author note :
vote comment jangan lupa maniezz***
Maafkan semua yang lalu
Ampuni hati kecilmu
Luka, luka, hilanglah luka
Biar tentram yang berkuasa
Kau terlalu berharga untuk luka
Katakan pada dirimu
Semua baik-baik saja
Tulus- Diri***
Ada sesuatu yang dikubur dalam, hal kecil yang cukup rumit, kata bernama rela. Katanya, seiring berjalan waktu, rela akan muncul ke permukan dengan sendirinya. Terkikis memori yang lambat laun menguap, sakit yang sembuh, sesak yang reda. Namun, masihkah menjadi manusia jika rela itu tak kunjung tiba? jika rela itu hanya terus terkubur semakin dalam. Jika mengingat sakitnya, sakit itu tetap berada di sana, tak bergerak sedikit pun. Apakah boleh hanya lupa saja, tanpa rela? Karena nyatanya, sakit itu tak kunjung reda.
Manusia dengan keterbatasannya, kontrol terhadap diri sendiri yang kadang tidak kita mengerti sepenuhnya harus berbuat apa. Dibiarkan semua hal berjalan semestinya, dan lupa bahwa di depan ada kerikil yang harus dilewati dengan hati-hati. Merta tersandung di atas kerikil-kerikil itu, tak mengira bahwa membiarkan semua hal berjalan semestinya bisa juga membuat luka.
Rio menepuk punggung perempuan di sampingnya, "Sabar ya, crush lo udah jadi lakik orang," ujarnya santai, kemudian menyalakan pemantik dan menghisap rokoknya.
Merta melirik Rio, mengambil rokok yang baru dinyalakan itu, diinjaknya sia-sia, "Bisa diem ga mulut lo itu," ucap Merta putus asa.
Barisan pasukan yang mengantar pemakaman ibu Altair kini sudah bubar, menyisakan beberapa keluarga dekat Altair. Merta turut ada di pemakaman karena pada malam itu..
Amerta tertidur di bis sampai di pemberhentian terakhir, ia bahkan dibangunkan oleh bapak sopir yang menawarinya tempat untuk beristirahat, namun Merta tolak.
Ia berada di ujung kota, merutuki dirinya yang secepat itu tertidur di tempat umum. Pukul setengah satu malam, kemudian Merta mencari hotel terdekat untuknya beristirahat karena tidak mungkin kembali ke rumah sakit untuk mengambil mobil, terlalu bahaya.
Saat memasuki lobby, sebuah notifikasi kemudian muncul.
altair_elbiru wants to send you a message
Dimana, Ta?Jantung Merta berdegup tak karuan, dalam hatinya mengumpat, sadar dia lakik orang.
Canggung, Merta menekan notifikasi tersebut, akun yang tidak saling follow, tiba-tiba saja mengirimi pesan. Amerta sempat mengganti instagram karena akunnya yang dulu tidak bisa terbuka, juga Merta menghindari kontak dengan Altair beberapa tahun sebelumnya.
Ia mengetikkan pesan balasan.
rasi.amerta
Lunar Hotel, kakCepat-cepat Merta mematikan ponsel, dan berjalan menuju kamar yang ia pesan.
Merta tidak tahu, bahwa lelaki yang kini tengah menatap layar ponselnya berkali-kali menghapus apa yang ia ketik
Sama siapa?
*deleteNgapain?
*deletealtair_elbiru
Kalau sempat, besok hadir ya ke pemakaman ibu.Amerta membaca pesan itu paginya.
Dan di sinilah Merta sekarang, sengaja mengajak Rio sang kameraman untuk menemani.

KAMU SEDANG MEMBACA
I Lo(lea)ve You! II
Romancewhen the universe, matches us for the second time. original story by Bella Anjani Copyright all right reserved