Bab 05; SIAPA? KELUARGA?

1.3K 72 2
                                    

.
.
.
✤SIAPA? KELUARGA?

"Kenalin, kakak sepupu aku, Fan." Salsa memberikan senyuman termanisnya pada Fano.

"Bima, bang."

Sepupu? Fano sudah kenal dengan keluarga Salsa. Baru kali ini ia bertemu dengan sepupu lelaki pacarnya ini. Namun, ia tidak terlalu memusingkan. Karena menunggu persiapan wisuda saja, Fano harus sibuk dengan kafe miliknya yang sekarang akan kembali membuka cabang baru di Solo dan Magelang.

Suasana kafe yang ramai dan Fano yang fokus pada leptop miliknya, karena sedang meeting dengan beberapa menejer dari setiap kafe miliknya. Salsa menatap keadaan sekitar dengan senyum tipis miliknya, seandainya saja Fano mau memberikan hadiah ulang tahun untuknya adalah cabang kafe utama, mungkin Salsa akan berubah menjadi wanita yang setia.

Ting

Ting

Ting

"Maaf, pak. Saya angkat telpon sebentar."

Fano langsung saja berlari keluar dari kafe. Keadaan di luar lebih sepi di banding kafe miliknya yang di penuhi dengan anak-anak kuliah yang sedang mengerjakan tugas kuliah mereka. Fano paham rasanya pusing menghadapi tugas-tugas sialan yang kadang membuat hampir mengamuk saja.

"Halo? Tha? Kenapa nelpon?" Kenapa hanya keheningan saja. "Atha?"

"..."

Fano menatap layar handphone miliknya. "Tck, ga usah jahil, Tha. Kenapa?"

"Pa...!!!"

Telinga Fano berdengung mendapatkan respon barusan, ternyata yang menelpon adalah anaknya. Mungkin Atha memberikan apa!? Tunggu Atha membiarkan Alfino bermain handphone?!

Sialan! Fano harus segara menyelesaikan pekerjaan miliknya terlebih dahulu. Ia langsung mematikan sambungan telepon dan kembali masuk ke dalam kafe, menyelesaikan perkerjaan yang tertunda.

"Fano."

"Iya? Kenapa, Sal."

Menurut Salsa, Fano sekarang terlihat sangat sibuk. "Aku mau ngegirl bareng teman-teman aku."

"Terus? Aku gak pernah ngelarang kamu kalau mau jalan sama temen, Sal. Lagian aku juga sibuk banget."

Salsa berdecak pelan mendapatkan respon Fano barusan. "Tck, aku mau minta uang sama kamu!" Sentaknya dengan keras membuat beberapa pasang mata melirik ke meja nomor 29 ini.

"Uang?" Bahkan, Fano tidak sadar jika mereka masih melakukan meeting. "Uang? Lagi-lagi, uang. Kamu, tuh. Punya otak ga sih, Sal? Apa-apa uang mulu, sekarang aku tanya sama kamu selama lima tahun kuliah di Makasar, lima tahun itu kamu kemana aja sampai sekarang belum ada kerja? Sal, kamu lebih tua di banding aku dua tahun." Bima yang menyaksikan itu jadi bingung sendiri.

"Bang, sabar, bang."

"Gimana gue sabar! Dia beli barang-barang mahal pake uang gue, anjing. Syukur ini istri, ini cuma pacar doang, Bim."

Kayaknya memang salahnya ada di adik sepupunya. "Minta maaf, Sal lo salah."

"Aku mau kita pu--

"Bacot, bangsat! Terserah lo minta putus atau gaknya sekarang. Gue cape sama lo anjing!"

Selesai.

Bahkan, Fano langsung memutuskan sambungan meeting mereka dan kembali pulang ke rumah dengan keadaan yang benar-benar tidak baik. Kesal di buat Salsa di tambah dengan Atha yang membiarkan Alfino bermain handphone.

DEDEK BAYI [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang