...
"Mau di sini sampai kapan? Kau ada kuliah besok, pulanglah." Seungmin menepuk bahu Jisung. Duduk di sebelahnya. Malam ini pekerjaannya selesai, dia bisa bersantai. Memutuskan untuk menemani Felix sebelum suaminya datang menjemput.
Jisung mengangguk pelan, meletakkan bukunya ke dalam tas. Hari ini dia memang izin tidak ikut kuliah karena menemani Felix di sini, toh sebenarnya dia hanya malas melihat wajah dosen itu. "Nebeng kau saja, deh. Aku malas cari taksi." Ucapnya.
Seungmin berdecak kesal, "dasar. Kenapa tidak sekalian ikut Jeongin saja kalau begini?"
"Mana bisa aku mengganggu orang yang lagi kasmaran, kan. Dokter itu mengantar Jeongin pulang."
"Kalau begitu sama saja, kau tidak bisa menggangguku dengan Bangchan." Seungmin menyenggol lengan Jisung. "Lagian apa repotnya, sih cari pacar yang bisa take care of you."
Jisung menghela napas pelan, melirik kearah temannya itu. "Memangnya kau, lulus SMA, lamaran, terus lulus S1 langsung nikah."
"Ya mending gitu, lah daripada luntang-luntung gak jelas. Kan aku sudah jelas hidup ini mau di bawa ke mana," ucap Seungmin, dari nadanya berbicara jelas kalau dia sedang menyombongkan diri. Dia tertawa karir.
"Halah, yang dulu nangis dua hari tiga malem karena gak mau lamaran sape? Sampe kabur ke hutan Ahopsan. Padahal tau punya fobia." Felix duduk di sebelah Seungmin, sambil menarik infus di tangan kirinya. Ikutan berbicara.
Jisung mengangguk. "Ya, ya, benar sekali. Kalau saja Bangchan gak effort mencarimu ke sana. Kau bisa mati ketakutan di..- Woy, Felix, ngapain ke sini, balik ke ranjang." Seru Jisung, berdiri dan menarik tangan Felix.
"Gak mau.. kakiku pegel selonjoran terus." Ucapnya memelas.
Seungmin ikut menarik tangan Felix agar kembali ke ranjangnya. Tidak peduli Felix yang berontak.
"Terus, gimana kabar kalian habis nikah? Sering berantem kayak dulu?" Tanya Jisung, sambil menyumpal mulut Felix dengan tisu, memaksanya agar diam.
"Sebenernya berantem sering, sih. Itu juga aku duluan yang ngambek. Bangchan sih, kalem, kadang dia malah sengaja bikin aku marah cuma gegara pengen liat aku marah aja," Seungmin tetawa kecil.
Seungmin Banh, psikolog sekaligus dokter anak di rumah sakit terkenal di Seoul ini. Dia menikah setelah lulus S1, Sebenarnya orang tua Seungmin yang juga dokter sudah menjodohkannya dengan anak dari kawan lama mereka dari Aussie sejak Seungmin kecil. Tapi keduanya baru dipertemukan ketika Seungmin sudah di tahun terakhirnya di SMA. Namanya Christoper Banh, leader dari perusahaan sukses di Aussie yang banyak cabang di Korea. Namanya juga remaja tanggung, Seungmin tidak mau dijodohkan dengan lelaki yang tiga tahun lebih tua darinya.
Takdir tidak bisa diubah, apalagi tentang jodoh. Seungmin berakhir menikah dengan Bangchan setelah lulus S1. Seungmin sebenarnya mencintai lelaki Aussie itu, tapi gengsinya lebih tinggi. Biarlah, terserah tsundere ini saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Want so Bad [hyunlix]
RomansAku mencintainya. Tapi kenapa dia seperti mencintai orang lain? Aku tahu cinta itu rumit. Tapi tidak ada yang mengatakan akan serumit ini. bxb hyunlix.