More Than Love

31 2 0
                                    

"Ayah.."

Seonghwa berbalik dan mendapati gadis kecilnya sedang mengintip dibalik pintu ruang kerjanya.
Senyum manis selalu merekah dari bibir mungil yang sangat terlihat persis dengan senyuman sang ayah.

"Hei, sedang apa kesayangan ayah disana? Masuklah." ujar Seonghwa sambil merentangkan kedua lengannya meminta putrinya datang kepelukannya.

Gadis itu berlari lalu memeluk erat ayahnya, "Ayah? Bolehkah aku meminta ditemani berburu oleh paman Mingi sore ini?".

Seonghwa menaikkan sebelah alisnya, "Paman Mingi? Kenapa tidak meminta pada ayah, ayah akan menemanimu".

Gadis kecil itu terlihat berfikir.

Haruskah ia meminta untuk di temani oleh ayahnya? Tapi ayahnya sangat sibuk dengan urusan pack.

"Tapi aku tidak ingin mengganggu ayah, bukan kah 3 malam lagi akan terjadi bulan purnama? Ayah pasti sangat sibuk."

"Hei, lihat ayah." Seonghwa menakup wajah putrinya lalu tersenyum.

"Sesibuk apapun ayah, ayah akan menemanimu. Ayah akan melakukan apapun yang kau mau, ayah akan memberi apapun yang kau ingin dan kau butuhkan. Jika kau meminta ayah untuk mengambil alam semesta untukmu, ayah akan melakukannya."

"Jika kau menginginkan sesuatu, tak peduli apapun itu katakan pada ayah. Ayah akan segera memberi mu atau melakukannya untukmu."

Halazia menatap mata ayahnya, tak ada kebohongan disana. Ayahnya selalu berusaha menjadi ayah terbaik yang pernah ada.

Halazia tak ingin merepotkan sang ayah, tapi disisi lain ia ingin melakukan banyak hal dengan ayahnya.

Bagi halazia, apapun yang dilakukan bersama ayah akan menjadi menyenangkan.

Sekalipun ia tak memiliki ibu, tapi ayahnya sudah memberi peran ibu sekaligus ayah yang sempurna untuknya.

"Hmm, bolehkah? Aku janji akan membantu ayah setelah berburu."

Seonghwa tertawa mendengar negosiasi dari putrinya.

"Tentu saja tuan putri, mari kita berburu sore ini. Tanpa paman Mingi."

"Heiii kalian, aku mendengarnya." ucap Mingi yang tak sengaja mendengar percakapan ayah dan anak gadisnya itu.

Tidak, Mingi sengaja menguping setelah mendengar permintaan gadis kecil itu pada ayahnya untuk berburu bersamanya.

Padahal awalnya, Mingi hanya ingin mengantarkan sesuatu pada Seonghwa namun tak sengaja mendengar semuanya.

"Haaahhhh, paman. Mengapa kau selalu muncul seperti hantu." keluh Halazia menggoda sang paman.

"Ha-? Hantu katamu? Heii yang benar saja? Dimana kau melihat hantu setampan paman?"

"Bukankah kau terlalu percaya diri wahai Song Mingi?"

"Hyung? Aku memang tampan. Dilihat dari manapun aku selalu tampan." ucap Mingi percaya diri.

Seonghwa dan Halazia saling menatap lalu tertawa setelah mendengar pengakuan Mingi yang berkata dirinya selalu tampan.

"Kau yakin paman?"

Mingi melotot tak percaya mendengar pertanyaan dari keponakan kesayangannya.

"Tentu saja, paman bahkan lebih tampan dari Alpha."

Mendengar penuturan Mingi, Halazia mendelik heran mendengar sang paman yang sangat percaya diri.

"Kau yakin kau berkata lebih tampan dari Alpha?" tanya Seonghwa yang di jawab anggukan oleh Mingi

Seonghwa lalu menatap putrinya, "Zia? Lebih tampan siapa? Paman Mingi mu atau Alpha?".

Mingi yang mendengar itu tentu saja langsung menatap mata keponakannya, berharap ialah pemenangnya.

"Tentu saja Alpha, dilihat dari lubang semut sekalipun Alpha jauh lebih tampan."

Bahu Mingi merosot mendengar jawaban gadis kecil kesayangannya.

Seonghwa tertawa terbahak-bahak.

"Tapi Zia lebih sayang paman dibanding Alpha."

Mingi yang awalnya sedikit bersedih berbalik menatap keponakannya tak percaya. Matanya berbinar mendengar pernyataan gadis kecil di hadapannya.

"Benarkah? Seberapa sayang kau pada paman mu?" tanya Seonghwa

Halazia terlihat berfikir sejenak lalu menjawab, "Aku akan melindungi paman dengan seluruh kekuatanku, tak akan kubiarkan paman pergi meninggalkanku seperti ibu meninggalkanku. Aku akan selalu membutuhkan paman disampingku, aku kuat karena paman mengajariku. Aku menyayangi paman seperti aku menyayangi ayah, yaa tapi aku lebih menyayangi ayah." jelas gadis itu sambil mendongakkan kepalanya dan menggenggam kedua tangan pamannya.

Seonghwa tersenyum melihat Mingi yang berusaha menahan air matanya agar tak jatuh.

Mingi berlutut mensejajarkan tinggi mereka, "Jadi paman adalah cintamu yang kedua?" tanya Mingi lalu di jawab anggukan oleh gadis kecilnya.

"Setelah ayah, paman Mingi, lalu siapa lagi yang kau sayangi?" tanya Seonghwa penasaran

"Yeo dan Wooyo, lalu paman Hoho, King Siwon, Queen Irene, ayah Joong, ayah Yunoo, ibu Seulgi dan ibu Wendy."

Mingi tertawa, Halazia menyebut semua nama mereka tapi tidak menyebut nama sang Alpha kesayangannya.

"Lalu Alpha? Kau tidak menyayanginya?" tanya Mingi lagi.

"Tidak."

HAH?!

Seonghwa dan Mingi terlihat bingung dan tak percaya.

Pasalnya Alpha selalu melakukan apapun dan memberikan apapun untuk Halazia. Halazia pun selalu terlihat bahagia dengan segala perilaku yang Alpha berikan.

Lalu mengapa gadis kecil ini tak menyayangi sang Alpha?

"Alpha harus menyayangiku lebih banyak lagi, Alpha harus menyayangiku lebih dari aku pada diriku sendiri."

Seonghwa dan Mingi tertawa gemas.

Rupa nya tuan putri kecil ini hanya ingin mendapatkan sayang yang lebih banyak dari sang Alpha.

Dan tanpa mereka sadari, seseorang mendengar seluruh percakapan mereka dengan senyum yang mengembang sebelum beranjak dari balik tembok tempatnya bersembunyi.

"Wooyo? Kemana adikmu?" tanya Wendy pada anaknya yang baru saja keluar dari dapur dengan membawa sebuah apel.

"Dia berburu bersama ayah Hwa, ibu. Mungkin sebentar lagi mereka akan kembali."

"Ada apa sayang? Kau mencari Zia?" tanya Yunho yang baru saja bergabung bersama anak dan istrinya.

Wendy mengangguk, "Dia mencari strawberry pagi tadi, aku akan membawa strawberry ini ke kamarnya".

Yunho menatap anaknya yang masih sibuk menggigit dan mengunyah sebuah apel.

"Wooyoung? Kau tau sebentar lagi akan bulan purnama bukan?"

Wooyoung mengangguk tanpa menatap ayahnya.

"Ingat pesan ayah? Jangan keluar dari kamarmu, lindungi kakak dan adik mu. Kau paham?"

Mendengar hal itu, Wooyoung berhenti mengunyah apel nya lalu menatap Yunho.

"Pasti ayah, aku akan selalu melindungi mereka. Aku janji, dengan nyawaku sekalipun."

Yunho menatap anaknya sendu.

Ini berat, tapi Wooyoung harus melakukannya.















••••

@esterlynoceanne

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 18 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ALPHA : CHOI SANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang