-Hate in the Morning-

53 5 0
                                    

Lulua🍂: ••••- H è à ŕ-••••
















Suara kicauan burung itu membangunkannya.
Perlahan matanya terbuka, menampilkan bersihnya dinding putih yang ada di hadapannya.
aroma obat obatan pun menyeruak.

Jay baru sadar bahwa dia sedang berada di salah satu ruangan di sebuah rumah sakit.

pertanyaannya mengapa dia bisa berada disini?

Jay pun menoleh, tampaklah Renjun yang sedang tertidur pulas di Sofa serta Winwin yang duduk tegap di kursi meski matanya menutup.




Mungkinkah dia pingsan saat di perjalanan pulang dari rumah Issa?







Hal ini sangat tidak terduga.





Jay pun menggerakkan badannya, dan merasa bahwa badannya cukup sehat.
tapi teman temannya sangat berlebihan hingga sampai membawa nya ke rumah sakit.

Jay ingin langsung pergi dari tempat ini meski pikirannya buntu.

Entah apa yang harus dia lakukan saat ini.

Hatinya terasa hampa.

Seperti ada yang menghilang dari dirinya.

Detik demi detik pun berlalu namun ia masih bersandar pada dinding tembok itu dengan ingatan yang berulang kali terputar di pikirannya.




















"ASU!"





















Suara umpatan Renjun pun membuyarkan lamunannya seketika Jay pun memandangi teman temannya yang sudah terbangun itu.




Antara jengkel karena sudah membawanya ke rumah sakit dan terharu karena mereka teman yang menemaninya sampai di saat seperti ini
membuat Jay menghirup nafas kasar.

Ya.

Untuk apa dia berlarut larut bukan?
Bahkan Jay belum menampakkan wajah nya ke hadapan keluarga nya saat ini.

Jay pun berdiri untuk mengambil minum namun Winwin malah menepuk bahunya dan menyuruhnya untuk tetap di bangsal.


"Apa Apa??" Ketus jay

"Tidur Tolol" Ucap Renjun

"Ck,gue ga kenapa napa!
Ngaco lu pada bawa gue ke sini!"Ujar Jay kesal

"Halah" Tukas Winwin

Jay pun bersikeras untuk mengambil minum lalu setelah itu dia pun duduk kembali ke bangsalnya.

Ketika ia menoleh tiba tiba winwin dan Renjun menindih tubuhnya sambil tertawa tawa
sedangkan Jay kesakitan karena bobot mereka.


"SAKIT JANCOK"

"SIKIT JINCIK"

"HEH"

"HIH"





Winwin dan Renjun pun menatap satu sama lain dan kembali tertawa sampai terpingkal pingkal sedangkan Jay hanya menggelengkan kepalanya karena merasa geram atas kelakuan bobrok para sahabat nya ini.

Sedangkan Suster yang baru saja datang untuk mengantarkan obat itu hanya menatap mereka dengan tatapan heran

Sontak Jay pun kaget dan langsung menyingkirkan mereka berdua dari bangsalnya.

"Hari ini sudah bisa pulang ya" Ucap Suster itu sambil melepas infus dari tangan Jay

Jay pun hanya mengangguk dan tersenyum sambil menerima obat dari tangan suster itu.

H E A RTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang