3. the Light

267 28 5
                                    


Bangkok's Sains Senior High School

Mari awali pagi yang cerah dengan perasaan b aja. Se-flat itu hidup, definisi menjalani sisa hidup. Anggota Osis berjajar bersiap memeriksa kelengkapan para siswa. Pemuda yang terkenal pendiam dan pintar dari Sains-1 melewati mereka tanpa beban. 

Lorong panjang seolah tak berujung. Santa berjalan santai menuju kelasnya membuka pintu XI-I

srakk,, 

Penghuni kelas melihat kearahnya tapi tatapan pemuda itu tertuju kearah pojok kiri kelasnya. Ada lelaki cantik yang menunggu kedatanagannya dengan senyum manis dan melambaikan tangannya seolah menyuruhnya mendekat.

Segera Santa mendekati pacar mungilnya itu. Membuka tasnya dan mengeluarkan buku Kimia yang menjadi tugas mereka dan diterima dengan senang hati oleh Coooheart tanpa tau ada tatapan mematikan dari lelaki tinggi di jajaran bangku tengah.

Santa mendekati bangkunya sendiri denagan menyapa Boom terlebih dulu.

"He meng, seperti biasa setor tugas " boom tersenyum miring.

Santa hanya mengangkat bahunya dan duduk di tempatnya. 

Kringgg,,

Bell berbunyi suara gaduh tersengar dari lorong didekat kelas mereka dan benar saja gerombolan pemuda datang tergesa dengan penampilan yang tetap keren walaupun kusut dimana-mana. Perth,Khaotang, First memasuki kelas dengan Perth di barisan paling depan. Mata Perth mengendar ke seluruh ruang kelas mencari pemuda semalam yang dia yakin teman sekelasnya. Dan bener saja dugaannya anak lelaki di barisan bangku no 3 ditengah itu yang menarik perhatiannya. Kemana saja dia selama ini? Khoutung menepuk bahunya darin belakang.

"Perth, apa yang kau lihat?"

"Tidak ada cuma melihat cicak cicak didinding" ucapnya sambil berjalan menuju bangku pojok kesayanganya.

"Alaiwaa?? "

"Sudahlah sayang jangan didengarkan Perth aga gila" First merangkul khoutung dan membawanya menuju bangku mereka. 

Tanpa ada yang tau pandanagan Fisrt juga melihat kearah yang dituju Perth tadi siapa lagi kalau bukan Santa.

.

.

.

Drripp dripp 

Suara bola basket menggema di lapangan indoor saat jam pelajaran terakhir. Kedua anak lelaki saling menghadang memperebutkan bola basket dengan peluh menetes. Lelaki yang lebih pendek mendrible bola menghindari lelaki tinggi dibelakangnya dan melakukan Shoot.

Ring~

Bola melambung memantul dipapan ring dan masuk kedalam ring. Senyum merekah hadir di wajah tampan itu,

"Hey meng kapan kau akan mengalah untukku kau liat aku ingin terlihat keren didepan pacarku" lelaki tinggi berucap melirik pacarnya di tribun.

"Hahhaha bukan sombong tapi memang aku sombong mungkin kapan-kapan"

"Ai sat perth" pukulan lumayan keras mendarat di kepala belakang Perth.

"Ekhem"

Suara deheman menggema di lapangan tersebut membuat beberapa pasang mata menoleh kebelakang melihat anggota osis tercinta dan kesayangan ACE kita.

"Ada apa sayang?" perth mendatangi Chimon dengan wajah sumringahnya.

"Berhenti disana. bisa bisanya kau membolos"

"Ayolah sayang aku bosan dengan bahasa " mencoba memeluk pacarnya lagi.

"Haruskah ku catat di buku hitam lagi"

Love Me Like You Do || PerthSantaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang