1

143 17 0
                                    


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Bangun sialan!!"

Lelaki bersurai pirang itu membuka matanya perlahan. Hal yang pertama kali dia lihat adalah langit-langit ruangan berwarna cokelat muda, lalu selang infus yang menempel di tangan kirinya. Apa ini di rumah sakit? Tapi kenapa sangat terlihat mewah?

Dia merasa tubuhnya sangat tidak bertenaga, lemas. Apa barusan dia diberi obat bius? Kepalanya juga terasa pening.

Lelaki itu menghela napas pelan, berusaha untuk bangkit duduk. Sialnya tidak bisa. Tubuhnya tidak bisa diajak berkerja sama. Sekujur tubuhnya sakit sekarang, terasa seperti lecet di mana-mana. Napasnya tercekat, kepalanya sakit. Darah segar keluar dari hidungya, mimisan.

Dokter dan beberapa perawat segera datang setelah sinyal darurat berbunyi di ruangan mereka. Langsung menuju ruangan bertulisakan VVIP di atas pintu berwarna cokelat jati itu.

...

"Bodoh, bego, punya utek di pake, Felix. Ku tahu kau sakit, dan kau masih meladeninya." Seungmin duduk di kursi samping ranjang setelah menutup pintu mempersilkan ayah Felix keluar.

Wajah lelaki pirang itu masam, berdecak kesal. Tangannya mengambil kembali tisu di nakas, menahan hidungnya yang masih megeluarkan darah. Bukan tanpa alasan dia berada di rungan VVIP ini sekarang.

Beberapa waktu lalu dia berkelahi, dengan saingannya di kampus. Menjadi orang yang populer di kampus bukan berarti selalu positif. Ada beberapa orang yang membencinya, selalu menganggunya. Klimaksnya, dia menantang orang itu. Felix menang, tapi pada akhirnya dia juga berakhir terbaring di ranjang rumah sakit.

"Hei, kau tidak bisa terus begini, kalau 'itu' tetap kau biarkan. Mungkin kau tidak bisa berulang tahun, tahun depan," Seungmin berkata pelan, kepalanya menunduk.

Felix diam saja. "Lalu apa rencanamu? 'itu' tidak bisa disembuhkan. Kau lebih tahu, Seungmin. Kau dokter professional."

Seungmin menghela napas pelan. Menyandarkann punggungnya di sandaran. "Entahlah, kau masih beruntung kita punya cadangan infus kaogulasi di penyimpanan. Kalau tidak, mungkin kau bisa saja sudah di kremasi sekarang."

Ahh, Seungmin menceritakan yang kemarin. Yah, kemarin dia sempat kambuh parah. Baru sadar dari pingsannya selama seharian penuh malah langsung KO. Entahlah harus bersyukur karena masih hidup atau apa.

"Aku ada kenalan, dokter dari Amerika, LA. Dia sedang dipindah tugaskan ke Korea. Dia juga professional, sangat malah. Lulusan terbaik di universitasnya di Amerika. Dia juga berhasil melakukan operasi tingkat tinggi dan mendapatkan banyak penghargaan."

Felix diam mendengarkan.

"Mungkin dia bisa membantumu, walau aku tidak yakin 'itu' akan sembuh. Cara perawatannya berbeda dengan kebanyakan dokter sepertiku. Kau mau?" Jelas Seungmin.

Felix berpikir sejenak. Lalu mengangguk pelan, "terserah, aku tidak berharap sembuh juga. Siapa namaya?"

Seungmin menatap Felix. "Hwang Hyunjin."

...


Aigoo.. book baru nihh..

Ada yang bisa tebak si Felix sakit apa?

Ini tuh baru intro ges, makanya dikit.

Ditunggu kelanjutannya. bye.

.

.

.

.


Want so Bad [hyunlix]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang