Dear suamiku, mungkin kamu belum tebiasa debgan kehadiranku yang selalu berada disisimu, tapi yakinlah aku bahagia karena ada kamu
🍃🍃
Ranti memasang wajah kebingungan, ada apa ini, padahal ini akan jadi malam pertamanya Ranti dan Galang serumah berdua, di rumah ini.
"Saya lagi sakit flu." Lalu Galang pergi begitu saja keluar dari kamar tersebut.
Ranti menatap sedih punggung Galang yang melangkah menjauh perlahan hilang, lalu Ranti menganggukan kepala dan tersenyum, mencoba menerima kenyataan tersebut, walaupun Ranti agak kecewa pada Galang.
Beberapa menit kemudian Ranti berubah pikiran,
Ranti bangkit lalu keluar dari kamarnya, Ranti mencari Galang di penjuru rumahnya.Suaminya lagi sakit, masa Ranti enak-enak tidur.
Tok tok tok
Ranti mengetuk pintu kamar sebelah, berharap Galang berada di dalam dan membukakan pintu untuk Ranti. Namun tidak ada jawaban dari dalam, Ranti menghela nafas.
Apa secepat itu Galang tertidur.
Sekali lagi Ranti mengetuk pintu kamar tersebut.
Dan untuk ketiga kali Ranti mengetuk pintu. Ranti menghela nafas lega karena Galang mau membukakan pintu untuk Ranti.
Dengan wajah cemas Ranti bertanya. "Kamu sakit apa A? Mau minum obat enggak?" tanya Ranti khawatir.
"Enggak perlu!" ungkap Galang dengan wajahnya yang datar.
"Tapi A, kalau sakit harus minum obat!?"
"Cerewet banget, Saya enggak mau minum obat, enggak usah maksa!?"
Kekehan Ranti membuat Galang geram. Sekali tidak ya tidak bagi Galang.
Ranti terdiam sebentar, melihat sikap Galang yang berbeda bagi Ranti itu sangatlah kasar, Ranti menghela nafas menahan air yang matanya yang mau runtuh. Ranti tipe perempuan yang dibentak sedikit nangis.
"Maap A, tapi aku khawatir aku tidur sama kamu ya A, biar aku bisa jagain kamu," ucap Ranti memelas.
"Kamu enggak ngerti ya? Saya lagi sakit, nanti kamu bisa tertular kalau tidur bersama, paham enggak?" tanya Galang yang super tegas dengan sorot mata tajam satu pandangan.
Ranti menganggukan kepala. "Iya-iya, tapi kamu enggak harus bentak-bentak aku seperti ini juga A, kamu jangan marah-marah begini aku takut kalau kamu begini," ucap Ranti. Memengangi lengan atas Galang.
"Ini karena kamu enggak bisa mengerti, dikasih tahu satu kali enggak paham-paham, sekarang balik ke kamar, enggak usah peduliin saya, saya bisa urus diri sendiri." Lalu dengan tanpa rasa ibanya, Galang membanting pintu kamar tersebut, sontak Ranti terperanjat kaget.
Ranti tersenyum kepahitan. "Mungkin A Galang masih belum terbiasa dengan kahadiran perempuan di sisinya, Ranti yakinlah ini cuman sebentar, nanti akan kembali baik-baik saja." Monolog Ranti mencoba meyakinkan dirinya kalau hal-hal seperti ini tidak akan berlangsung lama.
Walaupun kenyataanya pahit sekali, jauh dari bayang-bayang bahagia namun Ranti Ikhlas apapun yang dilakukan Galang padanya.
Ranti menghapus air matanya, lalu kembali menuju kamarnya, Ranti masuk kedalam kamarnya dan mencoba untuk melupakan kejadian yang telah lalu.
🍃🍃🍃
"Astagfirullah Ranti udah jam 8," ucap Ranti terkejut bukan main. Lalu Ranti cepat-cepat bangun dari tempat tidur melangkah keluar dari kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jemput bahagia
RomansaJemput bahagia. Sebuah pengharapan yang diyakini akan membawa kesebuah hal yang bahagia ternyata hanya angan. Singkat mengenalmu tidak membuat sedikitpun aku ragu akan semua hal tentangmu. Perjodohan itu memang sangat tiba-tiba akupun berharap ba...