Raja, putra mahkota dan pasukannya mengadakan perburuan. Pada perburuan ini raja dan putra mahkota di kawal sangat ketat oleh prajurit menghindari hal yang berbahaya di luar lingkup kekaisaran.
Perompak dan penghianat akan lebih agresif saat di luar istana, karena disaat luar Istana lah peluang untuk menyingkirkan raja dan putra mahkota sangat besar.
Di saat raja dan prajurit fokus membidik rusa yang sangat cantik, putra mahkota malah tertarik mengejar kelinci yang telah mencuri pandangannya sedari tadi.
Putra mahkota pun dengan perlahan mendekati kelinci dan menjauhi pasukan perburuan, saat sudah dekat dengan kelinci dan hendak menangkap kelinci itu putra mahkota mendengar suara langkah kaki mendekatinya dari arah belakang.
Putra mahkota melihat siapa yang mendekatinya di hadapannya sudah banyak orang dengan mengunakan penutup wajah dan hendak menyerangnya, putra mahkota dengan gesit menghindari serangan dari pembunuh bayaran tersebut.
"Aku harus lari dari sini, kalau di lawan aku bisa mati, aku harus bisa mencari celah untuk kabur" batin putra mahkota.
Disaat asik menghindar putra mahkota mendapat celah untuk melarikan diri. Putra mahkota terus berlari tanpa tahu arah yang di tuju yang ternyata di depan ada jalan buntu atau jurang.
Para pembunuh bayaran semakin mendekat dan membuat putra mahkota semakin tersudut.
"Kau tidak bisa kabur lagi, matilah kau keturunan kaisar" ucap pemimpin pembunuh bayaran semakin mendekati putra mahkota.
Pembunuh bayaran makin mendekat dan mengayunkan pedangnya ke arah putra mahkota, perang tersebut hampir mengenai leher putra mahkota jika saja dia tidak melompat ke jurang.
"Kalau di lawan aku akan mati, kalau dilihat-lihat di bawah jurang ini laut atau sungai, kalau jatuh dari sini tidak apa-apa bukan" batin putra mahkota sambil memperhatikan sekitar, saat memperhatikan sekitar pemimpin pembunuh bayaran melayang pedangnya ke arah leher putra mahkota sedikit lagi pedang pembunuh bayaran hampir mengenai lehernya putra mahkota memutuskan untuk terjun ke bawah jurang.
Para pembunuh bayaran melihat kebawah jurang.
"Sepertinya dia sudah mati ketua" ucap salah satu anak buah pembunuh bayaran.
"Ayok kita pergi sebelum ada yang datang" perintah pemimpin pembunuh bayaran meninggalkan lokasi jatuhnya putri mahkota.
Di lain tempat kaisar mulai menyadari ketidak adanya putra mahkota.
"Jendral dimana putra mahkota" tanya kaisar.
"Ada di san-aaaa, tadi ada disana yang mulia" balas jendral yang mulai panik karena ketidak adanya putra mahkota.
"Cari putra mahkota" teriak kaisar.
"Prajurit menyebar susuri semua hutan sampai putra mahkota ketemu" titah Jendral.
°°°
Disaat kekaisaran melakukan perburuan Yichen dan Yuchen anak dari Mentri militer sedang berlatih beladiri di pinggir sungai. Sebenarnya yang latihan hanya Yichen sedangkan Yuchen asik membaca buku. Yichen adalah anak tertua Mentri militer yang menguasai bela diri serta memiliki sifat yang dingin bertolak belakang dengan sang adik yang menguasai ilmu pengetahuan dan memiliki sifat yang lemah lembut sang adik Yuchen di anugrahi rahim jadi tidak sama seperti pemuda lainnya.
Di saat sang kakak Yichen asik berlatih Yuchen pergi ke bawah pohon di pinggir sungai untuk melanjutkan membacanya karena jika dia membaca di dekat kakaknya dia tidak akan fokus.
Di saat fokusnya membaca Yuchen melihat ada sesuatu yang mengambang di sungai.
"Kakak lihat ada apa itu, sepertinya ada orang yang mengapung di tengah sungai" teriak Yuchen.
Yichen pun mendekati Yuchen dan melihat kearah yang di tunjuk oleh Yuchen dan benar saja ada orang yang mengapung di tengah sana.
Yichen berenang dan menggapai orang yang mengapung di tengah sungai tersebut dan menariknya ketepian.
Sesampainya di tepian Yuchen memeriksa denyut nadinya, dan syukurnya orang tersebut masih bernafas.
"Kakak kita bawa orang ini ke rumah agar kita bisa mengobatinya" ucap Yuchen dan di setujui oleh Yichen.
Sesampainya di kediaman Yichen membaringkan pemuda tersebut di peraduan Yuchen. Yuchen memeriksa kembali keadaan pemuda tersebut setelah memeriksa keadaannya Yuchen membersihkan luka-luka yang ada di tubuh pemuda tersebut.
Setelah menumbuk daun herbal Yuchen membalurkan ke luka pemuda tersebut dan setelahnya di perban agar cepat mengering.
Setelah mengobati pemuda tersebut Yuchen pergi ke ruangan makan untuk makan bersama dengan ayah serta ibunya.
"Ayah, ibu tadi di saat kakak latihan dan saya membaca, kami melihat pemuda yang terluka dan mengambang di sungai" kata Yuchen kepada ayahnya.
"Hummmm nanti ayah liat, dimana anak itu?" Tanya Mentri Han Guo.
"Di peraduan saya ayah" jawab Yuchen.
"Baiklah, habis kan makanan kalian" tutup Mentri Han Guo.
Mentri Han Guo beserta keluarga pergi ke peraduan Yuchen untuk melihat pemuda yang di tolong kedua putranya.
Sampainya di peraduan Yuchen Mentri Han Guo kaget ternyata yang di tolong kedua putranya adalah putra mahkota yang dicari dua hari ini.
"Put-putra mahkota" gagap Mentri Han Guo.
Yuchen dan Yichen kaget ternyata orang yang mereka tolong adalah putra mahkota.
"Kita harus melaporkan ke istana" ucap Mentri Han Guo.
"Tunggu yang mulia putra mahkota siuman dulu ayah" jawab Yuchen.
"Baiklah engkau rawat dengan baik putra mahkota ya Yuchen" balas Mentri Han Guo.
Setelah itu Mentri Han Guo, Nyonya Han Guo serta Yichen pergi ke peraduan masing-masing meninggalkan Yuchen dan putra mahkota yang belum siuman.
Di tengah malam saat Yuchen tertidur pemuda yang terbaring dengan luka-luka tersebut siuman dia mengedarkan pandangannya sampai melihat sosok imut, manis berada di sampingnya.
Karena baru siuman putra mahkota merasa kepalanya berat dan kembali tidak sadarkan diri.
Keesokan harinya Mentri Han Guo membawa putra mahkota yang masih belum siuman ke istana karena khawatir akan kesehatan putra mahkota.
"Yuchen kita bawa putra mahkota ke istana ya agar pemulihannya lebih baik dari pada disini" ucap Mentri Han Guo kepada Yuchen karena Yuchen agak berat hati membiarkan putra mahkota pergi karena dia merasa sangat senang merawat putra mahkota, terlebih putra mahkota terlihat hummm tampan, dadanya bidang ada kotak-kotak di perutnya.
Karena sudah di beri pengertian oleh ayahnya Yuchen pun mempersilahkan ayahnya membawa putra mahkota ke istana.
Itulah hari terakhir Yuchen bertemu dengan putra mahkota.
Di lain sisi saat putra mahkota sudah siuman dia mencari sosok imut yang menemani dia malam itu. Putra mahkota bertanya kepada kaisar siapa yang menolongnya tapi kaisar tidak memberitahu siapa yang menolongnya dengan alasan siapapun yang menolong putra mahkota memang itu sudah kewajiban mereka melindungi anggota kerajaan.
5 tahun kemudian...
Selama 5 tahun ini putra mahkota masih menyelidiki siapa sosok manis yang menyelamatkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] Kekasih Kaisar - Mpreg
Подростковая литератураBUKAN CERITA TERJEMAHAN YA GUYS.. Seorang putra Mentri yang memiliki anugerah(rahim), jatuh cinta dengan putra mahkota kekaisaran. kisah asmara putra mentri dengan sang pujaan hati tidak begitu mulus karena sempat berpisah dan bertemu kembali di des...