📍 Your Existence (7/7) 📍

87 9 12
                                    

Sekarang sudah pukul 07.00 di pagi hari. Luffy duduk di sofa ruang tamu sembari menunggu Law bersiap untuk mengantarnya pulang.

"Luffy, kamu ada kuliah jam berapa?"

"Jam sepuluh."

Law terdiam sesaat, nampak memikirkan sesuatu. Luffy mengamati laki-laki itu sedari tadi yang kini sudah berpakaian rapi.

"Masih ada waktu sampai jam kuliahmu dimulai. Kamu mau ke dokter dulu?"

Luffy mengerutkan dahi. "Untuk apa?"

"Kepalamu sakit dari semalam, bukan? Kamu bahkan pingsan di pinggir jalan. Kamu pikir aku tidak khawatir?"

"Tidak mau, Torao. Aku ada presentasi hari ini. Aku tidak boleh terlambat. Ayo, antarkan saja aku pulang."

Law berlutut di hadapannya. Ia menempelkan telapak tangan di dahi Luffy. Tidak demam, sih. Tapi Law cukup khawatir kalau hal seperti semalam terulang lagi.

2 tahun tidak bertemu membuatnya terkejut akan kondisi Luffy yang tiba-tiba lemah. Padahal setahunya Luffy selalu sehat selama ini.

"Kamu yakin? Bagaimana kalau sakit kepalamu kambuh saat sedang kuliah?"

Luffy bersedekap. "Kamu pikir karena siapa aku sakit kepala terus? Aku selalu memikirkanmu sampai pusing, tahu. Sekarang karena kamu sudah kembali, kamu harus tanggung jawab."

Law tersenyum lembut. "Baiklah, aku akan tanggung jawab. Apa yang harus aku lakukan?"

Luffy tertawa riang seperti anak kecil, lalu menunjuk pipinya sendiri. Law tidak butuh waktu lama untuk memahami bahwa Luffy menginginkan sebuah ciuman.

Alih-alih mencium pipi, Law memilih untuk menyerang bibir Luffy dengan cepat. Semalam dia tidak mendapatkan ciuman sama sekali, membuatnya jadi harus menahan diri.

Luffy memejamkan mata saat ciuman Law berubah ganas dalam waktu yang singkat. Ia gunakan tangannya untuk meremas rambut Law untuk menahan desahan keluar dari bibirnya.

Ciuman itu tidak juga berhenti. Law justru mendorong Luffy untuk tiduran di sofa, namun Luffy langsung membuka mata lebar-lebar.

"Torao, hentikan!" Luffy berteriak sambil menahan wajah Law dengan kedua tangannya.

Law nampak terengah karena kehabisan napas.

"Apa yang kamu lakukan? Sudah kubilang aku bisa terlambat kuliah."

Melihat Luffy yang merengut marah, membuat Law tidak tahan untuk tidak menciumi seluruh wajahnya. Luffy tertawa kegelian karenanya.

"Torao, ayo cepat berangkat."

"Oke, kita pergi sekarang."

Law bangun dari sofa. Ia ulurkan tangannya untuk menarik Luffy dan berjalan bersama keluar dari apartemen.

Sepanjang jalan menuju tempat parkir, Law tidak mau melepaskan Luffy sama sekali. Tangan mereka bertautan. Beberapa orang yang lewat bisa langsung tahu kalau keduanya adalah pasangan yang sedang dimabuk asmara.

"Loh, kenapa kita ke sini, Torao? Bukankah kita akan naik taksi?"

Law tersenyum sekilas sebelum berhenti di depan rolls royce miliknya. "Tidak, kita akan naik mobil."

Mata Luffy membulat melihat mobil mahal terparkir dengan indah di hadapan matanya. "Wow, ini mobilmu, Torao?"

"Bukan. Aku mencurinya."

Luffy semakin ternganga. "Ha? Mencuri? Yang benar saja, Torao? Kamu jadi kriminal sekarang?"

Law tertawa singkat sembari membukakan pintu mobil untuk Luffy.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 24 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love between Us • LawluTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang