Skip pulang sekolah
Siswa-siswi berhamburan keluar kelas saat bel pulang berbunyi nyaring, begitupun dengan zee. Langit diluar sudah menggelap. Rintik hujan pun mulai turun. Untung saja ia sudah sampai di halte sebelum hujan turun.
Sambil menunggu bus tujuannya datang, zee memperhatikan orang-orang yang lewat di sekitarnya.
Hampir sepuluh menit menunggu, akhirnya bisa itu datang. Zee segera naik dan duduk di kursi ke sukaannya.kursi di sebelah kanan jajaran paling belakang dekat dengan jendela.
Skip rumah.
Waktu menunjukkan pukul 18.30 WIB. Zee baru saja selesai mandi, lalau disambung dengan membereskan perlengkapan sekolah untuk besok. Saat sedang membereskan perlengkapannya tiba-tiba bi darsih datang.
"Adek ayo turun udah waktunya makan malam" ucap bi darsih.
"Iya bi" balasnya.
Ia pun akhirnya bergegas keluar kamar dan menuju ke meja makan.
"Kebiasaan lama banget sih" ucap shani saat zee baru sampai di meja makan.
"Maaf ma, barusan zee beresin buku sekolah dulu" jawab zee.
"Ya udah, ayo makan, udah kumpul semuanya" ujar cio seraya menyendokkan makanannya.
"Nah, karena sebentar lagi anak kesayangan mama mau masuk SMA, mama sama papa udah nyiapin hadiah buat kamu".ucap shani.
"Serius, ma? " sahut Eli antusias.
"Iya dong, bener kan pa? " tanya shani kepada cio, dan di balas anggukan oleh suaminya itu.
"Iya, besok hadiahnya datang. Tapi, janji jangan ngecewain papa oke? ".
Eli mengangguk senang dengan matanya yang berbinar.
" JANJI! Aku nggak bakal nakal dan ngecewain mama sama papa"jawabnya, membuat shani tersenyum lalu mengusap kepala si sulung.
Percakapan mereka terdengar sangat menyenangkan. Terlalu menyenangkan sampai mereka melupakan satu orang yang tengah menunduk di sana.
"Hadiahnya buat kakak aja, ya? " batin zee.
Setelah selesai makan malam dan sebelum kembali ke kamar masing masing, zee memberanikan diri berbicara.
"Ma.. Pa... " panggilnya, membuat shani dan cio mengalihkan pandangannya ke zee.
"Hadiahnya buat kakak aja, ya? Buat zee nggak ada? " tanya zee dengan suara pelan.
Eli menatap zee sebentar, kemudian menoleh ke arah shani dan cio.
"Mama habis ini aku boleh main ke rumah dey nggak? Mau main sambil nyari referensi SMA yang bagus".
Kalimat Eli tersebut sukses membuat shani mengalihkan perhatian kepada anak pertamanya. Ia pun mengangguk kepada Eli.
"Boleh sayang. Tapi pulangnya jangan lewat dari jam sepuluh ya?.
" Siap ma, makasih mama! ".
"Hati-hati kak", teriak cio saat Eli sudah melangkah keluar rumah.
Kemudian shani kembali mengalihkan pandangannya kepada zee.
"Hadiah buat kamu? " tanya shani dingin.
Zee pu mengangguk antusias.
"Memang kamu udah bikin mama bangga? " tanya shani.
"Nilai ujian kemarin aja masih jelek. Kenapa malah minta hadiah juga? ".
Shani menatap zee tajam, lalu melanjutkan dengan ketus.
"Mama kan udah bilang, nggak boleh banyak mau kalau kamu belum bisa sepintar kakak. Mama malu punya anak bodoh kayak kamu. Banyak mau, tapi nggak pernah jadi kebanggaan".
Mendengar hal itu zee seketika terdiam. Hatinya kini benar-benar terasa sakit.
" Belajar yang giat. Harusnya makin gede tuh makin banggain orang tua, bukannya malah makin bodoh. Nilai selalu kurang dari target, nggak pernah ikut lomba, nggak aktif sosialisasi. Kamu itu mau jadi apa?! ".
" Lihat kakak kamu. Tanpa mama dan papa minta, dia selalu bikin bangga. Nilainya bagus, dan nggak pernah sedikitpun ngecewain".ucap mamahnya.
Zee hanya bisa menunduk dan berulang kali mengucapkan kata maaf. Jujur saja, sebenarnya saat ini ia ingin sekali bertanya. Kenapa lagi-lagi ia harus menjadi seperti Eli untuk mendapatkan kasih sayang mama? Tidak adil!.
"Udah ma... " ujar cio kepada shani.
Cio menghela napas, kemudian menatap zee.
"Papa bakal kasih kamu hadiah kalau nilai ujian kenaikan kelas kamu bagus. Sekarang kamu masuk kamar. Udah selesai kan makannya? " ucapnya.
Zee pun mengangguk.
"Iya pa maaf ya, kalau zee malah minta hadiah... " liriknya.
"Zee keatas dulu ya pa. " tambahnya.
Sesampainya didalam kamar, zee langsung mengunci pintu. Ia pun menangis sejadi-jadinya.
"Dasar bodoh, zee bodoh! " ucapnya sambil memukul kepalanya.
Zee yang masih menangis sendirian tanpa ada orang lain yang tahu. Karena kelamaan menangis zee pun mengantuk dan akhirnya tertidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Azizi Dan Lukanya
ContoAku lahir dari keluarga yang bisa dibilang kaya. tapi aku tidak pernah mendapatkan kasih sayang. #zeejkt48 #elijkt48 #shanijkt48 #graciajkt48