Krakk..
"Ai Shiaa" seorang pemuda berambut hitam legam menendang kerikil di sepanjang trotoar sambil sesekali menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Entah kenapa hari mujur seolah absen dari kalender. Baru 3 bulan bekerja dan sedikit membantu keuangannya di kota ini malah berakhir dipecat oleh atasan dengan alasan tidak jelas. Tanpa pesangon pula.
23.00 waktu setempat
drrttt... drttt
Boomber 🖕calling..
Melihat nama teman gilanya menelfon justru membuatnya akan berakhir semakin gila sepertinya. Dengan enggan dia menggeser icon hijau di smartphonenya seketika bahunya terlihat lesu.
"Haloo meng, ada waktu sekarang ku jemput di tempat biasa "
pipppp...
nada panjang dari layar ponselnya, dia menatap layar hapenya cengo. Apa apaan itu tadi dia bahkan belum sempat berbicara seenak jidat semanis tumit temannya mematikan telfonnya.
"AI SAT.." ucapnya gemas menggaruk kepala belakangnya frustasi dan putar balik ketempat kerjanya.
.
.
Dari kejauhan pria tinggi bersandar di mobil memperhatikan pria yang lebih kecil darinya menghampirinya dengan berlari.
"Sialan, nafasku habis berlari dari halte kemari"
Santa refleks berjinjit dan memukul kepala Boom lumayan keras tapi empunya hanya tertawa tanpa dosa seolah kekuatan santa kaya semut kecil dan seringan kapas.
"Ayolah meng, kenapa berlari juga? bukannya harusnya kau muncul dari dalam. "Boom mengernyitkan dahinya bingung yang di hadiahi tatapan tajam santa.
"Bocah gila ini" Santa menggeram dan menahan emosinya.
"Apa yang kau ingin aku lakukan untukmu sekarang" Santa benar benar geram ingin menggunduli sahabatnya ini. Lagi lagi tanpa manjawab boom menarik tangan santa membuka mobil dan mendorong santa kedalam. Duduk di samping kursi kemudi yang di hiadiahi jari tengah langsung kewajah boom. Sementara seperti biasa Boom hanya tersenyum memutari mobil sebelum duduk di kursi kemudi.
.
.
Didalam mobil santa terdiam linglung dan membuat boom ikutan linglung melihat sahabatnya tidak ada gairah hidup.
"Hey meng,, bebanmu kentara di jidatmu" boom sedikit memelankan nada bicaranya diakhir dan benar saja geplakan tangan kedua mendarat sempurna dikepala anak kepala sekolah ini dan hanya santa yang berani melakukannya.
"Aku di pecat" santa menatap lurus kedepan. Butuh beberapa detik untuk boom memproses ucapan santa.
"ALAIII??!!! " boom setengah kaget mendengar ucapan santa karena tau ini harapan terakhir sahabatnya itu untuk menyambung hidup. Dia berdehem pelan dan fokus menatap jalanan yang tetap ramai dan padat merayap karena Bangkok kota yang melewati waktu malamnya.
DRRtt DErrttt,,,
Baby❤️
Boom melirik sekilas dan mengangkat bahunya seolah acuh dan memutar matanya muak. Santa menggeser tombol hijau dan berdehem pelan sebelum suara manja masuk ke gendang telinganya.
"Hallo sayang, kamu tidak lupa mengerjakan tugas kimia kita dari mrs namtan kan?"
"aku khawatir kamu lupa untuk mengerjakan karena kamu sibuk"
Ucap seorang di seberang sana dengan nada manja. Santa terlihat tersenyum tipis dan menjawabnya dengan nada lembutnya tentu membuat boom semakin muak. Untung dia masih sadar penuh untuk tidak menabrakkan mobil mereka berdua ke trotoar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Me Like You Do || PerthSanta
FanfictionPertemuan tak terduga terjadi antar anak adam. Si Cool berubah menjadi manis dan si gahar yang luluh juga dengan sosok lucu yang satu ini. Bukankah hidup ini penuh rasa. Hidup juga kadang kidding. iya kadang diatas kadang di bawah juga. "Awal mula d...