1

14 2 0
                                    

Kita semua sepakat bahwa masa sekolah di saat kita remaja adalah sesuatu yang tidak mudah untuk di lupakan—untuk sebagian besar orang.

Masa dimana hal banyak terjadi kepada kita.

Entah itu manis, entah itu pahit.

Entah itu indah, atau justru sakit untuk dikenang.

Masa yang tidak bisa diulang oleh siapapun.

Oleh karena itu, kadang membuat rindu mereka yang telah beranjak dewasa.

Bagi kalian sendiri, hal apa yang paling berkesan di masa remaja itu?

Hal yang berkesan, hal yang membuat kalian merindu, hal yang manis dan pahit di saat yang bersamaan.

Apa itu?

Apakah kegiatan belajar?

Ekstrakurikuler?

Bimbingan sekolah?

Olimpiade atau kegiatan lomba lainnya?

Pertemanan dan persahabatan?

Atau,

Cinta pertama?

Yah, kisah kasih di sekolah memang terdengar manis dan berkesan. Begitu pula dengan kisah kasih di sekolah satu ini.

Perkenalkan namanya Binar. Dia masih berusia 15 tahun saat untuk pertama kalinya jatuh hati pada lawan jenis.

Binar yang kurang pintar, ceroboh, dan tidak punya banyak kelebihan jatuh hati pada sesosok pria yang sungguh bertolak belakang dengannya.

Adalah Aidan Putra Arkatama

Sesosok lelaki genius dengan segudang prestasi di bidang akademis khususnya di mata pelajaran matematika.

Selain cerdas, ia juga memiliki paras tampan nan menawan. Wajah teduhnya banyak dicetak di poster dan di tempel di dinding sekolah agar pihak sekolah bisa memamerkan aset mereka yang berharga.

Jauh berbeda dengan Aidan, Binar hanyalah gadis dengan kapasitas berpikir yang pas-pasan.

Pun dari segi penampilan, ia juga tidak begitu mencolok. Orang jaman sekarang mengatakan jika kita tidak punya otak encer, minimal good looking.

Tapi Binar merasa ia tidak memiliki keduanya.

Otak encer? Naik kelas tanpa syarat saja Ayahnya sudah sangat bersyukur setengah mati.

Good looking? Dari jaman SMP hingga sekarang belum pernah ada cowok yang mendekati Binar. Paling-paling si Juan, yang akhir-akhir ini suka bersiul-siul kalau melihat Binar sedang beli jajan di kantin. Tapi kalau dipikir-pikir tidak hanya kepada Binar ia begitu, ke semua cewek yang melintas di hadapannya. Sebut saja dia jamet yang memang hobi menggoda peremuan.

Juan bergabung di satu geng yang berisi anak-anak tukang bolos, diam-diam merokok di belakang kantin, langganan dipanggil ke depan lapangan saat upacara karena tidak memakai lengkap atribut seragam.

Pokoknya, Binar dilarang kelas menanggapi Juan oleh Rani dan Anggun, kedua sahabatnya sejak SMP.

Pendek cerita, Binar cuman menyukai dan mau disukai oleh satu orang, yaitu Aidan.

Walau itu agaknya kurang masuk akal, karena walaupun mereka satu sekolah, Binar dan Aidan tidak satu kelas dan bahkan kelas mereka bak dipisahkan oleh tembok tak kasat mata.

Aidan berada di kelas XI-1, sementara Binar di kelas XI-7.

Kelas XI-1 merupakan kelas unggulan, berisi anak-anak terpilih dengan berbagai prestasi dan mayoritas mewakili sekolah dalam ajang olimpiade. Mereka pun masuk sekolah melalui jalur yang berbeda.

First LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang