Sisi lain naufal

108 10 8
                                    

Rahsya turun dari kamar menghampiri Farel yang sedang duduk..

"Kamu kok bangun sayang, katanya tadi mau bobo di sofa" tanya rahsya duduk di samping Farel

"Aku gak ngantuk jadinya ayah.. Bunda kemana" ucap Farel

"Bunda udah bobo duluan katanya cape" jawab rahsya

"Naura masih marah sya" tanya naufal

"Iya kek.. Nanti juga biasa lagi kek cuman butuh waktu sendiri aja" jawab rahsya

"Memangnya Naura kenapa pah" tanya pasha baru saja datang

"Naura itu marah sama papa, Naura minta papa buat mengundang dewa tapi papa menolak.. Jujur aja papa belum bisa menerima semuanya" jawab naufal

"Memang berat pah bahkan jalankan untuk menatap mukanya berbicara pun aku sudah tidak ingin dengan dewa" ucap pasha

"Maaf sebelumnya kek om pasha.. Naura hanya mau kalian berdamai dengan papa dewa.. Bagi Naura kalian itu sama.. Sama sama keluarga nya, Naura hanya ingin mempunyai keluarga yang lengkap walaupun tanpa bunda nana disini" jawab rahsya

"Sya.. Kelak kamu akan mengerti bahwa luka yang dewa torehkan pada kami tidak bisa sembuh begitu depan.. Kamu tidak pernah tau sya apa yang di lakukan dewa dulu kepada nana.. Kevin hanya menceritakan  singkat ceritanya saja.. Coba kalo dia menceritakannya lebih detail apa Naura akan sanggup menerima semua ini" jawab pasha

"Maksud om apa" tanya rahsya

"Sya.. Sebelum semuanya terjadi yang sebenarnya adalah nana itu punya kakak laki laki dari dewa dan nana..tapi kamu tau dewa membuang anak itu saat bayi. Karna apa karna dia benci sekali dengan anak dia dari nana bahkan saat awak pertama nana mengandung Naura.. Dewa menyuruh orang untuk mencelakai nana agar nana keguguran untuk saja waktu itu saya sigap menyelematkan nana.. Tanpa mreka ketahuilah saya lah yang ada di balik semuanya, dibalik semuanya saya yang selalu melindungi nana walaupun saya sempat gagal karna saya telat melindungi nana sehingga nana harus kehilangan anak laki laki dia" ujar pasha

"Jadi papa dewa tidak sebaik yang aku kira" batin rahsya

"Rahsya.. Dewa itu bukan lah orang baik.. Dia itu licik rahsya.. Lebih dari ular. Kita sudah mengenal dia dari lama, dan saya menyesal menikahkan nana dengan dewa dulu" jawab naufal

"Apa kakak nya nana itu masih hidup" tanya rahsya

"Entah lah yang aku ingat anak pertama nana laki laki namanya Pangeran dia memiliki tanda lahir bulan sabit di lengan sebelah kanan" jawab pasha

"Apa om udah berusaha mencari dia" tanya rahsya

"Sudah bahkan om selalu mencari keberadaan dia mau bagaimanapun dia tetap lah anak kandung nana.. Tentunya dia juga bagian nana yang nana tinggalkan untuk kami jaga..pangeran, Naura dan Rendra adalah anugrah bagi keluarga kami.. Mereka bagian dari keluarga ini dan om akan sellau berusaha menemukan dia" jawab pasha

"Rahsya.. Kamu bisa kan kasih sedikit penjelasan kenapa kakek ngelakuin ini biar Naura gak berlarut larut marahnya" ucap naufal

"Rahsya coba ya kek" jawab rahsya

"Ayah.. Aku mau bobo nya di kamar akan deh" ucap Farel

"Ya udah ayo.. Bunda juga kayanya udah tidur deh" jawab rahsya

"Ayah" panggil Farel

"Kenapa sayang" jawab rahsya

"Permasalahan orang dewasa itu rumit banget ya..aku gak mau ikut ikutan" ucap Farel

"Iya sayang.. Jangan cepet cepet besar nya ya biar gak rumit. Ayah juga masih pengen kamu segede ini pokonya jangan cepet cepet ya.. " ucap rahsya

"Iya ayah" jawab Farel

Rahsya pergi ke kamar menidurkan Farel.. Naura sedang duduk di sofa sambil menonton TV

Rahsya merebahkan Farel di kasur dan pergi menghampiri Naura

"Kamu katanya mau tidur" tanya rahsya

"Aku belum ngantuk sya" jawab Naura

"Aku tadi ngobrol sama kakek sama om rahsya.. Nau ngertiin mereka ya" ucap rahsya

"Kok kamu malah belain kakek sama om pasha sih" tanya Naura

"Aku gak membela nau.. Tapi kita juga harus memahami nya perasaan kakek kamu dan om kamu.. Nau kalo kita di posisi kakek dan om kamu kita juga pasti akan  melakukan hal yang sama.. Aku tau kamu ingin berbakti sama papa dewa tapi ada hati lagi yang harus di jaga " ucap rahsya

"Aku hanya ingin semuanya  berdamai dan hidup bahagia" jawab Naura

"Aku ngerti maksud kamu sayang.. Tapi semuanya gak mudah, biarkan waktu yang menjawab semuanya.. Biarkan waktu yang mendamaikan keluarga kamu.. Kita gak akan bisa memaksa seseorang untuk tidak benci atau berubah nau.. Semuanya akan ada saatnya mereka semua Damai.. Kamu percaya sama akukan" ucap rahsya

"Aku hanya takut" tanya Naura

"Selama aku ada di samping kamu semuanya akan baik baik saja.. Aku janji sama kamu apapun  yang terjadi aku akan selalu ada di samping kamu" jawab rahsya

"Makasih ya" ucap Naura memeluk rahsya
"Sama sana sayang" jawab rahsya

Dibalik pintu ada naufal dan pasha yang melihat semuanya yang rahsya dan Naura omongin

"Pah.. Rahsya pria yang sangat baik sabar dan sangat dewasa dalam berpikir" ucap pasha

"Kamu benar sya.. Papa yakin naura akan bahagia hidup bersama dengan rahsya" jawab naufal

" iya pah.. Aku tau di masalalu mereka memang salah  sampai pada akhirnya harus lahir Farel.. Tapi aku yakin semua itu tidak sengaja.. Aku liat rahsya anaknya baik dan tentunya dia mampu menjaga Naura"ucap pasha

"Iya pasha.. Papa lebih bisa tenang sekarang setelah mengetahui pasha adalah laki laki yang baik untuk dia" jawab naufal

"Besok kita pulang ya.. Nanti kita kesini lagi pas acara saja" ucap Naura

"Kenapa memangnya.. Apa karna pertunangannya di undur 2 hari lagi" ujar rahsya

"Iya sya.. Aku hanya ingin lebih tenang aja ya.. Pliss aku. Mohon sama kamu besok kita pulang ya" jawab Naura

"Oke sayang besok kita pulang ya" ucap rahsya

"Makasih ya" ujar Naura

"Sama sama sayang" jawab rahsya

"Pasha.. Papah gak mau Naura pulang" ucap naufal

"Pah.. Sudah lah biarkan Naura tenangin dirinya dulu.. Semuanya memang berat pah..kalo ini bisa bikin dia nyaman gak papa pah.. Yang penting dia datang kembali saat acara pertunangannya" ucap pasha

"Baiklah" jawab naufal

Dirumah keluarga Buwana

Semuanya sedang duduk menikmati. Malam malam

"Dewa.. Kamu liat expresi wajah naufal tadi seperti apa" ucap Rama

"Iya pah.. Aku tidak bisa menyalahkan apa yang telah terjadi dan aku bisa mengerti kenapa papa naufal. Bisa semarah ini sama aku" jawab dewa

"Andai semua itu tidak terjadi dewa mungkin kita sudah bahagia" ucap Rama

"Bagaimana jika papa tau kalo pada saat aku tinggal bersama nana di London dulu aku. Memiliki sekarang anak laki laki dan waktu itu aku malah membuang anak itu hanya karna aku benci dengan nana" batin dewa

"Apa yang sedang kamu pikirkan dewa" tanya Rama

"Pah ada yang ingin aku biacara tentang aku dan nana dulu pada saat tinggal di London" ucap dewa

Cinta Kita(Nara) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang