O4. Logistik

63 14 0
                                    

Seperti tahun-tahun sebelumnya, lokasi  pembagian logistik Diksarlin 2024 juga di lapangan pakir Teknik Elektro

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, lokasi  pembagian logistik Diksarlin 2024 juga di lapangan pakir Teknik Elektro.

Ngomong-ngomong, itu namanya saja parkiran Teknik Elektro, tapi yang pakai hampir seluruh mahasiwa mulai dari; jurusan Teknik Elektro, Administrasi Bisnis, Teknik Sipil, Teknik Kimia hingga terkadang Akuntansi. Tak jauh berbeda, lahan parkir mahasiwa Teknik Komputer juga di invasi oleh sebagian besar mahasiwa Akuntansi yang malas parkiran Teknik Elektro karena jauh. Sedangkan untuk mahasiwa Teknik Mesin, mereka memilih untuk parkir di lahan kosong samping bengkel Mesin.

Karena permasalahan lahan parkir itu juga, para peserta jadi dilarang membawa kendaraan selama pembagian logistik.


Tak seperti tahun lalu yang logistik tiap gelombangnya dibagikan sekaligus. Tahun ini ada perubahan sedikit, Polanta menjadwalkan ada dua sesi khusus gelombang satu.

Entah apa alasannya, Kara juga bingung mengapa hanya gelombang satu yang dibagi menjadi dua sesi, yaitu pukul 07.00-11.00 untuk kelompok 1-15 dan pukul 13.00-17.00 untuk kelompok 16-31. Sedangkan gelombang dua; yaitu kelompok 32-62 nanti logistiknya dibagikan secara sekaligus pada pukul 13.00-17.00 tepat setelah gelombang satu menyelesaikan pelatihan.

Jumlah peserta Diksarlin dalam satu pleton yang mencapai 56 peserta, sedikit lebih banyak dibanding tahun lalu yang hanya mencapai 42 peserta tiap pleton.

Tiap lima kelipatan pleton akan dibentuk satu kompi yang dinamakam sesuai abjad, kecuali kompi Fatwa yang memiliki enam pleton. Hal itu dikarenakan ada pleton yang tidak mencapai 56 peserta.







Kara sedikit iri ketika mengetahui nama kompi tahun ini yang terdengar sangat kece seperti; Agni, Brata, Cetta, Daksa, Endra dan Fatwa.

Tidak seperti tahun dulu yang terdiri dari; Ambon, Bandung, Cepu, Ende dan Flores. Sialnya, Kara harus terjebak dengan kompi Cepu.

Apa-apaan nama cepu itu? Kara sangat membenci orang yang mengusulkan nama itu. Sangat jelek, diantara sekian banyak diksi indah, mengapa harus cepu?

Ia rasanya mau menangis kalau mendengar teriakan pelatih memanggil mereka.






"Hei, kompi Cepu!"






Rasa seperti sedang dikatai.

Dan mereka wajib menjawabnya dengan lantang dan semangat. Kalau tidak, bisa-bisa disuruh push-up.






"Siap, kompi Cepu!"






Lebih parah lagi ketika latihan untuk lomba yel-yel.






"Walau panas terik matahari, berjuta kali kompi Cepu beraksi bagiku itu langkah pasti..."






Kerap kali mereka dibentak oleh para tentara kerena suaranya terlalu pelan. Mau bagaimana? Isi kompi itu rata-rata anak D3 Administrasi Bisnis dan D3 Akuntansi. Hampir seluruh populasi di kompi itu perempuan semua, terutama di pleton Kara dulu yang malah hanya memiliki tiga lelaki di dalamnya.

Redamancy [𝔧𝔢𝔫𝔯𝔦𝔫𝔞]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang