Sesuai ucapannya, sebelum Suzy menjemput Hyera, Minho sudah membawa gadis kecil itu ke rumah Myungsoo. Suzy yang melihat itu tentu saja merasa lega dan senang mengingat bagaimana keras kepalanya putrinya itu. Tapi Minho berhasil membujuknya. Ya setidaknya itulah yang Suzy pikirkan.
"Oppa terimakasih sudah mengantar Ra-ya kemari" Ucapnya pada pria itu.
"Ra-ya merasa tidak tenang meninggalkan mu sendiri disini" Jawab Minho.
"Benarkah?" Suzy menatap Hyera yang memasang wajah masam, kemudian mencubit pelan pipi putrinya menggoda "Eomma pikir kau tidak perduli lagi pada Eomma"
"Setelah halmeoni sembuh aku ingin kita segera kembali ke Makau" Putus Hyera, dan kali ini gadis kecil itu tidak akan mau menerima bantahan.
"Tentu saja" Jawab Suzy.
"Kalau begitu aku pergi dulu" Minho pamit pulang, merasa tidak nyaman berada lama lama di sana.
"Appa aku akan sering sering menemuimu" Hyera memberikan pelukan pada Minho, seakan enggan berpisah.
"Baiklah"
Setelah kepergian Minho, Myungsoo yang melihat mereka dari kejauhan berjalan menghampiri Suzy dan Hyera. Wajah pria itu terlihat tidak senang, tapi segera di sembunyikan begitu berada di hadapan putrinya.
"Hai" Sapanya pada gadis kecil itu sambil tersenyum.
"Eomma dimana kamarku?" Hyera mengabaikannya, mengalihkan pandangannya kearah sang ibu.
"Kamarmu ada di atas, ayah akan mengantar mu" Myungsoo menyahuti pertanyaan Hyera, membuat gadis itu mendesis kesal.
"Eomma dimana kamarku?" Ulangnya lagi pada Suzy, benar-benar mengabaikan Myungsoo.
"Ayo, Eomma akan mengantar mu" Suzy menatap Myungsoo sekilas lalu membawa Hyera menaiki anak tangga menuju kamarnya. Sesampainya disana, Suzy dan Hyera sedikit takjub melihat isi kamar yang sudah disiapkan oleh Myungsoo. Sangat indah, dekorasi warna krem dan pink membuat kamar itu tampak lebih manis, sangat sesuai dengan selera gadis menginjak remaja seusia Hyera.
"Kau suka?" Tanya Suzy.
"Biasa saja" Jawab Hyera seraya bedehem pelan.
"Ra-ya ada yang ingin Eomma bicarakan, ini tentang_____
"Jika Eomma ingin bicara tentang pria itu aku tidak mau mendengarnya" Potongnya.
"Ra-ya, dia adalah ayah___
"Dia bukan ayahku, ayahku adalah Minho, hanya Choi Minho"
"Kau sudah membencinya tanpa sebab"
"Aku tidak membencinya, aku hanya tidak suka dia mengaku sebagai ayahku. Dari kecil sampai sekarang yang aku tahu Minho appa adalah ayahku. Dan selamanya akan tetap seperti itu"
Suzy pun mengalah, tidak memaksa putrinya lagi. Bagaimanapun juga Hyera sudah terlalu dekat dengan Minho, bukan hal mudah mengubah pemikiran gadis kecil itu begitu saja.
"Kalau begitu istirahatlah"
______________
Waktu berjalan dengan cepat dan hari pun terus berganti. Sejak Hyera masuk kedalam rumah Myungsoo, pria itu tidak berhenti berusaha untuk bisa dekat dengan putrinya, meski gadis kecil itu selalu mengabaikan.
Seperti saat ini, Myungsoo menghampiri Hyera yang sedang duduk sendiri di ruang tamu sambil memainkan ponselnya. Gadis kecil itu terlihat asik sendiri entah apa yang dilakukan.
"Apa yang kau lakukan?" Tanya Myungsoo, tapi Hyera mengabaikan, gadis itu bahkan mengubah cara duduknya menjadi memunggungi Myungsoo.
"Ayo bertanding" Ucap Myungsoo lagi saat tahu putrinya sedang memainkan game yang juga sering dimainkannya. Tapi lagi lagi Hyera tidak menjawab, hanya decakan kesal yang terdengar keluar dari mulutnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE CURSE
Romance"Dalam hidup ini satu satunya hal yang membuat ku sangat menyesal adalah bertemu denganmu" -Kim Myungsoo "Cinta adalah pengorbanan, hanya orang-orang tertentu saja yang dapat memahaminya" -Bae Suzy