15 menit akhirnya niki bisa duduk"Segitu aja udah lemes kamu"ucap dirga
"Aduh om bukan lemes tapi pegel"ucap Niki
"Ck sini saya pijat,makanya sering olahraga biar kakinya kuat,di suruh segitu aja udah pegel, kamu itu bodyguard harus kekar dan berotot seperti saya,bukan kaya anak gadis seperti kamu"ucap dirga
"Aku kekar dan berotot ko"ucap nuki menyingkap baju lengan nya memperlihatkan otot tangan nya yang kecil
"Fftttt hahahahaha,apa apaan ini,dari mana kekar dan berotot nya"tawa dirga
"Ck om sialan,ingat ya aku itu kekar dan berotot,cuma gaib aja makanya ga keliatan" ucap Niki
"Bocah aneh"ucap dirga
Diega terus memijat kaki Niki
"Ahhh geli"ucap niki kala pijatan dirga sampe atas lutut
"Stttt apa apaan kamu ini malah mendesah"kaget dirga
"Makanya jangan sampe situ geli"omel niki
"Apa yang kalian berdua lakukan di sini"ucap zerga melihat kedua bodyguard nya yang terlihat ambigu
Dirga dan niki langsung berdiri
"Maaf tuan saya hanya membantu niki"ucap dirga
"Memang ada apa dengan niki"ucap zerga
Niki menatap ketiga manusia di depan nya ini
"Kaki niki terkilir karna terpleset di sini tuan,jadi saya membatu memijat nya"ucap dirga
"Hais niki kamu harus hati hati bagaimana jika istri saya tau, dia akan mewawancarai mu setengah hari"ucap zerga membuat niki meringis
Pasalnya dino sudah mengaggap niki adik nya sendiri,kalau niki luka sedikitpun dia akan ngomel sepanjang hari, memperingati niki agar lebih hati hati
"Ah tidak papa tuan ini hanya terkilir biasa"ucap Niki,padahal dia hanya pegal bukan terkilir
"Bima aku minta tolong antarkan dia ke rumah sakit"ucap zerga
"Mengapa kamu menyuruhku"ucap bima datar
"Ayo lah bantu teman mu ini"ucap zerga
"Sialan"cicit bima
Bima langsung menarik tangan niki
"Aduh,aduh,tunggu sakit"ucap niki saat kaki nya yang masih pegal di paksa berjalan
Bima berhenti menarik tangan niki ketika mereka menaiki lift
Sesampainya di parkiran niki enggan masuk ke dalam mobil bima
"Apa lagi"ucap bima melihat niki masih di luar mobil
Niki menggeleng,"aku bisa sendiri tuan bima pulang saja"
"Jangan membuang buang waktu, sekarang masuk"ucap bima
Niki menggeleng lagi tanda dia tidak mau masuk
Bima menggeram marah"Niki Mikael Wiliam"ucap bima
Niki sedikit takut ketika melihat bima marah,tidak ia tidak mau dia masih mau marahan sama bima
"Aku hitung sampai tiga kalau kamu tidak masuk aku akan suruh zerga memecat mu agar kamu jadi gelandangan"ucap bima
Niki langsung buru buru masuk kedalam mobil bima
"Membuang waktuku saja"gumam bima
.
"Tunggu ini mau kemana"ucap niki
"Rumah saya"ucap bima
"Loh ko rumah tuan sih"ucap niki tak terima
"Lalu kemana,ke rumah sakit?,bukan kah kaki mu tidak terkilir"ucap bima
"Y-ya anterin ke rumah aku ke"ucap Niki
"Memang kamu siapa?, derajat kita saja berbeda"ucap bima
"Dasar sombong"gumam niki
"Kalo kamu mau pulang,pulang saja sendiri jangan menyuruh saya mengantarkan mu"ucap bima
Mereka sudah sampai rumah bima,bima turun dari mobil begitupun dengan Niki
Niki celingak celinguk ia bingung tidak ada kendaraan yang lewat satu pun bagaimana dia bisa pulang
"Maaf tuan mengapa jalan nya sepi?"ucap Niki
"Ini komplek orang kaya,kamu mana paham,di sini tidak ada taksi ataupun angkutan umum,jadi kalau kamu ingin pulang jalan kaki sampai pertigaan depan,batu ada angkutan umum"jelas bima
"Pertigaan depan,jauh banget"lirih niki
Bima ingin masuk ke dalam tapi di cegat oleh Niki
"Tuan masa ga kesian sama saya,masa harus jalan kaki sampe pertigaan,kan jauh"ucap niki memegang tangan bima
Bima melirik tangan nya yang di pegang Niki
"Lepas"ucap bima
Niki melepaskan tangan nya, sedangkan bima langsung mengusap tangan nya yang habis di pegang Niki
"Perasaan tangan aku bersih deh"batin Niki
"Kalau kamu ingin saya antarkan, bersihkan rumah saya dulu,baru saya antar"ucap bima
Niki melihat rumah besar bima
"Ya udah deh tuan saya pulang jalan kaki aja,bisa encok saya bersihin rumah Segede lapangan bola"ucap Niki hendak berjalan
"Siapa yang suruh bersihin seluruh rumah,kamu cukup bersihkan kamar dan ruang kerja saya saja"ucap bima
"Oke deal"ucap niki
TBC.....
Segitu dulu ya teman teman
Maaf kalo banyak typo