Dua tahun
"Dua tahun aku mencari mu"ucap bima menatap kalung liontin di genggaman nya
"Bima sayang"ucap seorang wanita tiba tiba masuk kedalam kamar miliknya
Bika melihat wanita itu tidak minat lalu ia fokuskan kembali kepada kalung di genggaman nya
"Wah apa kalung itu untuk ku"ucap nya sambil melihat kalung di genggaman bima
Bima menatap datar wanita di depan nya
"Tidak usah repot repot membelikan nya untuk ku bima,aku merasa tidak enak"ucap nya
Bima menaikan sebelah alis nya menatap wanita di depan nya
"Apa maksud mu ini milik ku"ucap bima
Senyuman wanita itu luntur seketika
"Bima kita sudah menikah satu tahun lamanya,kenapa kamu masih bersikap dingin kepada ku"ucap nya
"aruna aku sudah mengatakan kepada mu bukan,aku tidak akan pernah mencintai mu sedetik pun,dan sampai kapan pun"ucap bima
Aruna menghela nafas nya jengkel,aruna merampas kalung yang berada di genggaman bima, membuat bima menggeram marah
"Kalau kamu marah aku akan mengadukan nya kepada mommy ku"ucap aruna
"Kamu mengancam ku hah,bahkan aku tidak pernah takut dengan siapa pun termasuk keluarga mu"ucap bima
Bima dan aruna menikah karna perjodohan,eyang bima sudah tua dan ingin segera menimang cucu jadinya eyang bima memaksa bima menikah dengan pilihan eyang nya
Dan ini lah yang terjadi,bima selalu bersikap dingin dan acuh kepada atuna,bahkan bima tidak pernah menyentuh aruna sedikit pun membuat eyang nya pusing dengan cucu nya
Lanjut...
"Bima kalau aku yang memakainya, kalung ini akan aman, daripada kamu terus menggenggam nya kemungkinan besar akan hilang"ucap aruna menghasut pikiran bima
Bima menatap leher aruna yang sudah terpasang apik kalung itu
"Aku akan memberimu kesempatan untuk memiliki kalung itu sementara,namun jika kalung itu hilang maka nyawa mu juga akan ikut dengan kalung itu,aku akan memenggal kepala ku"ucap bima santai
"Glup"aruna menelan ludah nya susah payah, aruna harusnya tidak mempercayai suami nya tapi dia belajar dari pengalaman sebelumnya ketika ia memecahkan bingkai foto seorang laki laki di ruangan kerja bima
Bima hampir membunuhnya,bima mencekik bahkan memukulinya hingga ia koma satu bulan di rumah sakit
"Kenapa diam kalau kamu tidak sanggup menjaganya biar aku saja, kembalikan"ucap bima
"Tidak aku bisa menjaganya"ucap aruna
Karena kalung itu sudah menyita perhatian nya dari awal aruna melihatnya,aruna ingin memamerkan kalung mahal dan antik itu kepada teman teman nya
"Ck, terserah sekarang pergi dari kamar ku,aku muak melihat wajah sialan mu itu"ucap bima santai
Aruna sudah tidak heran lagi itu adalah makanan dia sehari hari
.
.
."Tuan bima kita akan ada perjalanan bisnis ke kota X,kita harus melihat seberapa persen pembangunan proyek di sana"ucap alfin sekertaris bima
Bima mengganti sekertaris nya setelah sekertaris lama nya menikah dan mengundurkan diri
"Hmm atur jadwal nya saja"ucap bima
"Aku sudah mengatur jadwalnya tuan mulai hari besok hingga satu bulan ke depan"ucap alfin
"Mengapa besok?"ucap bima
"Lebih cepat lebih baik"ucap alfin nyengir
Bima memijat pangkal hidung nya, sekertaris barunya ini sangat sulit di tebak membuat bima pusing
Bima mengabiskan waktu nya di kantor ia terlalu malas untuk pulang,namun bima langsung ingat besok ia akan pergi ke kota X
Bima melihat jam tangan nya menunjukan pukul sebelas malam,bima berdiri dari duduk nya mau tidak mau ia harus pulang kerumahnya
Sesampainya bima di rumah bima berharap aruna sudah tidur karna akan repot jika dia belum tidur aruna akan memaksa untuk ikut besok
Yap setelah bima melangkahkan kaki nya di ruang tamu harapan bima sirna,aruna sedang menonton tv
"Bima kamu pulang,aku mendengar dari sekertaris mu kamu akan pergi ke kota X,aku ingin ikut,di sana ada pantai yang sudah aku impikan dari jaman sekolah jadi aku akan ikut bersamamu,aku janji tidak akan mengganggu bisnis mu itu
Bima menutup telinga nya sambil berjalan ke arah kamar nya
"Dia sangat berisik, aku tidak sanggup"gumam bima
"BIMA AKU BELUM SELESAI BICARA"teriak aruna
Keesokan harinya,bima berniat berangkat pagi buta agar aruna tidak ikut namun bima salah lagi aruna sudah menenteng koper nya di pintu ruang utama dengan memakai kacamata andalan nya yang berwarna hitam
"Wanita sialan itu"gumam bima
"Good morning suami tercinta"ucap aruna
Bika mengusap wajah nya kasar
"ARGHHHHH"teriak bima membuat seisi rumah kaget kecuali aruna
TBC.......
Segitu dulu ya teman teman
Maaf kalo banyak typo