8

63 7 2
                                    

Di taman dekat sekolahan, Asa dan Sunghoon duduk bersama setelah acara makan² bersama tadi.


"Jadi sekarang kamu tinggal di Asrama sekolah???" Tanya Asa.

"Nee...dan aku bukan lagi anak orang kaya, tidak ada mobil, rumah juga barang² branded seperti dulu...aku...." Asa menggenggam tangan Sunghoon menghentikan ocehan Sunghoon.

"Aku tidak peduli semua itu...aku justru khawatir kalo kamu tinggal disini, Honey...." ucap Asa menatap di depan Asrama beberapa siswa yg mencuri² untuk merokok.

"Aku tidak punya sanak saudara lainnya....keluarga Appa tidak mau tau lagi dg Appa..." ucap Sunghoon.

"Kau masih punya Aku, Honey....aku akan coba bicara dg Papaku,..." ucap mengusap pipi Sunghoon.

"Gomawo Honey..." sahut Sunghoon memeluk Asa.



" sahut Sunghoon memeluk Asa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.










.
.
.
.
.









Di dalam mobil milik Haruto, ia terlihat kesal memandangi spion depan, tangannya menggenggam erat setir mobil dan mengerem laju mobilnya.







Ciiiiiittttt....









"WOI!!!GILA LO!!" teriak Jungwon melindungi kepala Ahyeon dari benturan.

"CeGiL, turun Lo!!!" Tegas Haruto menatap tajam Ahyeon melalui kaca spion depan.


"Aku ikut turun..." ucap Jungwon.

"LO,..TETEP DISINI!!!" Tegas Haruto berbalik menatap tajam Jungwon dg amarah terpendam.














Di luar mobil, Ahyeon tertunduk takut menatap Haruto.


"Kenapa dia ngikut kita????" Tanya Haruto mencoba tenang.

"Dia...."


"Sedekat apa kalian sampai uncle Taehyung percaya sama dia." Timpal Haruto kesal.

"Ortu kami berteman sejak dulu....sama seperti Ortu kita,..." jawab Aheyon mulai berani menatap Haruto.


"Trus...apa kelebihan dia daripada Gua!!" Haruto memegang erat Ahyeon.

"Dia....dia temanku sejak kecil,...dia yg menjadi tameng diriku saat teman²ku yg lain membullyku....dia yg lebih memilih berteman dgku, si Anak kuper daripada berteman dg teman²nya yg lebih segalanya dariku,....dia...."




"Cukup!!!! Kita pulang." Tegas Haruto melepas pegangannya di bahu Ahyeon lalu kembali ke mobil dg wajah datarnya.

Sebelum masuk mobil, Haruto berhenti di pintunya.

L . O . V . ETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang