kim minji seorang wanita cantik yang sangat sibuk dengan dunianya. mencoba berbagai hal baru dalam petualanganya menjelajahi dunia.
kim minji seorang gadis yatim piatu yang ditinggal wafat oleh kedua orang tuanya.
sedih
tentu. siapa coba yang ingin tumbuh tanpa didampingi orang tua. tentunya minji sangat tidak ingin. tapi mungkin di siniah cobaan untuk gadis berusia 19 tahun itu.
kim minji harus menelan pahitnya takdir dan kenyataan bahwa dia harus merelakan kedua orang tuanya merenggang nyawa karena sebuah kecelakaan pesawat pribadinya.
keduanya hendak melakukan sebuah perjalanan bisnis dan anak tunggal mereka ini tidak ikut karena harus sekolah.
setibanya pulang bukan keduaanya yang menyambut pelukan hangat minji kecil melainkan kabar duka bahwa keduanya telah tiada.
"uuuaa.......uaaAAAaaaa....hiks...hiksss.....eommaaaaa....appaaa......hiks.....hikss.....aniyooooo....hiks... eommaaa.....sa...hiks........ma...apppaaaa.......hiks.....masih ...hik hidup.....aunty......hiks....hiks...." histeris minji kecil kala ia mengatahui bahwa ia tidak akan lagi bisa melihat kedua orang tuanya untuk selamanya.
setelah kejadian itu minji mendapat 3 amanah dari appanya yakni pertama minji akan diwariskan semua perusahaan dan harta benda milik keluarganya. kekayaan keluarga minji tidak main main banyaknya, namun yang diketahui gadis ini tidak ada. sebab dirinya masih terlalu kecil untuk memahami arti bekerja. jadi yang memegang kendali kekayaan minji adalah aunty kesayangan minji.
kedua minji di perintahkan oleh appanya yaitu melakukan apa yang minji mau selama hidupnya namun dalam hal positif seperti berolahraga, berkarya seni atau bahkan jadi pengusaha, apapun yang minji ingin lakukan selama hidupnya itu di perbolehkan oleh appa dan eommanya.
untuk yang ketiga itu menjadi rahasia untuk minji dan akan ia ketahui nanti saat usianya sudah cukup matang menuju kedewasaan.
TOKOH UTAMA
kim minji
yatim piatu
pewaris tunggal kaya raya (tersembunyi)
ceria
sangat mencintai pham hanni
ceroboh parah
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
