Cuaca sore ini cukup teduh. Zee dan christy duduk di tepi danau seraya menikmati es krim dalam genggamannya masing-masing. Rasanya sudah lama sekali mereka tidak melakukan hal seperti ini.
"Tadi aku kena marah sama dosen tau" ucap christy cemberut.
"Kok bisa sih? "
"Salah aku juga sih. Soalnya tadi dateng telat, keasyikan baca di perpus".
"Huh, Dasar! Itu mah, wajar kamu di omelin" sahut zee sambil terkekeh gemas, membuat christy tambah cemberut.
Christy membuang pandangannya karena merasa jengkel. Zee pun akhirnya kembali terkekeh sambil mencoba menggoda perempuan itu. Berkali-kali ia menyentuh pipi christy dengan telunjuknya, tapi tetap tidak mendapat respons. Akhirnya, zee pun memilih berhenti dan ikut melempar pandangan ke danau. Bila-bila christy tambah jengkel kalau di ganggu lagi.
Keduanya asyik menikmati udara sore yang sejuk dengan pikirannya masing-masing. Tiba-tiba kejadian pertemuannya dengan christy saat pertama kali terputar di pikirannya. Ia tersenyum, masih tidak menyangka dirinya bisa berteman bahkan menjalin hubungan dengan perempuan itu. Perempuan yang selalu sigap dalam hal apa pun tentang zee.
"Chris" panggil zee.
"Apa? " sahut christy masih ketus.
"Makasih, ya? " ucap zee tiba-tiba, membuat kerutan di kening christy terbentuk.
"Kok, Tiba-tiba makasih? " suara christy mulai melembut.
"Nggak apa-apa, cuma mau bilang makasih aja. Makasih karena selama ini kamu selalu ngasih kasih sayang yang nggak bisa aku dapetin dari keluarga aku" zee membenarkan helaian rambut christy yang tertiup angin.
"Kamu kenapa bisa baik banget kayak gini, sih? "
Christy tertawa pelan. "Mungkin karena aku sayang kamu? " jawabnya, membuat kedua pipi zee bersemu.
"Dasar gombal! Diajarin siapa sih? "
"Adel, Hahahaha!!" Christy tergelak. Sedangkan, zee hanya bisa menggelengkan kepalanya pelan seraya mengacak rambut perempuan itu.
"Ihhh liat! Langitnya cantik banget! "
Christy menunjuk ke arah langit ketika menyadari matahari perlahan tenggelam. Langit sore itu tampak sangat indah. Warna birunya bercampur dengan semburat jingga dan sedikit keunguan. Apalagi dengan pantulan cahata di permukaan danau. Bener kata Christy, ini sangat indah.
Zee pun mengikuti arah pandangan Christy.
"Iya, cantik banget kayak kamu, Angelina Christy".
Zee kemudian berdiri dan meraih tangan Christy.
"Ayo kita foto! "
Christy mengangguk semangat. Zee kemudian mengeluarkan ponselnya. Keduanya bergantian mengambil potret diri masing-masing. Tak lupa, keduanya juga ber selfie dengan latar belakang matahari tenggelam untuk di jadikan kenang-kenangan.
Tuhan, tolong bahagiakan zee, batin Christy saat menatap zee yang sedang memotret dirinya. Ia hanya ingin sahabatnya ini tidak merasakan luka untuk kesekian kalinya.
Angin, tolong sampaikan kepada semesta, hentikan semua penderitaan zee, sahabat yang sangat aku sayangi. Ia sudah terlalu rapuh untuk menerima luka lagi. Dan, kepada awan, tolong lindungi perempuan ini. Langit, tolong tetap cerah, agar ia mampu berjalan tanpa hujan dan badai.
Panjang umur, Zee......
Christy masih ingin hidup lebih lama lagi bersama zee.
Papa
📍location
Papa tunggu di siniCio sejak tadi hanya memperhatikan zee yang duduk di hadapannya. Selama lima belas menit terakhir, tidak ada pembicaraan diantara keduanya. Zee sendiri tidak tahu harus membahas apa karena pasalnya memang cio yang memintanya untuk bertemu.
Tadi, selepas mengantarkan Christy pulang, zee mendapat telepon dari cio yang memintanya untuk datang ke suatu tempat. Tanpa pikir panjang, ia langsung mendatangi tempat itu. Ia sudah lama sekali tidak bertemu dengan cio.
Zee memperhatikan setiap lekukan di wajah cio. Hatinya terasa ngilu ketika menyadari banyak perubahan yang terjadi pada papanya itu. Wajahnya yang memiliki banyak kerutan, bahkan tubuhnya yang sekarang lebih kurus.
"Papa apa kabar? " tanya zee.
"Baik, kamu? "
"Zee juga baik".
Hening, zee dan cio kembali hanyut dalam pikiran masing_masing.
Terakhir kali keduanya bertemu tepat satu tahun lalu. saat itu, zee datang kerumah karena mendapat kabar dari eli jika shani menggugat cerai cii. Alasannya terdengar tidak masuk akal yaitu karena merasa tertekan dan tidak bahagia.
Rasanya hati zee hancur mendengar kabar itu, dan semakin hancur saat melihat cio yang termenung sendirian dengan banyak pecahan kaca di sekitarnya. Di tambah, ia juga melihat eli yang terus menangis diam-diam di kamarnya.
Saat itu, zee benar-benar merasa jika hidupnya memang tidak pernah berguna. Ia belum bisa membanggakan keluarganya, tapi keluarganya sudah lebih dulu hancur.
"Jangan kecapean, pa" ucap zee.
Cio menghela napas. Ia merasa sangat sesak. Di dalam hatinya, banyak perasaan bercampur jadi satu. Rasa rindu, rasa sayang, sekaligus rasa bersalah.
Sebenarnya cio ingin sekali meminta maaf kepada zee karena sudah gagal menjadi seorang ayah sekaligus kepala keluarga. Ia ingin sekali memeluk zee seerat mungkin, tapi lagi-lagi rasa bersalah dan malu terlalu besar. Semua ego itu mengalahkan semuanya.
"Jangan lupa istirahat" balas cio dengan nada datar.
Benar, jika ada saja kejuaraan ayah yang gagal, mungkin cio lah pemenangnya. Lihat saja,untuk memulai sebuah percakapan saja ia tidak bisa. Ia hanya terus mengeluarkan kata-kata bernada datar dan dingin. Selama ini ia terlalu banyak diam tanpa bisa mengutarakan apa yang sebenarnya ia rasakan.
Maafin papa zee, batin cio.
Selamat membaca guys🙏🙏
Hari ini double up nihhhh
Maap kalau ada yang typo yaaa
KAMU SEDANG MEMBACA
Azizi Dan Lukanya
Short StoryAku lahir dari keluarga yang bisa dibilang kaya. tapi aku tidak pernah mendapatkan kasih sayang. #zeejkt48 #elijkt48 #shanijkt48 #graciajkt48