39. Ocha with his Action

74 32 61
                                    

~"Segitu gak laku nya lo sampai terobsesi sama pacar gue ? Kalau gue sih jadi lo malu ya, berkali-kali Orion tolak lo, dan sampai saat ini lo masi terus ngejar-ngejar pacar gue !"~◦•●◉✿ OCHA LAVENDERA ✿◉●•◦

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~"Segitu gak laku nya lo sampai terobsesi sama pacar gue ? Kalau gue sih jadi lo malu ya, berkali-kali Orion tolak lo, dan sampai saat ini lo masi terus ngejar-ngejar pacar gue !"~
◦•●◉✿ OCHA LAVENDERA ✿◉●•◦








Hari senin, adalah hari yang paling di benci dengan seluruh murid sekolah, bagaimana tidak, karena di hari senin akan rutin di laksanakan upacara bendera. Cukup membosankan jika harus mengikuti upacara bendera, karena semua murid akan berdiri dan mendengar kan pidato yang di ulang-ulang setiap minggunya, menyinggung masalah seputar kebersihan dan kerapian seragam sekolah, itu benar-benar membosankan.

Orion berbaris di barisan paling belakang, dengan tubuhnya yang tinggi, membuat dirinya bisa melihat ke arah kepala sekolah yang tengah menyampaikan pidato nya.

Orion bersumpah jika bukan karena Ocha, dia tidak akan mungkin mengikuti upacara sekolah ini, dia lebih memilih bolos saja. Namun, Ocha mengancam nya jika Orion akan bolos maka Ocha akan melaporkan pada Abraham.

Tak hanya melaporkan pada Abraham, Ocha juga akan terus mengoceh membuat Orion di buat pusing nanti nya. Beruntung rasa cinta Orion ke Ocha sangat besar membuat dirinya hanya bisa diam menerima setiap ocehan-ocehan kekasih nya itu.

"Kan enak kalau rapih gini di lihat nya, pakai Dasi, baju nya di masukin, ganteng nya jadi bertambah berkali-kali lipat," ucap Bu Rossa yang melintasi kelas Orion, karena dia tengah patroli mengecek kelengkapan seragam para murid.

Orion menoleh pada Bu Rossa, dia tersenyum sambil menampilkan deretan gigi putih rapi nya. "Duh jadi malu nih saya di bilang ganteng sama ibu." Ucap Orion sambil menggaruk belakang lehernya yang tak gatal.

"Ocha membawa perubahan baik bagi kamu ya, bagus kalau gitu ibu senang lihat nya, soalnya dulu waktu kamu belum sama Ocha, kamu sering bolos upacara."

"Kalau saya bolos upacara Ocha pasti bakal ngomel-ngomel terus Bu, pusing saya dengar nya. Ocha tuh kalau ngomel macam Bunda saya,"

Bu Rossa terkekeh sambil menggelengkan kepalanya saat mendengar ucapan Orion. "Ocha juga ngomel-ngomel pasti karena ada sebab nya, wajar dia suka ngomel-ngomel orang pacar nya sejenis kamu," ucap Bu Rossa.

Setelah berbicara dengan Orion, Bu Rossa kembali melanjutkan tugasnya, mencari murid-murid yang tidak menggunakan seragam lengkap dan rapi nya.

Mata Orion melihat pada Alula yang berjalan mendekat ke arah nya, dari mulut Alula terlihat dia tengah menggerutu kesal, karena upacaranya tak kunjung selesai.

"Gue saranin sama lo Rio, tarik tuh pak kepala sekolah dari podium, lama banget dari tadi ngoceh terus," kesal Alula yang kini berdiri di hadapan Orion.

Orion terkekeh mendengar ucapan kesal Alula, satu tangannya terulur untuk mengelus topi sekolah yang Alula gunakan.

"Sabar dong Onta," kekeh Orion.

ORION AURIGA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang