22 Lenora

817 66 2
                                    



"Len! Ayo ke kelas bareng"

Kiky berlari kecil ke arah Lenora yang baru saja turun dari motor Abima. Pagi ini memang Lenora memutuskan untuk nebeng dengan cowok itu, meski Abima mengatakan ia akan pergi agak siang Lenora tetap memaksa, alhasil rencana Abima harus di tunda dan berangkat lebih pagi dengan mata yang masih mengantuk.

"Duluan deh Ky, gue mau ngantar Abim ke kelasnya" jawab Lenora membuat Abima lansung melotot, ia tak pernah meminta di antar oleh Lenora ke kelas dan lagi Abima juga tak berniat ke kelas nya, dia ingin tidur di roftop sekolah.

"Yahh, gue ikut juga deh kalo gitu, trus kita ke kelas nya bareng"

"Eh nggak usah, bentar lagi Bel dan gue juga gak cuma ngantar Abim, kita juga mau sarapan bareng di kantin trus berdua-duaan dulu, hehe"

Jawaban Lenora semakin melnceng jauh membuat rasa kantuk Abima seketika menghilang, menatap Lenora tak habis pikir. Sebenarnya, apa yang gadis itu rencanakan?

"Permisi yah, ntar kita ketemu di kelas"

Lenora dengan santai menggandeng lengan Abima, menyeret cowok itu untuk segera meninggalkan parkiran.

Kiky diam menatap kepergian Lenora.

"Lo ngehindar dari gue Len?"

...

"Loh loh, katanya dedek Lenovo ini mau ke kantin, makan bareng trus berdua-duaan sama babang Abim? Kok malah lansung ke kelas? Gimana sih?"

Abima menatap mengejek Lenora yang malah duduk di bangku depan kelasnya. Cowok itu sudah berharap di traktir pagi-pagi, namun nampaknya Lenora hanya sekedar bercanda belaka.

"Diam Abim, ntar gue traktir deh siang" ucap Lenora dengan nafas tak beraturan. Ia lelah bukan main saat nekat mengikuti Abima ke kelas cowok itu, kelas Abima tidaklah dekat dan tenaga Lenora terkuras habis olehnya.

Abima diam mengatup rapat bibirnya seperti permintaan Lenora.

"Gue ke kelas yak, looo.... Nyusul aja ntar ke kantin"

Lenora akhirnya memutuskan untuk segera ke kelasnya, bel tanda masuk sudah di mulai dan Lenora harus segera mencapai kelasnya sebelum guru yang mengajar datang.

"Cepatt Len!!"

Lenora melotot kaget saat sosok Selena datang menariknya menuju kelas mereka.

"Ngapain, cepat-cepat?" Tanya Lenora malas.

"Gurunya bentar lagi datang, njur!" Teriak Selena membara masih dengan menarik Lenora menuju kelas mereka.

"Yaa jangan tarikh tarik juga dong buk" protes Lenora sensi namun membiarkan Selena masih menarik tangan nya

"Lo lama sih" balas Selena masih dengan nada yang tak santai, gadis itu nampak terburu-buru.

Sepeduli itu kah dia dengan Lenora? Uhh, soswite sekeleee

"Ya maap"

Mereka sampai di kelas dan Lenora lansung duduk di bangkunya, belum hilang rasa lelahnya seorang guru memasuki kelas membuat Lenora kembali menarik nafas kesal.

Tanpa sengaja Lenora menoleh ke arah Kiky, sekilas ia melihat wajah tak senang gadis itu saat menatapnya.

Oh, apa salah Lenora?

Apa ini karna Lenora tadi berbohong?

Ah, bodoh amat. Lenora tak peduli, merepotkan memikirkan hal yang seperti itu.



.....

Selesai kelas, Lenora segera mengemasi buku dan pena nya, ia sudah berjanji dengan Abima dan Lenora tak ada alasan untuk mengingkarinya.

"Lo ngehindar dari gue Len? Gue salah apa?!"

Kegiatan Lenora terhenti, begitu juga dengan teman-teman sekelasnya. Waktu seakan berhenti dengan dua pertanyaan dari seorang Kiky yang bisa di bilang tidaklah kecil, suaranya.

Beberapa detik, sebelum akhirnya semua teman sekelasnya kembali acuh tak acuh dan sibuk dengan kegiatan masing-masing. Namun Selena diam memperhatikan intraksi dua sahabat itu.

"Sorry, kalo lo ngerasa gue ngehindar dari lo. Tapi gue gak bermaksud kok, lagian buat apa juga gue ngehindarin lo" ucap Lenora dengan wajah lelah. Jelas Lenora berbohong saat ini (jangan di tiru ya dek ya).

Lenora memang ingin menghindari Kiky yang kadang aneh sekali, gadis itu tak seperti seorang sahabat. Mungkin lebih cocok jadi apa? Entahlah tapi yang jelas, sesuai analisis nya selama beberapa abad di tubuh Lenora yang asli, jelas Kiky bukanlah sahabat yang baik.

"Boong! Lo jelas ngehindarin gue!"

Lenora menatap sekitar, teman sekelasnya sudah pada keluar dan saat ini hanya ada Lenora dan Kiky serta.... Selena yang pura-pura sibuk bermain ponsel.

"CK, perasaan lo aja kali, dah ah yuk ke kantin. Gue udah janji sama Abim" ucap Lenora mencoba biasa saja walau ia kesal bukan main saat ini.

Gadis itu melirik Selena yang diam-diam melirik ke arah mereka berdua.

"Jangan pura-pura lo. Kalo mau ikut, ayok"

Selena terlonjak kaget, gadis itu seketika nyengir dan dengan cepat menyimpan hanphonen nya dan melangkah ke arah Lenora.

"Ayok Ky, ntar keburu masuk" ucap Lenora dan lansung menarik Kiky yang masih bengong. Rencana menghindari Kiky ia tunda dulu, yang penting perut nya segera di isi.

....




"Abim, definisi manusia gak ada akhlak"

Lenora mengangguk mengiyakan, ia setuju dengan celetukan Selena barusan. Abima... Si tampan dari jembatan gantung itu dengan tak tau di untung nya memesan banyak makanan untuk dirinya seorang.

Lenora tak masalah, sungguh!!

Tapi itu yang membayar nya adalah Lenora!! Maka itu sangat masalah bagi Lenora.

"Duit Lo gak akan habis kan? Kalo apa gue bantuin deh"

Lenora menggeleng, "tenang, gue punya sugar Daddy" ucap Lenora asal.

Dua gadis itu kini sibuk menggosipkan Abima di depan orang nya lansung, namun cowok itu seakan tak peduli dan sibuk dengan makanan nya.

"Abim, banyak banget makan nya. Habis segitu?"

Abima yang sedang menyantap makanan lansung berhenti, ia menatap Kiky yang tiba-tiba bertanya. Namun bukan pertanyaan Kiky yang membuat Abima tak suka melainkan panggilan dari gadis itu.

"Nama gue Abima, Lo bisa panggil gue Bima kalo Abim kepanjangan, panggilan Abim khusus dari dedek Lenovo, gak bisa di pake orang lain dan.... Jangan sok akrab"

'jderr'

Kiky mengerjab pelan, Selena bertepuk tangan dalam diam sedangkan Lenora pipinya sudah memerah. Ia merasa spesial saat ini. Oh, jangan bilang Abima sedang membelanya karna traktiran dari Lenora.

"Ehh.... Sorry kalo gue kesannya sok akrab" ucap Kiky pelan. Entah kenapa ia merasa malu saat ini.

"Santai aja" ucap Abima tanpa rasa bersalah. Ia tak peduli dengan ekspresi malu dari gadis di hadapan nya.

"Lo jangan ngomong gitu dong Abim, Kiky kan sahabat gue" ucap Lenora membela, merangkul Kiky menenangkan.

Kiky tersenyum manis menanggapi. Ia kira Lenora akan ikut-ikutan membuatnya malu.





















Spam comen banyak-banyak kalo mau up cepat ya wkwkw
aku bakal up Minggu kalo gak Senin lagi yah, kecuali kalo kalian comen dan vote banyak2

JANGAN LUPA VOTE JUGA.

FOLLOW IG @wpmiamut dan FOLLOW WP KU

TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA

BABAY

LeNoraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang