LISA POV
Waktu menunjukkan hampir pukul dua belas siang sekarang dan aku bangun dengan alamiah hari ini, artinya, tidak ada yang membangunkan ku, dan aku tebak, seharusnya hari ini aku tidak memiliki kegiatan apapun, itu kenapa baik Jisoo Unnie, Rosie maupun Jennie membebaskan ku untuk tidur lebih lama.
Aku bahkan belum mandi sekarang dan hanya membasuh wajahku sekaligus menyikat gigiku saja tadi, alasannya adalah karena perutku sudah tidak dapat ditoleransi lagi, aku sangat lapar dan memerlukan sesuatu untuk mengisi perutku.
Begitu turun menelusuri anak tangga, aku bisa mendengar suara Rosie dan Jisoo Unnie yang tengah bercengkrama, mereka bahkan sesekali melemparkan tawa pada satu sama lain, ternyata keduanya duduk di meja makan sekarang.
"Akhirnya kau bangun juga, tadinya jika kau belum bangun dipukul dua belas, aku akan naik dan membangunkan mu." Ucap Rosie, aku tidak langsung menjawab ucapannya karena rasanya mataku masih cukup berat, dan biasanya aku tidak mau banyak bicara jika baru bangun tidur, apa kalian juga sama?
Aku menarik mangkuk berisi buah anggur hijau itu kemudian memakannya, Jisoo Unnie terkekeh melihat aksiku sekarang, "apa kau lapar?" Tanyanya dan aku dengan polos mengangguk.
"Dimana Jennie?" Tanyaku, aku belum melihat keberadaan manajerku yang satu itu, seharusnya dia yang menyambut kemudian menyiapkan makanan untukku, bukan?
"Jennie pulang ke rumah orang tuanya pagi tadi." Aku mengerutkan keningku karena aku tidak tahu menahu soal ini, Rosie kemudian menuangkan teh hangat untukku.
"Kenapa dia tidak ijin padaku?" Tanyaku dengan sedikit kesal setelahnya, meski aku dekat dengan mereka, tapi tentu saja mereka harus melaporkan padaku jika ingin pulang atau semacamnya.
"Karena kau masih tidur, sepertinya orang tuanya memintanya untuk pulang karena Jennie menerima telfon begitu dia bangun tadi, namun jangan khawatir, Jennie mengatakan dia akan kembali di jam makan siang." Aku kemudian menangkup kedua pipiku, katakan aku berlebihan, tapi sepertinya selama di Korea, aku begitu bergantung pada ketiganya, rasanya aneh jika tidak melihat mereka begitu aku membuka mata, terlebih Jennie.
Padahal, aku tidak boleh terlalu bergantung pada orang lain, bukan? Orang-orang akan datang dan pergi, seperti kami yang mungkin nantinya akan memiliki jalan masing-masing dan tidak bisa terus bersama sampai selamanya, tapi untuk sekarang, aku membutuhkan mereka bahkan lebih dari sekedar kata-kata, aku ingin kami selalu berempat.
"Jennie mengatakan dia akan membawa makan siang untuk kita nanti, namun dia sudah membuat telur dadar sebagai sarapanmu, kau ingin memakannya dengan nasi atau telur saja?" Tanya Rosie, "telur saja dengan saus tomat." Balasku dan Rosie segera menyiapkan semuanya, rasanya aku tidak nafsu makan sekarang.
"Kenapa Jennie diminta pulang oleh orang tuanya?" Tanyaku pada Jisoo yang sepertinya lebih mengetahui tentang manajerku, "mungkin orang tuanya merindukannya? Jennie sudah hampir satu bulan tidak pulang ke rumah, biarkan saja dia bertemu dengan orang tuanya, lagipula hari ini kau tidak memiliki kegiatan apapun, jadi kita libur." Aku manggut-manggut sambil memakan telur yang baru aku potong-potong menggunakan garpu.
"Apa Jennie membawa mobil?" Tanyaku lagi dan Rosie mengangguk, "benar, tadinya aku menawarkan diri untuk mengantarnya, namun Jennie mengatakan jika dia ingin menyetir sendiri saja, mungkin dia memiliki tujuan lain." Aku menatap Rosie yang duduk di sampingku, setelahnya dia seperti terkejut dengan ucapannya sendiri.
"Tujuan lain apa?" Tanyaku setelahnya, "siapa tahu dia ingin bertemu dengan orang lain.. ya begitu maksudku.." Ucap Rosie lagi sambil menyentuh tengkuknya.
"Haish, kenapa kau terdengar begitu mencurigakan, Rosie? Seharusnya tidak, namun aku tidak tahu apakah Jennie akan mengiyakan ajakan Vincent." Aku menyipitkan mataku sambil menatap keduanya bergantian, aku seperti menjadi pihak yang tidak mengetahui apa-apa disini.
KAMU SEDANG MEMBACA
ROCKSTAR - JENLISA [G×G]
FanfictionOrang-orang memanggilnya sebagai bintang utama karena kepopulerannya yang melonjak beberapa tahun belakangan, terlebih setelah Lisa membangun agensi entertainment sendiri, dia semakin bebas berkarya maupun berekspresi dengan keahliannya dalam menari...