WARNING⚠️
AKUN INI BERSIFAT PRIVAT, HARAP FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA.
17+
"Gue gak suka lo tawuran-tawuran gitu Rio !" Kesal Alula yang kini duduk di samping Orion.
"Maaf khilaf,"
"Khilaf nanti di ulang lagi."
"Ya berarti khilaf lagi."
Mendengar uc...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
~"Dia membuatku melalui neraka, dan aku menyebutnya itu cinta."~ ◦•●◉✿ OCHA LAVENDERA ✿◉●•◦
Di sebuah gang yang cukup sepi, tanpa lampu sorot di sekitaran, samar-samar terlihat dua orang yang tengah berkelahi, lebih tepatnya satu orang tengah asik memukuli dengan beringas nya, orang yang di pukuli hanya pasrah dan terus merespon pukulan dengan suara erangan saja.
"Ini akibat nya lo berani jalan sama pacar gue !" Gumam Orion dengan Deep voice nya.
"Uhuk uhuk, lo salah paham Orion, itu gak seperti apa yang lo pikir kan, saat itu posisi nya nggak cuma gue sama kak Ocha aja, uhuk uhuk,tapi ada kak Lesya juga sama kak Fara." Lirih Zidan sambil terbatuk-batuk, sungguh dia tak sanggup lagi menerima pukulan-pukulan dari Orion.
"Apapun itu gue gak mau tau, yang jelas gue gak suka lihat lo jalan berdua sama pacar gue." Setelah mengucapkan hal itu, Orion langsung saja pergi meninggalkan Zidan yang sudah tergeletak lemas.
Tiga hari setelah kejadian Orion yang melihat Ocha jalan dengan Zidan, Orion sudah menyusun rencana untuk memberi pelajaran kepada Zidan, dia tak suka melihat miliknya bersama dengan orang lain, tanpa memikirkan dampak kedepannya, Orion melancarkan aksinya untuk memancing Zidan bertemu dengan nya di sebuah gang buntu dekat dengan sekolah mereka, tanpa curiga sedikitpun, Zidan meng-iyakan saja ajakan Orion. Di gang itu, Orion memukuli habis-habisan Zidan tanpa memberi ampun sedikitpun.
Sebelum benar-benar melesat pergi meninggalkan Zidan, Orion menyempatkan diri nya menghubungi Bara, meminta bantuan pada Bara agar membawa Zidan ke rumah sakit.
***
Pagi yang cukup cerah terlihat banyak murid-murid berbondong-bondong masuk ke dalam lingkungan sekolah, masa pembelajaran mulai kembali aktif dari tiga hari yang lalu, setelah mereka melewati masa libur panjang mereka. Terlihat Orion datang seorang diri ke sekolah, hubungannya dengan Ocha masi belum membaik. Sejak kejadian dimana Orion melihat Ocha yang berjalan dengan Zidan, Orion masi enggan menemui Ocha atau sekedar bicara dengan Ocha, perasaan Orion cukup kesal dengan kelakuan Ocha.
Saat tengah berjalan santai di koridor sekolah, tiba-tiba saja tangan Orion di tarik begitu saja oleh seseorang. Cukup terkejut saat melihat orang itu adalah Ocha, kekasihnya. Orion hanya diam dan terus berjalan mengekori Ocha, keduanya memberhentikan langkahnya di belakang sekolah yang sangat sepi, posisi nya tempat ini jarang sekali ada murid yang mendatangi, paling hanya beberapa murid nakal yang datang ke sini untuk di jadikan jalan alternatif membolos.
"Kamu pukuli Zidan ?" Tanya Ocha tho the point.
"Kenapa ? Dia ngadu ke lo, kalau gue yang mukulin dia ?" Tanya balik Orion dengan wajah menantang nya.
