20. Kamarku seperti hantu

1.8K 113 9
                                    

Hari ini adalah hari Sabtu dan Minggu. Hari yang paling kusuka karena libur. Tapi ada 1 hal yang tidak kusuka. Selama seminggu ini sepupuku dari London akan datang. Itulah hal yang paling kubenci karena dia pasti akan menceritakan tentang dirinya saat di London dan tentu saja pasti aku merasa iri. Apalagi dia tidak suka dengan yang namanya debu ataupun kotor. Jadi hari ini kami benar-benar sangat sibuk untuk bersih-bersih.

Kadang-kadang, sepupuku itu dia selalu mengatakan yang aneh-aneh dan yang dia katakan itu selalu benar. Karena aku takut, akupun pergi ke rumah Akako tanpa sepengatahuan kakak, nenek, dan kakek.

TING TONG..... TING TONG.....

"Wah. Siapa ya? Mau cari siapa?" kata tante-tante

"Ma-mau cari Akako" kataku

"Oohh... Temanya Akako ya. Akako ada di dalam. Ayo masuk"

Akupun masuk ke dalam rumah Akako. Rumah Akako sangat besar. Tiba-tiba Akako keluar dari kamarnya dan mengajakku masuk ke kamarnya.

"Haruna. Sebaiknya kau sembunyikan boneka Susi dan Nina"

"Hah?! Kenapa?! Aku tidak suka kalau boneka disembunyikan"

"Sepupumu itu dia sangat membenci boneka Susi dan Nina. Kalau ketemu, bisa-bisa dilemparnya boneka mu dan boneka Susi bisa membencimu dan menghantuimu. Kalau kau tidak mau bonekamu disembunyikan, lakukan saja yang kau bisa"

"Baik! Ada yang mau aku tanya lagi"

"Tidak! Pertanyaanmu hanya bisa sampai disini dulu. Karena kakakmu sudah marah besar"

"Ah? Eh.. Eh.. Baiklah kalau begitu. Aku telfon saja nantik ya" kataku

"Iya..." kata Akako

Gawat. Apa alasanku kepada kakak nanti? Ah sudah lah. Akukan punya 1000 cara untuk berbohong :v. Akhirnya aku sampai juga di apartement. Akupun membuka pintu dan mengendap-endap masuk kekamar.

"HARUNA!!"

Glek! Itu pasti kakak.

"I-iya, ada apa kak?" kataku agak ketakutan

"Kamu kemana tadi?!" kata kakak marah

"Oh mm... Ke rumah teman. Mau balikin buku"

"Oh yaudah. Tolong bersihkan kamar" kata kakak

"Iya...." kataku dengan malas

Pokoknya, aku tidak akan menyembunyikan bonekaku walaupun apa yang akan terjadi nantik.

-
-

"Terima kasih makananya...." kataku

Akupun pergi ke ruang keluarga dan menonton TV.

"Kakak kakak...." kata sepupuku yang bernama Hikami.

"Apa?!" kataku agak kesal

"Kamar kakak kok mengerikan? Kayak kamar hantu. Aku tidak suka tidur di kamar kakak"

"Ma-masak iya?"

"Iya. Coba deh kakak lihat"

Akupun pergi ke kamar dan ternyata betul apa yang di bilang Hikami. Kamar itu terlihat seperti hantu. Penuh dengan debu dan sarang laba-laba. Bahkan lampu saja tidak bisa dihidupkan. Akupun mengambil senter dan masuk ke dalam kamar.

BRAK!!!

Tiba-tiba pintu kamarku tertutup sendiri. Tidak ada angin ataupun kakak yang menutup pintu. Akupun tetap masuk ke dalam kamar.

HOEEEEEEEEE........!!!!!!!!

TENG NING NANG....TENG NING NANG..... (Bisa dibilang suaranya seperti itu :v)

CILUK BAAAAA!!!!!!

AKU DI BELAKANGMU!!!!!

Aku terdiam di kamar seperti patung. Aku tidak bisa bergerak sama sekali. Aku mendengar suara boneka di mana-mana. Tapi, aku tidak mempunyai boneka sebanyak ini semenjak rumahku terbakar setahun yang lalu.

HAHAHAHHAHAHAHAHA!!!!!!!!!!! KESINI KAU!!!! ATAU TIDAK AKU BUNUH KAU!!!

Aku langsung mengarahkan senterku ke sebalah kiri. Tiba-tiba ada boneka badut yang mengerikan berlumuran darah dengan baju dan muka yang sudah robek-robek sambil memegang pisau berlumuran darah.

"KYAAAAA!!!!!!" Spontan aku berteriak dengan sangat keras

"Haruna, ada apa?" kata kakak di luar pintu kamar

"Ti-tidak kak. Tidak ada"

Akupun mengarahkan senterku kedepan. Tiba-tiba boneka Susi dan Nina ada di depan mukaku. Lama-kelamaan mereka makin mendekatiku dengan muka yang menyeramkan.

"KAKAK!!!! TOLONG!!!!" Teriakku

BRAK!!!

"Apa?! Ada apa?!" kata kakak

"...." aku hanya diam

"Kenapa kamarmu sangat gelap? Hidupin dong lampunya" kata kakak

Pada saat kakak memencet tombol lampu, lampu itu hidup. Debu dan sarang laba-laba tidak ada. Akupun mengikuti kakak keluar kamar karena ketakutan. Aku melihat boneka Susi dan boneka Nina sedang melihatku dengan muka mengerikan dan marah.


Hai readers... Aku mau bilang, mau bilang apa ya? :v Ya udah aku mau bilang kalau kasih vote and comment ya. Itu aja yang mau aku bilang :v. Oh iya baca ceritaku yang berikutnya ya ^^

Chapter 21. Cermin misterius

Ghost DollTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang