🍃Prolog

6 0 0
                                    

"Ini serius kamu kamu mau menikah A? Secepat itu kamu melupakan dan mencari penganti aku?" tanya seorang Gadis.

Gadis itu memasang wajah tak percaya dengan mata yang berkaca-kaca berdiri di hadapan sosok laki-laki bertubuh tinggi gagah berwajah manis seperti akang-akang yang biasa ditemui di pedesaan.

Ranti menggelengkan kepalanya melihat laki-laki yang ia cintai hanya terdiam mulutnya terkunci dengan rapat, seolah-olah apa yang Ranti ucapkan itu benar adanya.

Tangan mungilnya terangkat lalu memukul dada bidangnya. "Jawab A? jawab kalau semua itu enggak bener?"

Dia menangkap pergelengan tangan Ranti agar berhenti memukuli dadanya itu.

"Semua itu bener Neng, Saya akan menikah dalam waktu yang secepatnya." Jawaban yang singkat namun sangat-sangat menyakitkan.

Ini terlalu tiba-tiba untuk Ranti, mengapa ini semua terjadi begitu cepat, padahal dia sudah membuat banyak janji manis, namun itu semua diingkari olehnya.

Kini Ranti terdiam, pikiranya tiba-tiba blank entah dia harus bagaimana, semua impianya yang tersusun baik, luluh lantah seketika sehidup dan semati, susah senang bersama, membangun sebuah keluarga yang bahagia itu sirna.

"Karena Saya dijodohkan sama orangtua neng, kita tidak setara."

"TAPI KAMU BISA MENOLAKNYA A, DAN MAKSUD KAMU TIDAK SETARA APA? APA KARENA AKU BERBEDA KAMU ANAK JURAGAN SEDANGKAN AKU, AKU ANAK DARI BAWAHAN AYAH KAMU, BEGITU JAHAT A, KAMU JAHAT," marah Ranti. Emosinya meledak, Marah bercampur tangis itu sangat menyesakan. Rasanya dunia tidak adil untuk gadis seperti Ranti.

"Saya udah cinta sama dia Neng."

Ranti mengangkat wajahnya, kali ini tatapan Ranti berubah, Ranti nampak sangat kesal sekaligus kecewa.

"Cinta kamu bilang? A denger ya diantara kita enggak pernah ada putus dari Aku maupun Kamu, kenyataan sama detik yang lalu kita masih berhubungan, tapi Kamu, KAMU dengan entengnya bilang cinta sama dia, dimana letak kamu hati Kamu A," ucap Ranti. Ranti sudah tidak bisa menahan tangisanya, ia menangis ditempat itu sejadi-jadi meluahkan rasa yang ia pendam, rasanya sakit, dada seperti ditikam oleh pisau yang berkarat.

"Saya dijodohkan sebulan yang lalu Neng, di saat itu saya mulai mengenal dan mencaritahu tentang dia, ternyata dia wanita baik seperti kamu Neng, entah kenapa Saya tertarik sama dia Neng lalu tiba-tiba Saya mulai jatuh cinta sama dia."

Dengan kesal dan hembusan nafas Ranti berkata. "Dasar laki-laki berengsek, semoga pernikahan kalian hancur!?" ucap Ranti lalu pergi meninggalkan tampat itu juga meninggalkan kenangan bersama yang pernah Ranti buat dengan laki-laki itu.

🍃🍃🍃

Gimana-gimana udah cukup penasaran enggak? Sama kelanjutan ceritanya, setelah membaca prolog diatas.

Sebelumnya aku mau minta maap, karena enggak pernah update di wattpad, semoga dengan cerita baru ini aku kembali dan bisa konsisten.

Salam sayang

Jadwal updatenya
Jumat dan Minggu.




Jemput bahagiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang