Langkah tegap beraturan tengah bersuara menuju kantor di lantai enam puluh. Sherly dengan sorot mata tajamnya, ingin mengubah struktur staf sekaligus menambahkan beberapa peraturan baru agar karyawan lebih disiplin.
Hal pertama yang dilakukan Sherly adalah melihat kondisi keuangan selama tiga tahun terakhir. Yang dimana ditemukan banyak kejanggalan. Sherly sudah jengah melihat perilaku karyawan yang semena-mena terhadap peraturan. Datang dan pulang seenaknya, izin mendadak, dan sakit yang tidak memberikan surat dokter.
Terlebih lagi, ada karyawan magang yang diperlakukan seenaknya. Untung saja Pak William memiliki Sherly, yang tegas dan tidak segan-segan memecat karyawan yang tidak sesuai peraturan. Pak William membebaskan Sherly perihal perusahaan cabang Dream Picture. Jika keponakannya Claire tentu tidak akan terarah. Claire sangat mahir di bidang keuangan. Tidak lain dan tidak lebih.
"Selamat pagi, Bu Sherly," sapa seluruh karyawan kantor. Sherly tidak menyuruh para karyawan di ruang rapat. Melainkan di lobi kantornya dan duduk di lantai. Sedangkan, di tangan Sherly telah ada dokumen keuangan yang didapatkan melalui pengacara pribadi Pak William, tentunya masih memiliki hubungan dekat dengan Pak William.
"Pagi, langsung saja tanpa basa-basi. Dokumen keuangan selama tiga tahun terakhir sangatlah JELEK. Kenapa? Karena, jumlah pemasukan dan pengeluaran tidak seimbang, terlebih lagi tidak ada pencatatan mengenai uang masuk dari Falcon Pictures. Selama ini, kalian bebas tanpa adanya atasan. Pak Rudi, kenapa?" Sorot mata tajam Sherly menatap Pak Rudi selaku orang yang bertanggung jawab terhadap karyawan.
Pak Rudi diam tidak berani menatap kedua mata Sherly. Sedangkan, Claire bergidik ngeri melihat ketegasan Sherly, meski dirinya tidak mengerti Bahasa Indonesia.
"Berapa banyak uang yang Pak Rudi gunakan untuk kepentingan pribadi? Sehingga para karyawan menunggu lama selama tiga tahun terakhir untuk bonus. Sedangkan, bonus yang seharusnya diberikan perbulan, telat menjadi tiga bahkan bisa sampai enam bulan. Pantas, yang memimpin tim ini adalah orang Pak Rudi semua, jadi lebih mudah mengumpulkan tumpukan dolar di rumah."
Pak Rudi bersimpuh di depan Sherly meminta maaf dan memohon untuk tidak memberhentikan dirinya dari perusahaan tersebut.
"Pak, mobil polisi sudah menunggu di lobi utama gedung ini. Pertanggungjawaban Pak Rudi di kantor polisi bersama pengacara pribadi Pak William akan menuntun Pak Rudi dan seluruh kepala tim perdivisi."
Pintu kantor mereka terbuka dan sudah ada beberapa polisi yang menangkap Pak Rudi dan seluruh jajarannya.
"Sementara ini saya memimpin kalian. Minggu depan akan diadakan rapat mengenai ketua tim. Untuk uang bonus kalian, akan saya urus hari ini setelah Claire memeriksa keuangan. Peraturan perusahaan baru sudah saya kirimkan ke email kalian masing-masing. Harap dibaca dan jika ingin bertanya mengenai kebijakan peraturan baru silakan. Jika tidak ada pertanyaan, jangan ada yang bertanya. Kembali ke meja kalian masing-masing."
Sherly dan Claire memasuki ruangan yang sebelumnya ditempati oleh Pak Rudi. Sherly segera menghubungi maintenance untuk merubah ruangannya. Menyebalkan sekali pernak-pernik dan ornamen yang sedikit nyeleneh dari Pak Rudi.
***
Oliver berdiam di mejanya, hingga menghiraukan panggilan David. Oliver masih penasaran dengan gadis tadi, apakah benar Sherly atau orang lain yang namanya kebetulan sama.
"Kenapa, bro?" tanya David.
"Ah? Iya?" jawab Oliver gelagapan.
"Kesambet mak lampir loh. Lagi mikirin apa?"
"Nggak sengaja, pas lagi nunggu klien di bawah, tiba-tiba ada bule yang teriak nama Sherly."
David mengalihkan perhatian Oliver dengan memberikan undangan reuni kampus yang akan diselenggarakan malam ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
My-Ex [On Going]
RomanceSherly dan Oliver adalah sepasang suami istri lima tahun silam. Oliver yang tidak percaya Sherly berani menduakan cintanya, terpaksa mengikuti neneknya yang memiliki sifat patriarki untuk menceraikan Sherly. Setelah lima tahun lamanya, mereka berdua...