"Kamu tahu? Suatu hari nanti, saat kamu dewasa..."
"Kamu akan bertemu seseorang yang sangat istimewa. Kamu akan merasa rela melakukan apa pun untuknya, selalu ingin bersama, melindunginya, memeluk, dan menyayanginya."
"Itu berbeda dengan sayang Zeyu kepada Momma..."
"Sayang Zeyu kepada orang itu akan jauh lebih mendalam."
"Ketika saat itu tiba, jagalah hatimu. Jangan sampai menyakiti perasaannya, ya? Harus saling menyayangi seperti Yayah dan Momma."
"Bagaimana jika aku tidak menemukannya?"
BANG!
"DUHH!"
Suara benturan dan teriakan nyaring memenuhi ruangan. Di pagi yang cerah ini, Yu Zeyu memulai harinya dengan sebuah kejadian sial. Ia tidak terlalu peduli dengan apa yang akan terjadi hari ini. Yang penting baginya hanya...
"Mimpi yang sama lagi!" keluhnya, bangkit dari lantai kamarnya yang dingin. Ia hampir terbiasa jatuh dari ranjangnya setiap pagi.
Namun, meski sudah terbiasa, jatuh dari atas sana tetaplah menyakitkan!
Zeyu duduk di atas kasurnya yang empuk, merenung dan mengeluhkan nasibnya. Di usia yang hampir memasuki seperempat abad ini, ia belum juga bertemu dengan belahan jiwa yang selama ini ia percayai ada. Sayang sekali, ia benar-benar percaya pada konsep soulmate, yang disebabkan oleh ajaran ibunya. Banyak teman sebayanya lebih memilih menjalin hubungan dengan siapa pun.
Berbeda dengannya, yang belum pernah memiliki kekasih. Rasanya sangat menyesakkan!
Ia mendedikasikan cintanya hanya untuk seseorang yang di takdirkan untuknya, pasangan hidupnya hingga tua nanti.
"Uh! Cukup!" gerutunya frustrasi. Ia sudah menahan keinginannya selama tiga tahun terakhir, dengan bantuan beberapa obat tentunya. "Apa mate-ku belum lahir?!!" Zeyu mengeluh, merebahkan tubuhnya di atas kasur tanpa peduli jika ia akan terlambat kuliah.
Namun teriakan ibunya membuyarkan lamunannya.
"ZEYU! JANGAN SAMPAI TELAT!"
"IYA MOM, ZEYU MANDI SEKARANG!"
•••
Kring!
Suara lonceng pintu menandakan seseorang baru saja memasuki toko serba ada. Yu Zeyu tersenyum pada kasir yang berjaga dan menuju area cemilan. Ia hendak mencari beberapa ide atau inspirasi di sekitar danau fakultas seni rupa, sambil membeli beberapa cemilan dan minuman untuk dibawa nanti.
Ia menghitung barang yang akan dibeli, sambil mengingat-ingat daftar belanjaannya.
"Ciki, keripik, kue kering... hmm, jelly... apa lagi ya... Oh! Soda."
Setelah memutuskan, Zeyu berjalan menuju mesin pendingin. Namun, saat ia hendak mengambil soda yang diinginkannya, ada tangan lain yang juga mencoba meraihnya.
"Harum gula kapas? Tidak, ini wangi strawberry?" gumam Zeyu, merasa aroma manis yang kuat itu sangat familiar.
"Eh?"
"Soda ini milikku!"
Zeyu menoleh dan melihat seorang pemuda berhoodie baby blue dengan satu tangan memegang soda yang juga dipegang Zeyu, sementara tangan lainnya memegang dua ciki besar.
Zeyu tertegun. Bagaimana mungkin seorang pria bisa terlihat begitu menawan?
Dengan alis tebal, bibir merah muda lembab, dan kulit putih langsat yang bersinar, pemuda itu tidak terlalu tinggi, hanya sebatas dadanya. Zeyu bisa dengan mudah memandangnya.
"Kau tuli?! Ku bilang soda ini milikku!"
Pemuda itu galak.
"Baiklah, aku akan mengambil yang lain," jawab Zeyu, terkekeh melihat mata besar yang mencoba terlihat menakutinya.
Pemuda itu tidak peduli lagi, mengambil sodanya, dan pergi menjauh. Zeyu buru-buru mengambil soda merek lain dan mengikuti pemuda itu. Namun, saat Zeyu sampai di kasir, pemuda tadi sudah membayar dan keluar dari toko.
Zeyu dengan cepat membayar belanjaannya, merutuki dirinya sendiri karena membeli terlalu banyak barang.
...
Gou Mingrui.
Mingrui keluar dari toko, jantungnya berdetak kencang.
Mencoba mencerna kejadian yang baru saja dirinya lalui.
Tentu saja dengan jarak yang dekat tadi Mingrui dapat mendengarkan gumaman pria dari fakultas kedokteran itu,
Bagaimana?
Bagaimana mungkin Zeyu bisa mencium bau pheromones miliknya?
Bukankah aroma ini tidak seharusnya tercium oleh orang lain?
"Tidak, tidak mungkin," pikir Mingrui, terus berjalan dengan cepat, merutuki keputusan bodohnya.
Ia masuk toko hanya untuk membeli cemilan, karena sore ini ia dan sahabatnya, Shuyang, akan mengerjakan lukisan untuk galeri festival tahunan kampus. Sekarang, ia menyesali keputusan tersebut.
![](https://img.wattpad.com/cover/375376802-288-k208311.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
a different
FanfictionZeyu, danau fakultas seni, fakultas kedokteran, dan si manis Mingrui