"Heh? Kau tampak aneh pagi ini. Ada apa?" tanya Xinlong, memandang Zeyu dengan rasa penasaran yang jelas di wajahnya.
Zeyu hanya menggelengkan kepalanya dengan lesu, seolah-olah kata-kata tidak bisa menjelaskan keadaannya.
"Ada masalah? Kau tampaknya sangat murung. Cobalah ceritakan, mungkin aku bisa membantu," ujar Xinlong dengan nada prihatin, mencoba membujuk temannya untuk berbicara.
Zeyu menarik napas panjang, seakan-akan mempertimbangkan seberapa banyak yang bisa dia ungkapkan. "Sebenarnya, tidak ada masalah besar... mungkin hanya masalah kecil, tapi aku merasa ini penting."
Xinlong semakin curiga dan memicingkan matanya. "Kau benar-benar aneh hari ini. Kalau ada yang mengganggu, katakan saja. Aku bisa mencoba membantu."
.
"Singkong di Pendam bisa jadi tape, tapi masalah di Pendam itu seperti bom waktu," dia mulai menjelaskan,
Zeyu menghela napas sekali lagi, "yang sebenarnya membuatku gelisah itu karena pagi ini... aku bertemu seseorang dan kurasa aku tertarik padanya."
Wajah Xinlong berubah menjadi terkejut. "Kau serius? Kau tertarik pada seseorang? Ini... Kau?!"
Zeyu menatap Xinlong dengan frustasi. "Jangan teriak begitu bodoh! Orang-orang bisa mendengar kita."
Xinlong cengengesan, lalu meminta maaf. "Maaf, aku hanya terkejut. Siapa orangnya? Apakah kau tahu dari fakultas mana dia?"
Zeyu menggelengkan kepala. "Itulah masalahnya. Aku tidak sempat berkenalan dengannya. Aku hanya tahu dia membuatku merasa... tertarik. Aku merasa sangat putus asa karena tidak bisa mengumpulkan keberanian untuk berbicara dengannya."
Xinlong mengangkat alis dan mendengus. "Kau benar-benar tidak pernah beruntung dengan hal-hal seperti ini. Ckck. Kau harus lebih percaya diri."
"Diam saja, kau juga belum menemukan mate-mu meskipun kau sudah memiliki tanda mate!" balas Zeyu, sedikit kesal.
Xinlong merasa tersentak. "Hei! Itu tidak benar. Aku... aku hanya belum menemukan waktu yang tepat."
"Benarkah? Apa kau sudah mencoba mencarinya?" tanya Zeyu dengan nada sinis.
Xinlong memalingkan wajahnya dengan malu. "Yah, aku... aku belum."
Zeyu mendapati perubahan pada wajah temannya dan terkejut. "Tunggu sebentar. Kau? KAU SUDAH MENEMUKANNYA YA?!"
"Diam bodoh!" Xinlong memotong. "Tidak usah teriak. Aku benar-benar tidak suka ini."
Zeyu mengernyitkan dahi dan menatap Xinlong dengan rasa penasaran yang meningkat. "Kau, ck! Tega sekali tidak memberitahuku sebelumnya. Kenapa tidak memberi tahu aku tentang ini?"
Xinlong menggertakkan giginya dan memukul kepala Zeyu dengan keras, geram karena temannya yang terlalu dramatis. "Sakit bodoh!" keluh Zeyu, memegangi kepalanya.
"Kau yang bodoh! Aku sebenarnya berniat mengenalkan mate-ku padamu siang ini. Tapi sekarang, karena kau punya masalah ini, aku rasa lebih baik aku melakukannya nanti," Xinlong menjelaskan.
Zeyu mengerutkan kening. "Eoh? Yah, aku hanya sedikit merasa kecewa dan kurang nyaman tapi aku tidak masalah jika kau ingin mengenalkan kekasihmu nanti."Zeyu tersenyum menggoda.
"Kau menyebalkan. Ke mana sosok Zeyu yang beberapa saat lalu tampak lesu dan tidak bersemangat? Sekarang tampaknya kau kembali ceria." Xinlong tertawa kecil.
"Hei, jangan terlalu banyak bicara. Kau seharusnya lebih peduli tentang perasaanmu sendiri daripada terus-menerus mengejekku."
Zeyu mengangguk. "Baiklah, baiklah. Aku akan berusaha untuk lebih fokus pada perasaanku. Terima kasih telah mendengarkan, Xinlong."
![](https://img.wattpad.com/cover/375376802-288-k208311.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
a different
ФанфикZeyu, danau fakultas seni, fakultas kedokteran, dan si manis Mingrui