18. Teman hantu

1.8K 114 6
                                    

"Aku berangkat!" teriakku kepada nenek.

Aku langsung membanting pintu dan segara mengayuh sepedaku secepat mungkin agar tidak terlambat ke sekolah. Dan akupun sampai di sekolah jam 07.20.

"Haruna, tumben telat" ejek Meiko

"Apaan sih -,-" kataku

Saat sampai di kelas, alu termemung sendiri seperti orang melamun yang sedang memikirkam sesuatu. Tiadk seperti biasanya aku terlambat bangun seperti ini. Padahal semenjak aku pindah ke apartement, aku tidak telat.

"Ciiieee... Haruna kenapa?? Galau ya??" ejek Ayumi dengan geng-gengnya.

"Ti-tidak" kataku

"Hahahhahaa!!!!! Jangan bohong Haruna" kata Ayumi mengejek

"Dia tidak bohong" kata Akako

Ayumi pun pergi dengan geng-gengnya. Aku tidak melihat ke Akako melainkan melihat ke jendela.

"Kau masih marah dengan aku kan?" kata Akako

"...." aku hanya diam

"Tidak apa-apa jika kau tidak mau menjawab pertanyaanku. Yangku tau, kau akan terkena masalah besar jika kau berteman Kanako. Jika kau kenal dengan anak itu, pergilah ke wc dan berdiri di kaca, lalu panggil namanya beberapa kali sambil berputar-putar sampai dia ada dikaca wcmu. Oh iya jangan lupa lampunya di matikan dan jangan pakai penerangan seperti lilin ataupun senter. Itu saja yang bisa aku bilang"

Akako pun pergi meninggalkan ku. Kanako? Siapa anak itu? Aku juga tidak kenal dengannya. Apalagi, ngapain dengar kata anak peramal. Bikin ketakutan saja.

-
-

"Aku pulang..."

Tidak ada orang di apartement. Mungkin nenek dan kakek sedang keluar. Sedangkan kakak main ke rumah temanya. Akupun pergi ke kamar. Menutup pintu kamarku dan melempar tas sekolahku di atas kasur. Akupun mengambul boneka-bonekaku termasuk boneka Susi dan boneka Nina. Dua boneka itu sekarang lebih kelihatan mengerikan dari sebelumnya.

"Hai..."

Aku langsung melihat ke belakang. Tidak ada orang.

"Aku disamping mu"

Aku melihat kearah kiri. Ternyata anak perempuan yang aku jumpai tadi malam. Akupun mengajak anak itu bermain boneka dengan ku. Tiba tiba...

"UNTUK APA AKU BERMAIN BONEKA? SEPERTI ANAK-ANAK SAJA!"

Anak itu langsung melempar boneka Susi. Akupun mengambil boneka Susi dan menaruknya di rak. Akupun mengajak anak itu jalan-jalan keluar apartement. Anak itu tidak mau keluar. Katanya dia tidak menyukai sinar matahari.

••~~~~~~~~••

"Hahahhahaha..... Film itu seru ya" kataku kepada anak perempuan yang aku lihat tadi.

"Haruna, kamu bicara dengan siapa?" kata kakak keheranan.

"Dengan teman baru"

"Di mana? Tidak kelihatan"

Akupun langsung ketakutan. Akupun bertanya kepada nenek. Nenek juga tidak melihat anak itu. Akupun pergi ke kamarku.

"He-hei. Na-namamu siapa?" kataku ketakutan.

"Kanako. Namamu siapa?"

"Ha-haruna. Aku mau ke wc dulu ya"

Akupun pergi ke wc. Menghadap ke kaca tanpa menghidupkan lampu. Akupun mengikuti perintah yang Akako bilang.

Brak!!!!

"Apa yang kau lakukan? Apa kau ingin mengusirku???!!!!!"

Aku menghiraukan apa yang dibilang Kanako. Aku tetap berputar-putar sampai anak itu muncul di kaca wc ku. Dan akhirnya Kanako muncul di kaca wc ku.

"Baiklah!!! Kau menang!!!! Tapi aku akan tetap menghantuimu jika aku bertemu denganmu"

Akupun kembali tenang karena Kanako hilang. Pada saat aku masuk ke kamar, boneka Susi hilang. Hanya ada boneka Nina.



Hai... Beberapa hari ini, aku agak lama update ceritanya ya... Soalnya beberapa hari ini aku sibuk. Baiklah, jangan lupa votenya ya.. Arigato ^^

Chapter 19. Hilangnya boneka Susi

Ghost DollTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang