🍒 Jealous 🍒

149 14 0
                                    

~Note : Cerita ini hanya fiktif belaka, alias karangan penulis~

・。°*. ゚・。°*. ゚・。°*. ゚・。°*. ゚・。°*. ゚・。°*. ゚・。°*.

Di malam festival kedua di ibukota Bunga, Luffy berlarian ke sana kemari mencari makanan bersama Yamato dan Chopper. Air liurnya terus menetes saat melihat deretan makanan gratis yang siap masuk ke perutnya kapan saja.

Tapi, sesuatu mengalihkan perhatiannya. Tepatnya saat Yamato pergi dari festival secara tiba-tiba. Luffy yang juga merasakan keganjilan situasi tersebut langsung memanggil Zoro dan juga Sanji untuk berjaga di perbatasan kota Bunga.

Kejadian buruk yang hampir saja menimbulkan kerusuhan lain di negeri Wano hanya berlangsung sebentar, karena si penyusup yang rupanya adalah seorang angkatan laut langsung diusir paksa untuk meninggalkan desa Wano yang tengah berbahagia.

"Kerennya, Momo. Dia sudah tidak perlu bantuan kita." Luffy tertawa pelan, disusul Sanji dan juga Zoro yang mengangguk setuju.

"Indahnya malam ini. Seandainya kita ikut yang kemarin malam juga, jadi bisa berpesta dua hari berturut-turut." Sanji memandangi langit yang gemerlapan, efek dari lampu kelap-kelip yang terus memeriahkan festival.

"Ah, tidak juga. Lebih indah di sini sambil memandangi wajahmu." Zoro tersenyum mesum, membuat Sanji syok berat.

"Woi, woi, kenapa tiba-tiba gombal begitu? Kamu salah makan, marimo?" Sanji menjawab terbata-bata karena malu setengah mati.

Zoro hanya menanggapi Sanji dengan tawa dan langsung bergeser mendekati kekasihnya itu. "Sudahlah, jangan malu-malu. Lagipula tidak ada orang lain di sini. Kita tidak perlu menyembunyikannya."

Wajah Sanji semakin memerah saat Zoro tiba-tiba saja sudah menggenggam tangannya. "Dasar marimo sialan."

"Hei, apa maksudmu tidak ada orang lain? Aku tidak kasat mata bagi kalian?" Luffy bersedekap, sebal melihat dua orang ini yang selalu saja mencari celah untuk bermesraan.

"Kamu kan memang bukan orang lain, Luffy. Kamu yang paling tahu hubungan kami. Jadi, aku tidak peduli." Zoro menjulurkan lidahnya sebelum mencium pipi Sanji.

"Sialan kau, Zoro. Awas saja, aku akan bongkar hubungan kalian ke seluruh warga Wano."

Zoro tertawa, namun tangannya tidak berhenti mengusap lembut wajah Sanji yang begitu dirindukannya. "Coba saja, aku juga akan bongkar hubunganmu dan Law setelahnya."

Mendengar nama Law disebut-sebut, Luffy langsung tidak berdaya. Kemarahannya tiba-tiba lenyap seketika itu juga. Lagipula, dia tidak sanggup kalau hubungannya dan si Trafagal diketahui semua orang. Bisa-bisa dunia gempar.

Luffy terduduk sambil memajukan bibir bawahnya bersenti-senti. "Kalau begitu jangan mesra-mesraan di hadapanku, sialan. Cari tempat sendiri sana."

"Enak saja. Aku sudah lama tidak berduaan dengan Sanji. Kamu saja yang pergi sana, cari pacarmu." Zoro sekali lagi meledeknya.

"Bicara tentang Law, aku belum melihatnya sejak tadi. Dia tidak ikut ke festival?" Sanji berusaha keras melepaskan dirinya dari rengkuhan Zoro.

Luffy menggembungkan pipinya. "Dia tidak suka keramaian, jadi pasti sekarang sedang bersama krunya."

"Kata siapa? Aku tadi melihatnya berjalan sendirian entah ke mana." Zoro menimpali, membuat Luffy sedikit terlonjak dari duduknya.

"Ha? Benarkah? Kenapa dia tidak mencariku, ya?"

"Jangan-jangan dia menikmati festival dengan orang lain, Luf."

Sanji lantas mencubit paha kekasih hijaunya. "Zoro, jangan asal bicara begitu. Kamu tahu sendiri Law tidak tertarik pada banyak orang."

Love between Us • LawluTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang