[FOLLOW SEBELUM MEMBACA!]
✯ Bukan cerita BXB
✯ Yang tidak suka, skip!
✯ Plagiat, jauh-jauh!
•••
Kalau bukan karena wasiat mendiang sang Kakek, mungkin saja Ansel tidak bersekolah di Rajendra High School. Sekolah yang menyimpan tanda tanya besar, mem...
Ingat ya, cerita ini banyak kekerasan, bully, dan hal yang buat kalian enek, maybe. Kalau kurang suka sama genre ini, lebih baik skip tanpa meninggalkan jejak tidak mengenakan.
Ada romance walau gak banyak, genre campuran kecuali bl. Selipan bahasa inggris, biar kerasa kece aja 🤙🏻😎
Aku bakalan sering kasih pict by pinterest juga, biar jelas, tapi sesuai imajinasi kalian aja sih.
Untuk karakter, kalau gak suka, bisa pake karakter yang ada di imajinasi kalian aja, itu visualisasi versi aku, kalau kalian terserah.
Tidak menerima request untuk alur, karena aku pengen nulis tanpa beban.
Update sesuai mood, pengen targetin komen + vote, tapi takut gda yang komen kan miwang Weh ☹️, jadi sesuai mood aja.
Happy Reading Kiko 💗 ✨
••••
Sepasang netra menatap ke sekelilingnya, gedung enam lantai dengan akses lift di sana. Lapangan begitu luas, dengan fasilitas yang terbilang sangat elit untuk dikatakan sekolah.
Pemuda berseragam rapi, dengan almamater brown Color itu berjalan di lorong koridor. Matanya menelisik setiap apa yang ada di sekitarnya, murid yang berpapasan dengannya pun menyapa dirinya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tapi aneh, ada yang memakai almamater dengan warna yang lebih muda darinya, membuat keningnya mengernyit bingung. Seakan tidak perduli, dirinya hanya mengabaikan dan lebih memilih berjalan ke arah di mana Ibunya sudah berpesan padanya. Ruangan kepala sekolah yang akan ia temui, untuk membicarakan hari pertama ia sekolah.
Bruk!
Matanya terpejam saat tubuhnya terjatuh di lantai. Seseorang menabraknya atau memang dirinya yang tidak fokus dengan jalan, hingga menabrak seseorang yang lebih tinggi darinya.
Kepalanya mendonga, guna melihat siapa yang berada di depannya. Wajah tanpa ekspresi, mata yang tersirat tanpa minat berurusan dengannya, membuatnya berdecih.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
