Irreplaceable - 1

2.3K 154 42
                                    


jangan lupa vomment^ Kalo tiba-tiba aku password nanti vomment nya ngebut banget nih wkwk

Untuk komentar paling menarik dari segi cerita dan bisa kasih aku saran bagus nanti aku kasih gratis PDF bebas pilih:)

I'm still sick, so i can't write more.. sisanya next chapter yaa^






" Pagi Mam " Sasuke turun dengan wajah segar. Hari ini ia sengaja menginap dirumah kedua orangtuanya karena jaraknya lebih dekat ke perusahaan. 

Wanita yang disebut istri oleh orang-orang tidak dengannya itu sedang pergi keluar kota untuk gathering selama tiga hari. Jadi selama tiga hari ia pun tidak akan bertemu dengan Mei yang selalu bersikap lemah lembut padahal palsu. Ya.. Palsu, karena Sasuke sudah mengetahui semua tabiatnya. Itu semua hanya akting belaka saja.

" Pagi sayang, sarapan dulu sebelum berangkat " Sasuke menggeleng, pagi ini ada meeting dan ia harus berangkat. Kalau beruntung ia akan bertemu dengan wanitanya disana. Yang ia dengar dari Naruto, Sasori akan datang bersama pewaris Haruno Corp. Siapa lagi kalau bukan wanita yang dicintainya.

" Sudah kesiangan Mam. Aku ada rapat pagi ini " Ucapnya namun  melihat Mamanya yang tampak kesepian ia pun mengurungkan niatnya. Hanya sebentar kan?

" Kakak kamu saja belum turun dan kamu sudah serajin ini " Ia pun duduk, menatap Mamanya yang tampak menikmati sarapan paginya dengan lahap. Papanya beberapa minggu belakangan sibuk dengan hobi memancingnya dan tentu saja Mamanya yang cantik ini kesepian.



" Aku temani Mama sebentar saja " Matanya memicing dan Sasuke tahu apa yang hendak dibahas.

" Sasuke, Mama tahu kalau Mama tidak berhak ikut campur tapi.. Kenapa kalian tidak bercerai? Pernikahan kalian sudah tidak bisa diselamatkan " Ia selalu berandai namun sudah terjadi. Kalau saja kakaknya tidak koma mungkin Itachi yang sudah menikahi Mei. 

Pernikahan bisnis memang kadang menguntungkan bagi si empunya perusahaan tetapi tidak tampak kepuasan sama sekali dibenak Sasuke. Apalagi ia harus putus dengan Sakura dengan sangat terpaksa. Ah cintanya itu.. Bagaimana kabarnya? Melihat foto terbarunya semalam saja ia sudah menahan sesak karena rindu. 

" Aku akan menanganinya, dan gugatan cerai itu hanya akan dilayangkan Mei padaku. Bukan aku Mam " Perjanjian pra-nikah yang mengikat membuatnya anaknya tidak boleh gegabah. Walau perceraian sudah didepan mata Sasuke terlihat tidak mau terburu-buru. 

Tiga tahun yang menyiksa namun anaknya sudah meraup untuk lumayan banyak dengan mendompleng nama besannya yang menurutnya cukup bodoh. Ada tiga anak perusahaannya yang berhasil Sasuke akuisisi dan sudah ia balik atas namanya jadi Mei tidak akan mendapatkan sepersenpun saat bercerai. Ditambah perselingkuhannya , belum saja wanita itu merasakan berita yang tiba-tiba meledak ke media.

" Anakku masih takut hidup miskin rupanya " Tentu saja, bagaimana bisa ia menghidupi wanita nya yang cantik itu kalau ia miskin. Sasuke harus menjadi kaya agar bisa membawanya keliling dunia.

" Aku berangkat " Pamitnya sambil mencium pipi Mamanya. Itachi yang melihat adiknya terburu-buru hanya berdecak.

" Mantan kekasihnya datang jadi dia terburu-buru " kening Mikoto mengkerut. Mantan kekasih? Apa berarti Sakura>

" Sakura maksud kamu? " Itachi megngangguk dan melahap roti bakar yang dipanggang dengan butter tanpa selai kesukaannya.

" Berisik, kalau kakak tidak sakit aku sudah menikahinya " Kesalnya. Ia sengaja menggeser kursi kakaknya dengan kasar membuat pria itu tertawa cukup keras.

" Kamu masih punya istri, jangan sampai melibatkan Sakura dalam rumah tanggamu Sasuke. Selesaikan yang sudah jalan lebih dulu " 







Sasuke membawa mobilnya sendiri tanpa supir hari ini. Karin masih belum menjawab panggilannya entah dimana sekretarisnya itu. Sepertinya memang ada yang disembunyikan sampai wanita itu tidak mau menerima panggilannya. Sudah jelas sekali kalau Sakura pulang dan dia tidak mau memberitahu dimana alamatnya.

Lihat saja! Akan Sasuke buat wanita itu pulang karena lembur mengerjakan laporan meeting kemarin. itu hukuman karena tidak mau bekerja sama dengannya. Saat ia berbelok melewati apartemen mewah sebelum memasuki kawasan perusahaannya, ia dikagetkan oleh kehadiran Karin dengan seorang bocah laki-laki yang berada dalam gendongannya, Sasuke pun langsung memarkirkan mobilnya satu jam lagi meeting dan wanita itu masih memakai pakaian tidur, luar biasa.

Dan bocah didalam gendongannya menarik atensinya. Segera saja ia turun dari mobil dan setengah berlari mengejarnya. Begitu sampai berhasil menangkapnya ia tersenyum pada sekretarisnya yang tampak kaget. Pria itu sengaja memberikan senyum aneh, dan anak kecil itu tunggu.. Kenapa dia..? Kenapa dia seperti.. seperti dirinya? Tidak mungkin kan..



" Bos, sedang apa disini? " Ia hanya bisa tertawa garing karena Sasuke terus menatap lekat Shane. Begitupun anak Sean, anak itu tampak mengerutkan keningnya melihat Sasuke yang tidak berkedip. 

" Anak kamu? " Karin memeluk Sean dalam gendongannya dan tersenyum agak dipaksakan. Bisa gawat , mana wajah mereka persis sekali.

" Hah? I..Iya " 

" Tante.. Sean kan anak Mama Sakura " Sasuke kini tertawa, pantas saja.. Apa waktu itu jadi? Waktu mabuk malam itu mereka lupa memakai kontrasepsi mungkin saja kebobolan.

" IKUT! " Ia menarik lengan Karin tetapi sekretarisnya itu menolak. Sean menepuk bahu Karin dan membuat pegangan itu terlepas.

" Anakku sedang lupa ingatan.. Ya lupa ingatan bos jadi dia memanggilku tante " Tertawa lagi namun terdengar menyebalkan ditelinga Sasuke. Pria itu menatap Sean lagi, sudah bisa dipastikan ini anaknya karena Naruto bilang Sakura sangat fokus dengan kuliahnya. Tetapi kenapa tidak ada kabar kalau Sakura mengandung? Bodoh!

" Tante Karin, Sean mau ke Mama Sakura. Potong rambutnya dimana sih? " Hancur sudah kebohongannya. Karin menatap Sasuke pasrah. Ketahuan sudah, lalu bagaimana kalau Sasuke melihat Sarada. Bertambah satu masalahnya.

" Masih mau bohong? " Wanita itu menggeleng dan Sasuke menoleh pada Sean yang tersenyum malu padanya. Gen Uchiha kuat sekali sampai Sasuke mengira anak dalam gendongan Karin adalah kembarannya.

" Sakura , maaf. Bagaimana ini? " Rutuknya pelan. Karin pasrah sedangkan Sasuke tersenyum penuh kemenangan.




..to be continue..


IrreplaceableTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang