⚠️⚠️TRIGGER WARNING!!⚠️⚠️
[ TERDAPAT ADEGAN YANG MENUNJUKKAN INDIKASI PERCOBAAN BUNUH DIRI, PERILAKU SELF HARM, DAN DEPRESI]
(✷✷)
Bekerja sebagai seorang DJ radio membuat Sunoo mau tak mau harus selalu pulang larut malam atau bahkan ia tidak akan pulang sama sekali. Tadinya semua itu bukanlah sesuatu yang berat, namun beberapa bulan terakhir nyaris membuat pria pemilik permata cokelat jernih itu menyerah.
Karena Heeseung—kasihnya—mulai memberikan kesenjangan antara dirinya dan mereka. Jaeyun dan Heeseung itu sendiri.
Sim Jaeyun, bahkan dari namanya saja memiliki daya tarik yang membuat setiap orang yang mendengar ingin mengenal lebih jauh. Seseorang yang masuk dan menjadi pelengkap dalam hubungannya dan Heeseung yang terhitung sudah masuk bulan ke tiga. Sedari awal Sunoo tidak pernah merasa keberatan karena toh dirinya pun menyukai Jaeyun karena laki-laki itu memperlakukannya sangat baik.
Tetapi semuanya makin terasa berbeda kala Heeseung secara terang-terangan membedakan antara dirinya dan Jaeyun. Meski hanya dengan hal-hal kecil seperti panggilan sayang, atau sekedar kecupan kasih yang sekarang jarang Sunoo dapatkan. Atau malah sudah tidak sama sekali? Ia tidak yakin.
(✷✷)
Waktu telah menunjukkan pukul sebelas malam dan Sunoo baru saja menginjakkan kakinya ke dalam lift yang sekarang telah naik menuju lantai sebelas, tempat dimana apartemennya dan Heeseung berada. Meskipun lelah, namun ia tetap menipiskan bibir riang sebab kini ditangannya terdapat makanan kesukaan sang kasih. Ia sempatkan untuk membeli jajanan kesukaan Heeseung karena beberapa hari terakhir dirinya tak sengaja curi dengar bahwa pacarnya sedang ingin makan itu.
Dengan harapan penuh bahwa Heeseung akan menyukainya, Sunoo pun masuk ke dalam unit apartemennya setelah menekan password yang menghasilkan bunyi nyaring.
Kala tungkai itu melangkah masuk, menutup pintu dibelakang dan berbalik setelah memastikan bahwa pintu tadi benar-benar terkunci. Hal pertama yang tertangkap oleh netranya adalah dua figur insan tengah bercumbu mesra, penuh gairah yang membuat dirinya konstan diam di tempat. Tungkainya berhenti patuh.
Di depan meja dapur, Heeseung tengah berpagutan bibir dengan Jaeyun dan Sunoo tak tahu harus melakukan apa. Apakah menghentikan mereka atau ikut masuk ke dalam permainan yang agaknya akan berjalan lebih jauh tersebut? Canggung sekali.
Namun, daripada ingin bergabung Sunoo malah merasakan ulu hatinya seketika sakit. Sebab pupil itu mengikuti gerak tangan Jaeyun yang menyusuri punggung lebar milik Heeseung. Sedangkan tangan yang lebih tua ia dapati tengah menyusup ke dalam pakaian Jaeyun, lalu tangannya yang lain berada di sisi pinggang pria lainnya.
"Aku sayang kamu."
"Cuma aku?"
"Cuma kamu."
Lantas, bagaimana dengan aku?
Kantong plastik yang ia tenteng sedari tadi diletakkan di lantai begitu saja dan dengan keahliannya menjadi tidak terlihat, Sunoo melenggang pergi menuju kamarnya. Mengunci diri sambil bertanya-tanya, kenapa ia harus merasakan sakit yang tak terkira hanya karena melihat adegan barusan padahal mereka berdua adalah orang-orang yang sangat ia sayangi.
(✷✷)
"Aku gak bisa masuk, maaf. Nanti ku minta Taki buat gantiin aku buat beberapa hari aja."
KAMU SEDANG MEMBACA
jamais vu - l.heeseung x k.sunoo
Fanfic> [Friendly note = Cerita ini remake dari buku saya sendiri dengan judul yang sama tetapi dengan karakter berbeda. Tentu akan ada sedikit rombak menyesuaikan kebutuhan konsep, tetapi secara keseluruhan sama. ] Jamais vu : (n) From the French, meanin...