlahir dengan berkat yang luar biasa. Aturan Kekaisaran dikatakan bahwa Pangeran Pertama harus mewarisi tahta. Tetapi, Kekaisaran Stariney yang telah memiliki Pangeran dari semua Permaisuri...