[3] Pemilihan Putri Mahkota

18 1 0
                                    

Tahun ke tahun putra mahkota terus mencari keberadaan penolongnya, putra mahkota curiga kalau penolongnya adalah putra kedua Mentri Militer.

"Bagaimana apakah kamu sudah mengetahui siapa yang menolongku 5 tahun yang lalu?" Tanya putra mahkota kepada pasukan bayangannya yang dijawab gelengan kepala oleh pasukan bayangan.

"Kalau begitu selidiki apakah ada hubungannya dengan putra kedua Mentri Militer" titah putra mahkota

Putra mahkota memang masih mencari informasi siapa yang menolongnya terlebih anak manis nan imut yang tertidur di sebelahnya.

"Putra mahkota anda di panggil untuk menghadap ibu suri" umum Kasim yang menunggui putra mahkota.

*Ibu suri disini adalah ibu dari kaisar berarti nenek dari putra mahkota.

"Baiklah" jawab putra mahkota.
Putra mahkota pun pergi menemui ibu suri. Sesampainya putra mahkota di depan paviliun ibu suri.

"Umumkan" ucap putra mahkota.

"Yang mulia putra mahkota sudah datang" umum kepala pelayan ibu suri.

"Persilahkan masuk" balas ibu suri.

Putra mahkota memasuki ruangan ibu suri yang ternyata sudah ada ibunya juga di sana, putra mahkota memberi salam kepada ibu suri dan ibunya.

"Salam ibu suri dan salam ibu" ucap putra mahkota.

Ibu suri dan permaisuri pun menerima salam putra mahkota.

"Anakku umurmu sudah masuk untuk masa pernikahan, nenek dan ibu akan mengumumkan pemilihan putri mahkota" ibu suri melihat permaisuri menganggu dan melirik putra mahkota yang berfikir.

"Baiklah nek, kapan itu akan di adakan?" tanya putra mahkota.

"Seminggu dari sekarang anakku" jawab ibu suri.

Putra mahkota menganggukkan kepalanya dan pergi meninggalkan paviliun ibu suri.

Sementara itu ibu suri dan permaisuri mulai membahas pemilihan putri mahkota.

"Ibu rasa putri dari penasihat negara kiri atau tidak putra dari Pejabat Daerah Tao cocok untuk pangeran kita" usul ibu suri kepada permaisuri.

*Disini sebagian cowok juga bisa hamil ya guys, jika kalian tanya kenapa ya namanya juga fantasi ane liar wkwkwkw..

"Kita lihat saat pemilihan saja ibu" jawab permaisuri.

Di lain tempat kaisar, para Mentri dan pejabat daerah mengadakan rapat.

"Seperti yang kalian semua ketahui putra mahkota sudah memasuki umur pernikahan yang mana artinya akan dikeluarkan dekrit larangan menikah untuk putra atau putri sah dari bangsawan berusia 15-17 tahun yang bisa memberi keturunan untuk putra mahkota dan kekaisaran" ucap kaisar.

"Baik yang mulia"balas para Mentri dan pejabat.

"Selanjutnya untuk kasus penyakit yang menyebar di desa kumuh bagaimana menurut kalian?" Tanya kaisar kepada para Mentri.

"Usul dari hamba yang mulia sebaiknya kita membakar daerah kumuh tersebut sehingga warga yang lain tidak terdampak oleh penyakit desa kumuh" jawab penasihat negara kiri.

"Menurut hamba baiknya kita meneliti kembali aa yang terjadi pada desa tersebut dan memberikan sumbangan pangan serta tabib yang mulia" balas Mentri militer.

"Hummm mengapa demikian?" Tanya kaisar.

"Kalau menurut hamba jika kita membakar desa kumuh apakah virus dari penyakit tersebut tidak terbang dan mengenai masyarakat yang mulia? Namun apabila kita meneliti lebih lanjut kita dapat mengobati apa yang terjadi pada masyarakat desa kumuh yang mulia" jawab Mentri militer.

"Baiklah kirim 3 tabib ke desa kumuh serta beberapa stock pangan untuk kebutuhan masyarakat di sana serta obat-obatan" perintah kaisar.

°°°

Sementara di luar istana masyarakat sedang berkumpul membaca informasi atau dekrit kaisar yang baru keluar.

"Hei itu informasi tentang apa" tanya salah satu warga.

"Owh itu informasi larangan menikah untuk putri atau putra sah bangsawan karena akan di adakan pemilihan putri mahkota" jawab yang lain.

"Putra bangsawan juga boleh?" Tanyanya lagi.

"Boleh kan ada putra bangsawan yang di anugerahi bisa memiliki keturunan tapi sangat jarang yang ada" balas yang lain.

Setelah pengumuman dekrit larangan menikah dikeluarkan banyak putri atau putra bangsawan mempersiapkan diri untuk ikut seleksi pemilihan.

Di kediaman Mentri Han sedang adanya perkumpulan keluarga membahas mengenai larangan menikah untuk pemilihan putri mahkota.

"Suamiku engkau beneran mau mendaftarkan putra kedua kita untuk menjadi kandidat putri mahkota? Bukan kah putri yang paling besar kemungkinan di terima kalau putra kita terpilih sampai akhir dan tidak naik jadi putri mahkota, putra kita tidak akan bisa menikah" runding nyonya Han kepada suaminya agar putra keduanya tidak ikut pemilihan putri mahkota.

"Putra kita di anugrahi bisa mengandung jadi kita wajib mendaftarkan putra kita, kalau tidak kita bisa dijadikan penghianatan kerajaan" jawab tuan Han.

"Bagaimana kalau kita bilang Yuchen sedang sakit dan tidak bisa ikut pemilihan" usul Yichen.

"Tidak boleh" jawab Mentri Han.

Tidak lama dari perdebatan Tuan Han, nyonya Han dan Yichen mereka mendengar suara jatuh ternyata Yuchen pingsan di depan ruangan pertemuan yang di adakan Tuan Han, nyonya Han dan Yichen.

Mendengar Yuchen jatuh tergeletak di depan ruangan pertemuan Yichen membopong kembarannya ke peraduan Yuchen untuk diperiksa oleh tabib.

Tabib mengatakan keadaan Yuchen sedang tidak baik-baik saja. Yuchen di anjurkan untuk istirahat agar pulih kembali. Tabib membuatkan surat rekomendasi agar Yuchen tidak mengikuti pemilihan karena tidak memungkinkan akan pulih dalam waktu dekat.

Yichen dan nyonya Han senang mendengar kabar tersebut. Tuan Han pergi ke istana memberikan surat dari tabib untuk tidak ikut serta putranya dalam pemilihan putri mahkota.

°°°°°^=^°°°°°

Hari pemilihan putri mahkota pun tiba. Para calon putri mahkota menggunakan pakaian atasan kuning dan bawahan merah.

Para putra dan putri sah bangsawan berkumpul di paviliun mawar untuk melakukan seleksi pertama.

Hari pertama seleksi pertama di ikuti 50 putra dan putri bangsawan. Pada seleksi pertama ini akan dilakukan pengenalan diri serta pengecekan fisik.

Pada seleksi pertama terdapat 30 putra maupun putri bangsawan yang lolos.

Hari kedua di adakan tes keterampilan menyulam dari 30 orang terpilih 16 putra putri bangsawan yang terpilih untuk lanjut ke tes etika.

8 putra dan 8 putri bangsawan yang terpilih akan tinggal di paviliun kamboja sampai tes ketiga di adakan.

Hari kelima pada tes etika yang lolos ternyata ada 5 calon putri mahkota.
Ada 2 putra 3 Putri yang lolos sampai putaran final. Penilaian etika sudah dimulai sejak mereka diputuskan untuk menginap di istana.

Kelima calon putri mahkota ini adalah milik putra mahkota mereka yang tidak terpilih tidak boleh menikah nasib mereka tergantung putra mahkota apakah akan di jadikan selir atau jika permaisuri wafat bisa jadi mereka mengantikan posisi tersebut.

Pada putaran final akan di adakan sesi tanya jawab yang akan dinilai oleh kaisar, ibu suri, permaisuri, dan putra mahkota.

Setelah menjawab semua pertanyaan para calon putri mahkota di persilahkan kembali ke peraduan mereka di paviliun Kamboja untuk beristirahat dan berkumpul besok di lapangan untuk pengumuman calon putri mahkota.

[BL] Kekasih Kaisar - MpregTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang