"Nama Lo siapa?"
Jay memandang lurus pada gadis kecil yang entah bertanya pada siapa itu.
"gw?" tanya jay.
ingin memastikan bahwa pertanyaan itu untuknya
jay pun balik bertanya."iya, nama lo siapa?" tanya gadis itu lagi
"Jay "
"oke, thanks"
Gadis itu pun lanjut menanyai yang lain dan beranjak kembali ke tempatnya.
sedangkan jay cuma acuh tak acuh, sambil berfikir nama siapa lagi yang harus dia tulis di kertas hvs miliknya ituTing!
lupa akan sesuatu alis jay pun mengerut.
"shit!gw lupa nanya balik"
Jay pun menghirup nafas kasar lalu beranjak dari duduknya.
Dia pergi ke bangku belakang dan menanyai nama peserta yang berperawakan kurus itu lalu kembali dengan langkah gontai.
Sebenarnya jay tidak suka dengan kegiatan seperti ini.
Bersekolah di sini itu bukan keinginannya, jadi semua terasa membosankan baginya.
bagaimana tidak, Ayahnya sangat menginginkannya mengambil jurusan ini sedangkan keinginan Jay jauh berbeda dari sekolah yang dimasukinya sekarang.Kegiatan luar ruangan pun dimulai,jay mau tak mau ikut keluar kelas bersama peserta mpls lainnya.
"Ayo,buat lingkaran besar semuanya!"
Ucap Kakak senior berjaket hitam ituAwalnya permainan berjalan dengan lancar, namun sialnya Jay sedikit lambat karena tiba tiba sinar matahari dari spion motor itu tepat mengenai mata nya dan jadilah sekarang jay harus menerima hukumannya.
Dia sangat kesal pada guru yang tiba tiba pergi dengan motor itu.
menyebalkan memang!Jay bersama yang lainnya pun berdiri di tengah tengah lingkaran dan permainan kata kali ini harus dijawabnya dengan cepat.
"I?"
"Ikan Asin!!"
"S?"
"Susu sapi!!"
"L??"
"Lumba lumba"
satu persatu yang berhasil menjawab pertanyaan pun ke kelas ,
Giliran Jay dan gadis disebelahnya itu yang belum menjawab."M?" tanya Kakak itu pada Jay
"Mau pulang!!" Jawab Jay dengan lantang
sontak hal itu membuat gadis di sisi nya tertawa kecil
"Jawaban macam apa itu?"Ucap Kakak pembingbing itu
Jay tak menjawab pertanyaan itu, ia hanya berdiri dengan kaki yang memainkan batu batu kerikil dibawahnya.
terserah apa yang akan terjadi, dia hanya jenuh dan memang ingin pulang.
memang salah jika pulang?
hari ini tidak berjalan dengan baik dan ini membuat moodnya makin buruk saja huh!"M?"
"Mau Kamu Kak "
Sontak Jay tertawa mendengar jawaban dari gadis yang di sebelahnya itu.
Tidak menduga,jika gadis itu akan sama jahil sepertinya"Berani sekali ya,
kalian bersikap tak sopan pada Senior!
Baru masuk saja sudah seperti ini!"Ucap senior bernama Baekho itu
"Kalian harus menerima hukuman karena sikap buruk kalian!!!" Ucap Senior lain
Jay pun diam dan hanya mengangguk menjawab ocehan dari penguasa penguasa amatir ini,lagi lagi senyumnya tersungging di bibirnya meski hanya sedetik.
"KALIAN TIDAK DIIZINKAN MASUK KELAS!
DIAM BERDIRI SAJA DISINI!!!"
Teriak senior bernama Hyoyeon itu sambil memutar bola matanya karena kesal.Dilihatnya dia pergi dengan para senior lain ,meninggalkan Jay dan gadis disebelahnya yang sedari tadi diam tanpa kata.
hening.
hanya ada suara detak jantung dan serangga di siang hari yang panas ini.
bahkan hembusan angin pun hanya sebentar, meredakan panasnya musim kemarau ini.Tatapan jay dan gadis itu pun beradu.
mata mereka hanya berkedip satu sama lain.sontak hal itu membuat keduanya kompak tertawa renyah.
Jay tersenyum,dia merasa sefrekuensi dengannya dalam hal ini
Jay dan gadis yang tak dikenalnya itu pun akhirnya duduk, karena merasa pegal daritadi berdiri di tengah lapangan.
Apalagi saat matahari terik seperti ini,sungguh hal yang tak menyenangkan bukan?
"Eh?lo kan yang tadi "
Gumam gadis itu tiba tiba sambil melirik ke arah Jay
"Loh!Lu cewe yang nanya gw di kelas ternyata"
Jay pun tak kalah terkejut dan ia berniat untuk berkenalan dengannya
"Btw nama lu si-
"CEPAT MASUK KELAS!"
Ucapan jay terpotong karena perhatian gadis kecil itu teralihkan oleh Senior yang tiba tiba datang.
gadis itu terburu buru pergi meninggalkannya yang masih duduk di lapangan."What the.."
KAMU SEDANG MEMBACA
H E A R
Fanfiction"Hidup kadang kidding" Kadang penuh plot twist yang ga sesuai ekspetasi. cuma semua keputusan ada di lo, entah lo bakal terus menerus sedih dan menyesal karena hal itu, atau justru bangkit dan menerima semua yang terjadi dengan hati yang lapang. Ta...