London, Inggris.
Kota yang sangat cantik dan penuh tempat indah di setiap sudutnya membuat seorang wanita tersenyum menatap keindahan kota di pagi hari cerah.
Kedua tangannya kembali menyeruput secangkir teh hijau sembari menikmati hidupnya yang sudah lima tahun menjalani kota ini. Kota yang penuh kedamaian dan tidak adanya penghinaan seperti dulu ketika dirinya dihina.
Sudut bibirnya sedikit tertawa mengingat kejadian tidak mengenakkan dulu terhadap harga dirinya.
Maklum, dari kampung memang tidak terbiasa hidup di kota, apalagi terbiasa menjalani hari-hari sebagai keluarga ini. Sayang sekali, cucu saya memilih wanita dari kasta rendah ketimbang wanita yang sudah jelas asal-usulnya.
"Morning my lady!"
"Morning too."
Wanita itu langsung membalikkan badannya dan tersenyum menyambut pelukan hangat dari seorang sahabat yang sejak awal kedatangannya di kota ini selalu menemani suka dan duka.
"Sherly, you've been awaited by Mr. William and all the clients in the meeting room."
"Ok!"
"I remind you, tonight there will be a film award and of course you've been nominated for one of the best producers."
"I know."
Sherly meletakkan kembali cangkir tehnya di atas meja kerjanya. Lalu, membawa tablet dan beberapa dokumen untuk dipresentasikan. Faktanya, Sherly menjabat sebagai produser sekaligus direktur di perusahaan Dream Picture, salah satu anak usaha Warner Bros yang memiliki cabang di Inggris. Awalnya, Sherly bekerja sebagai penulis hingga akhirnya berhasil mendapatkan posisi saat ini.
Sherly sangat cekatan dan terkenal detail terhadap pekerjaan. Bahkan, pekerjaan yang bukan bidangnya mampu ia kerjakan. Fokus, konsisten, tepat waktu, dan perfeksionis. Sifat kejam Sherly hanya satu, dirinya tidak segan-segan memecat karyawan yang lalai dalam pekerjaannya. Dirinya memberikan peringatan kepada seluruh karyawan tentang kesalahan dalam bekerja. Tidak heran, Dream Picture sendiri mampu bersaing di industri perfilman dan setiap tahun mendapatkan penghargaan.
"In the production of this film, author JK Rowling entrusted his Dream Picture to make his book into a fantasy film. I'll give you a team of experts in the field."
Sherly menunjukkan susunan yang sudah ia kerjakan di balik layar proyektor.
Claire, sebagai sekretaris pribadinya selalu kagum dan bangga terhadap Sherly. Wanita pekerja keras dan tidak kenal lelah, hanya karena alasan yang sulit dicerna, wanita itu kehilangan hatinya.
Claire, I will never open my heart to any man.
"Claire, focus please!" Sherly menyadarkan Claire dari lamunannya.
Setelah rapat selesai, Sherly dan Claire memilih makan siang di luar kantor. Tetap saja, dokumen tebal selalu dibawa Sherly demi pekerjaannya yang sempurna.
Claire yang sebal, mengambil paksa dokumen tersebut dan memindahkannya ke kursi kosong samping dirinya.
"Claire, please give me that."
"No, you must to eat your lunch. Please take care your energy and everything."
Sherly tersenyum kecil melihat perhatian Claire padanya.
"Five years I've lived and worked in this town. Forget everything and succeed with my goal. It's all thanks to you. If only you hadn't taken me to your uncle, maybe I wouldn't be this great."
KAMU SEDANG MEMBACA
My-Ex [On Going]
RomanceSherly dan Oliver adalah sepasang suami istri lima tahun silam. Oliver yang tidak percaya Sherly berani menduakan cintanya, terpaksa mengikuti neneknya yang memiliki sifat patriarki untuk menceraikan Sherly. Setelah lima tahun lamanya, mereka berdua...