21. Cermin aneh

1.8K 101 5
                                    

"Kakak kakak" kata sepupuku Hikami yang masih menginap di apartementku.

"Ha?! Apa?!" kataku agak malas

"Kakak tau kan dicerita putri, ada orang jahat yang bilang "cermin oh cermin. Siapa yang paling cantik di desa ini?" itu putri apa kak?"

"Snow white?"

"Iya snow white. Coba aku punya cermin seperti itu"

"Untuk apa? Kalau kakak tidak akan mau jika mempunyai cermin seperti itu"

Akupun langsung melihat ke arah jam. Jam sudah menunjukkan pukul 05.00. Hari ini aku ada janji ke rumah Asami untuk mengambil catatan IPSku yang salah tarok. Aku menaruk buku IPSku di tasnya Asami. Akupun meninggalkan Hikami dan segera pergi keluar apartement sebelum malam.

-
-

"Asami, terima kasih sudah mau mengembalikan buku IPSku"

"Iyaa"

"Kenapa kamu pulang tidak naik mobil? Biasanya naik mobil"

"Loh?! Memangnya gak boleh? Kamu sendiri kenapa gak pakai sepeda?"

"Eh itu... Ngg.."

"Ayo beli-beli!!!! Cermin ini sangat cantik. Ayo beli beli beli!!!!" kata seorag bapak-bapak yang menjual cermin.

"Berapa harganya om?" kata Asami

"Rp20.000 dek"

"Aku mau yang itu om" kata Asami sambil menjuk cermin yang kelihatannya unik. Bisa dibilang cermin itu mirip dengan cermin vampire.

"Kamu tidak mau dek?" kata oom itu kepadaku.

"Ah eng.. Aku mau yang itu aja" kataku sambil menunjukkan cermin yang bulat dengan bingkai warna merah.

Saat di persimpangan jalan, kami pun berpisah karena rumah kami tidak satu jalan.

"Aku pulang... Nek, Hikami sudah pulang kan nek?"

"Iya"

Akhirnya aku bebas dari anak itu. Akupun pergi kekamar sambil mengambil cermin yang aku beli tadi dan menruknya di dinding. Cermin itu tidak terlalu besar. Saat aku menaruknya dinding, cermin itu sangat aneh. Setiap aku meluruskannya, cermin itu selalu miring dan tidak pernah lurus.

-
-

"Heii..."

Aku melihat ke belakang. Tidak ada orang.

"Disini. Aku disini. Dikamarmu. Lihatlah ke cermin"

Karena penasaran, akupun pergi ke cermin. Aku melihat disitu ada orang. Orang itu mengulurkan tangannya dan mengajakku untuk masuk ke cermin itu. Dan akhirnya akupun masuk ke cermin itu.

"Nah. Ini rumahku. Baguskan?" kata anak itu

"I-iya. Bagus" kataku

Sebenarnya, rumah itu sangat jelek. Banyak sekali debu dan sarang laba-laba di mana-mana. Akupun diajak sama anak perempuan itu untuk masuk ke rumahnya. Saat masuk, rumah itu mengerikan. Didalam rumah itu, ada oom, tante, dan 2 anak laki-laki.

"Ini keluargaku. Sekarang, kau jadi salah satu di keluarga kami setelah kami memakan dagingmu"

"TIDAKKKKK!!!!!!!"

"Hah... Hah... Cuman mimpi" kataku sambil memegang keningku.

••~~~~~~~~••

Teng Teng Teng... (Bel pulang sekolah)

"Asami, mmm... Kau kan beli cermin sama aku kemaren, apa cermin itu tidak aneh atau menghantuimu?" kataku

"Tidak. Baik-baik aja. Mungkin kau saja yang salah"

"Bukan. Yang salah adalah cerminnya. Waktu dulu, ada seorang anak perempuan yang suka melihat cermin. Saat di perjalanan, mobil keluarga mereka ditabrak sama truk dan keluarga itu meninggal. Orang yang menjual cermin itu tidak tau kalau itu adalah cermin hantu" kata Akako tiba-tiba

"Ja-jadi, apa yang harus aku lakukan?" kataku

"Kau kembalikan saja cermin itu kepada orang menjual cermin itu" kata Akako.

Akupun langsung pulang ke apartement untuk mengambil cermin itu dan mengembalikannya kepada penjual cermin itu. Saat aku ingin balik ke aprtement, aku melihat rumah yang aku lihat di mimpiku.



Hai.. Beberapa hari ini mungkin aku agak lama menerbitkan cerita karena aku sedang sibuk. Jangan lupa kasih vote and comment ya ^^

Chapter 22. Perempuan bermuka kantong plastik

Ghost DollTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang