My Husband Nomin

bab 14 obat perangsang

~

SELAMAT MEMBACA~~~

~

~

𝘿𝙧𝙩𝙩/𝘿𝙧𝙩𝙩/𝘿𝙧𝙩𝙩!

Suara Handphone bergetar mengalihkan perhatian semuanya pada Jeno yang kini tengah melihat layar ponselnya.

Dan tertera nama Karina di sana. Dia mengernyitkan keningnya kemudian dia menggeser ikon hijau untuk mengangkat telepon tersebut.

"Ya?!". Tanya datar.

"Jen. Kita boleh gak ketemuan?". Tanya Karina diseberang sana.

"Untuk?".

"Ada yang mau gue omongin".

"Kenapa gak sekarang?".

"Gue empat mata sama Lo".

"Jadi! Bisakan?".

"Ya".

"Oke makasih".

"Kapan?".

"Kalo bisa sekarang".

"Ya udah".

"Oke gue sharelock".

"Hm".

𝘛𝘶𝘵!

Panggilan terputus kemudian dia beralih menatap temannya.

"Kenapa Jen?". Tanya Mark.

"Karina. Dia mau ketemuan katanya".

"Ngapain?". Kini giliran Jaemin yang bertanya dari nadanya tersirat kecemburuan.

"Gak tau". Balasnya.

"Kapan?".

"Sekarang".

"Kenapa gak nanti aja? Lo gak liat apa! Kita lagi ngumpul!". Katanya sebal.

"Gue mau cepetan ngurus tu orang".

"Emang yang mau dia omongin apaan?". Tanya Guanlin.

"Entah". Balasnya acuh.

"Cih!". Decih Jaemin.

"Lo ngapa?". Tanya haechan.

"Gak!". Judesnya.

Kemudian Jaemin beranjak dari duduknya dia berjalan menuju lift untuk ke kamar.

"Lah itu bocah kenapa?". Heran Renjun.

"Tau. Cemburu kali!". Lanjut Haechan lagi.

"Jen, samperin Gih". Ujar Mark.

Jeno mengangguk kemudian dia beranjak untuk ke lift menuju kamarnya.

𝙏𝙞𝙣𝙜!.

Jeno keluar dari lift dan berjalan menuju kamar mereka guna menghampiri Jaemin yang seperti tengah kesal.

𝘾𝙚𝙠𝙚𝙠!.

Jeno memasuki kamar dan melihat gundukan selimut menandakan adanya seseorang disana.

"Na, Lo kenapa?". Tanyanya setelah duduk di samping kosong Jaemin.

Tangannya mencoba melepaskan selimut dari sang istri guna melihat wajah di balik selimut itu.

"Gak papa". Balasnya dari dalam selimut.

𝙎𝙧𝙚𝙩𝙩!.

Dengan paksa Jeno menarik selimut dari tubuh Jaemin yang masih bergulung selimut kemudian dia membuang selimut itu sembarang arah.