Dear Galang, Aku bahagia bisa jadi perempuan yang akan menemanimu setiap saat hingga maut memisahkan.
🍃🍃🍃
"Begini ya Ranti, kalau kamu tidak yakin sekarang juga saya minta, kamu sampaikan sama orangtua kamu untuk batalkan perjodohan kita, saya takut nanti kamu menyesal."
Ranti mengangkat wajah menatap Galang dengan tatapan serius, Ranti tidak menyangkan bahwa Galang akan setegas ini soal perjodohan itu. Sebenarnya Ranti belum se siap itu untuk menikah dari awal memang Ranti hanya ingin menyenangkan hati kedua orangtuanya, Ranti tidak tahu akan sejauh ini.
"Ranti belum seyakin itu A, tapi entah kenapa Ranti enggak mau buat orangtua kita kecewa, Ranti pernah dikecewakan sama orang yang Ranti sayangi dan itu sangat sakit, jadi untuk saat ini mungkin enggak mudah percaya sama orang, kalau A galang memangnya sudah siap?" tanya Ranti. Memberanikan diri, padahal yang sebenarnya Ranti rasakan gugup luar biasa.
Dari jawaban itu Galang kurang lebihnya mengerti, kalau Ranti gadis yang baik-baik, yang mungkin pernah dikecewa sama pacarnya.
Galang jadi teringat ucapan mamanya yang sangat menyayangi Ranti, dulu setiap Galang pulang kerja, yang ditanyain pasti soal pernikahan, sekarang setelah bertemu dengan Ranti, yang diobrolin selalu Ranti, seperti enggak ada topik lain, tapi ada benarnya juga ucapan mama kalau Ranti memang tutur katanya sangat halus, cantik, bahkan bisa dibilang sangat cantik menurut sudut pandang Galang.
"Kalau saya Insya Allah siap Ran, walaupun ada beberapa hal memang kurang siap, karena kita belum saling mengenal aja," ucap Galang mencoba meyakinkan Ranti.
Gia menganggukan kepala. "Kamu jangan takut Ranti, saya akan berusaha membuat kamu bahagia, kalau memang kita ditakdirkan berjodoh, dan semuanya Insya Allah akan dimudahkan jalanya kalau kita mempunyai niat baik dengan tujuan mencari ridho-Nya."
Entah kenapa mendengar ucapanya itu, membuat hati Ranti luluh, Ranti merasa Galang adalah laki-laki yang selama ini Ranti cari.
Biasanya Ranti tidak semudah ini luluh pada laki-laki tapi entah mengapa, setiap kata yang keluar dari lisanya membuat Ranti merasakan ketenangan yang enggak pernah Ranti rasakan pada siapapun selain Galang.
🍃🍃🍃
Hari-hari berlalu membuat Ranti semakin merasa bersyukur di kelilingi oleh banyak orang yang sayang pada Ranti salah satunya ialah Galang. Laki-laki yang tidak pernah kehabisan ide untuk membuat moodnya kembali.
Hari ini Galang mengajak Ranti untuk memilih cincin pernikahan. Memang Galang sat set banget.
Sampai lah ditoko emas, Galang bertanya pada Ranti. "Kamu pilih mau yang mana?" bisik Galang.
Ranti menoleh pada Galang. "A galang aja yang pilih, mana yang menurut A galang bagus buat aku."
"Yakin nanti kamu enggak suka lagi."
"Apapun itu pilihan a Galang itu pilihan aku, aku pasti suka," timbal Ranti.
Galang tersenyum malu mendengar ucapan Ranti.
🍃🍃🍃
Hari yang ditunggu-tunggu akan segera tiba, hari dimana kedua insan akan melangsungkan acara ijab qobul sebagai tanda kesucian cinta sekaligus janji suci sehidup semati antara Ranti dan Galang.
Hari ini sangat cerah, kicauan burung di pagi hari, awan dan langit yang sangat mempesona, Alam seakan-akan merestui mereka melangsung acara bahagianya hari ini.
Ranti menghela nafas cemas tanganya berkeringat, Ranti sedikit cemas detik-detik Galang mengucapkan ijab qobul, rasanya campur aduk, ada banyak kata syukur yang tidak henti-henti Ranti ucapkan dalam hati.
"Saya terima nikah dan kawinnya Ranti Aulia Kamilia binti Fahmi dengan mas kawin tersebut dibayar tunai," ucap Galang tegas dan lancar tanpa hambatan.
Ranti menghela nafas lega setelah mendengar Galang dengan lancar melapalpan ijab qobul tersebut, lalu Ranti mengusap wajah dengan telapak tangan sebagai tanda syukur karena Ijab qobul yang diucapkan oleh Galang lancar dengan sekali tarikan nafas.
Ranti menatap sepupu yang berdiri persis disamping, dia tersenyum haru melihat Ranti lalu berucap. "Selamat th Ranti, semoga th Ranti dan a Galang samawa ya."
Ranti menganggukan kepala. "Makasih ya Sal, udah mau temenin tth disini," ucap Ranti. Lalu memeluknya hangat, Salwa salah satu sepupu yang sangat dekat dengan Ranti, jadi Ranti agak sedih karena sebentar lagi akan hidup jauh dengan Salwa.
Setelah itu Ranti berjalan menuju tempat pengantin, Ranti duduk tepat di samping Galang yang hanya berjarak sejengkal dari tempatnya, lalu Ranti dan Galang menuruti perintah sang bapak penghulu untuk mencium punggung tangan suami, berpoto dengan surat nikah lalu dilanjut dengan acara sungkeman kepada orangtua dan keluarga sebagai tanpa permintaan maap dan meminta doa dan harap agar menjadi pasangan yang samawa.
Galang menoleh pada Ranti dengan tatapan wajah datar. Ranti tersenyum manis padanya. Ternyata kalau sudah jadi suami berbeda ya, Galang jadi terlihat sangat tampan dimatanya.
Semua penantian, semua doa, semua harapan, kini telah terkabul, Ranti sangat bahagia dipertemukan dengan Galang, Ranti tidak lupa bersyukur kepada Allah Swt.
🍃🍃🍃
Setelah melewati serangkaian berbagai acara. Akhirnya Ranti bisa merasakan istirahat dengan tenang, Kini Ranti dan Galang sudah pindah dirumah baru mereka sebelumnya mereka beberapa hari menginap dirumah orangtua Ranti dan Galang, resepsi acaranya di adakan dua kali bisa bayangkan remuknya badan Ranti karena super cape.
"Huft cape banget ya?" tanya Ranti. Saat kedua kakinya melangkah masuk dalam rumah tersebut.
Galang hanya mengangguk dua kali, lalu menglangkah dua kali lebih cepat dari sebelumnya sehingga meninggalkan Ranti, Ranti menatap Galang keheranan melihat sikap Galang yang dingin namun semenit kemudian Ranti menggelengkan kepala.
'Mungkin A galang lagi kecapean aja, mangkanya sikap begitu'
Lantas Ranti melangkah kembali.
Sore hari Ranti sangat bersemangat untuk pertama kali memasak untuk suaminya. Emang enggak akan sia-sia belajar masak bareng uminya dulu.
Sebelum itu Ranti mengikat rambutnya terlebih dahulu dengan ikat rambut miliknya, lalu mencuci tangan, setelahnya mulai Ranti memasak.
Ranti menyimpan piring berisikan lauk pauk di meja makan, lalu dengan wajah yang tersenyum melangkah menuju ruang tengah.
Ranti melihat Galang tengah berkutat dengan laptopnya, lantas Ranti mendekatinya. Ranti duduk disampingnya melihat layar laptop tersebut, apa yang sedang suaminya kerjakan mengapa se serius itu.
Karena kaget tiba-tiba Ranti datang dan duduk disampingnya, Galang melihat kearah Ranti terkejut karena Ranti duduk tanpa menyisakan jarak sedikitpun.
"Eh maap ganggu enggak?" tanya Ranti dengan Nada suara manja.
Galang memasang wajah datar, lalu menggelengkan kepala.
Ranti tersenyum karena itu. "Kita makan dulu, makanan udah matang, yuk!" ajak Ranti tanpa izin Ranti menggengam pergelangan tangan Galang.
Lagi-lagi Galang dibuat terkejut oleh Ranti.
Ranti berada dikamarnya, ini sudah malam tapi Galang masih berada di luar kamar, berapa lama lagi Ranti menunggu Galang untuk segera tidur.
Ranti memasang wajah sedih lalu menghela nafas. Tidak lama Galang membuka pintu lalu masuk kamar, Ranti bangun lalu tersenyum padanya.
"Ranti maap ya, malam ini saya tidur diluar dulu." Galang berdiri disamping Ranti yang tengah duduk ditempat tidurnya.
🍃🍃🍃
KAMU SEDANG MEMBACA
Jemput bahagia
RomanceJemput bahagia. Sebuah pengharapan yang diyakini akan membawa kesebuah hal yang bahagia ternyata hanya angan. Singkat mengenalmu tidak membuat sedikitpun aku ragu akan semua hal tentangmu. Perjodohan itu memang sangat tiba-tiba akupun berharap ba...