Ternyata selama aku melihat Boruto dia sama sekali tidak pernah melirik aku, Dia hanya melirik Sarada yang datang lagi beberapa menit yang lalu.
Namida dan Wasabi sudah pulang sejam yang lalu.
Kini aku mulai kerja seperti biasanya menghela napas untuk melupakan rasa cemburu itu.
Kadang aku sedikit iri dengan sarada yang benar benar bisa dicintai oleh Boruto dari hatinya.
kadang aku merasa menyesal telah mengatakan perasaanku padanya dulu.
Seharusnya aku terus terusan saja memedam perasaanku.
***
Sepulang kerja aku membereskan ruangan dengan menghela napas, aku sudah lelah tapi juga sangat canggung ternyata aku hanya berdua dengan Boruto sedangkan yang lain sudah pulang!!
Huhuhu... Rasanya ingin nangis....
Aku membawa gelas plastik untuk mencuci di dapur, aku berjalan lalu tidak sadar aku malah hampir terpeleset.
Aku merasakan badanku dipegang oleh seseorang, melihat ke belakang dan terkejut ada Boruto yang sudah memegang pundakku.
Dia melepaskan pundakku lalu dengan cepat aku berterima kasih dan pergi dengan jantungku yang berdebar tak keruan.
***
"Sumire..."
Seorang pria tersenyum tidak lain dan tidak bukan adalah Mitsuki tanpa izin dia malah menarik tanganku.
Aku ingin berontak tapi aku tidak begitu berani dengan tatapan tajam Mitsuki.
Aku hanya pasrah entah dia akan dibawa pergi kemana oleh Mitsuki.
Tapi...
Walaupun pasrah aku tetap harus bertanya takutnya dia bakal ngapa ngapain aku.
"Kita mau pergi kemana?" Kataku dengan nada khawatir.
Mitsuki hanya menyetir tidak menjawab pertanyaanku.
***
Aku melihat gedung besar yang bisa dibilang sebuah perusahaan aku terkejut lalu aku menatap Mitsuki dengan wajah kebingungan.
"Kita ini dimana?" Tanyaku bingung.
"Kita berada di perusahaan yang diambil alih oleh keluarga Hyuga." Kata Mitsuki tersenyum padaku.
"Eh? Kenapa aku dibawa kesini?" Kataku heran.
"Bos kita ingin memecat kamu dan memperkerjakan disini, kamu mau kan gajinya besar dibandingkan di cafe?" Kata Mitsuki.
Aku diam merasa sedih ketika aku dipecat, apa karena aku makan disana yaa jadi dipecat?
Aku menggelengkan kepalaku tidak mungkin! ini tidak mungkin!
Apa beneran aku dipecat?
Kalo seperti ini aku pasti akan sedih jika dipecat.
***
"Perkenalkan ini Hanabi Hyuga dia ini direktur perusahaan ini." Kata Mitsuki memperkenalkan direktur tersebut kepadaku.
"A...aku sumire...sa..lam kenal Tante." Kataku sedikit gugup.
Seorang wanita yang bernama hanabi tersenyum lalu tidak lain tak bukan malah memelukku dengan erat.
"Santai saja Sumire jangan gugup gitu." Ucap Hanabi.
Aku hanya terdiam saat wanita itu memelukku lalu dia melepaskan pelukan itu yang masih ada sebuah senyuman di bibirnya.
Dia melihatku dari atas dan bawah entah apa yang dipikirkannya, dia berbisik padaku dengan tubuhku yang sedikit menegang.
"Gimana kamu mau gak jodohin sama keponakan bibi?" Katanya yang agak sedikit serius.
"Ah gak usah Tante sumire juga udah punya pacar kok." Kataku sedikit berbohong.
"Siapa? Orang yang di sampingmu?" Kata Hanabi.
"Bukan Tante..."
Aku merasa canggung ketika direktur Hanabi tiba tiba membicarakan hal yang tidak aku pikirkan sama sekali.
Tante Hanabi menarik Mitsuki dan menjauh dariku, entahlah mereka berbicara apa aku tidak mengerti.
Beberapa menit kemudian Mitsuki menyuruhku untuk melihat melihat perusahaan ini bersama bibi Hanabi.
***
"Saya mau bertanya kamu menyukai di bidang apa kalo saya boleh tau?" Kata Hanabi dengan sikap disiplin dan sopan terhadap tamu.
"Saya suka dibidang penelitian Tante." Kataku jujur.
"Oh kebetulan! Kami ini kekurangan orang pekerjaan! Pekerja obat obatan dan tanaman,"
"Saya ingin merekrut mereka pelamar pekerjaan tapi sayang mereka tidak menyukai penelitian." Kata Hanabi.
Aku hanya menganggukkan kepalaku mengerti.
"Gimana? Mau mau kerja disini?" Tawar Hanabi tersenyum.
Aku terkejut ketika ditawarkan pekerjaan seperti itu.
"Gimana... Kalo aku ajak Wasabi dan Namida... Mereka juga menyukai penelitian." Kataku ingin mengajak mereka berdua, sebab aku sudah tau mereka memang menyukai penelitian namun yang mereka sukai ciri khas dari penelitian tersebut.
"Boleh saja...... Jika mereka mau, ada lowongan pekerjaan untuk membuat cake di perusahaan ini." Kata Hanabi.
Ini perusahan atau dagangan lengkap benar?
Aku hanya tersenyum lalu mengangguk.
Disaat kami sedang asik bercanda Tante/bibi Hanabi menyadari ada seseorang yang menghampirinya lalu dia melambaikan tangannya.
Dia berjalan menuju kami dan aku malah terkejut melihat seorang pria yang selama ini kukenal.
"Boruto?"
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Love Him
Ngẫu nhiênJatuh cinta pada seorang lelaki adalah sebuah hal yang Normal. Namun untuk saat ini biarlah perasaan cinta itu dipendam. Biarlah dia mencintai orang lain.. Cintai saja dia agar dirinya merasakan kebahagiaan.