"Rahsya.papa hanya gak mau naura tahu tentang hal ini " ucap dewa
"Naura berhak tau karna ini menyangkut kakak kandungnya,, dan pah apa susah untuk menerima semua ini.. Berdamai dengan masalalu dan carilah pangeran.. Aku yakin bunda nana jauh lebih bahagia jika papa bisa menemukan pangeran" jawab rahsya
"Apa kamu yakin pangeran masih hidup dan apa pangeran mau memaafkan papa" tanya dewa
"Di berikan maaf atau tidak setidak nya papa sudah berusaha menebus kesalahan papa, jangan pernah jadi laki laki pengecut yang tidak mau mengakui kesalahan nya pah, papa akui semuanya sebelum terlambat pah" jawab rahsya
"Tapi darimana papa harus menebus semua kesalahan ini rahsya" ucap dewa
"Cari pangeran setelah itu aku akan bantu papa untuk menjelaskan semua ini sama naura" jawab rahsya
"Baiklah" ucap dewa
"Siapa sebenarnya kamu rahsya.. Naura bilang kamu hanya memiliki bisnis showroom dan perusahaan Nara group tapi papa tidak percaya dengan itu bahkan kamu bisa tau sedetail itu tentang masalalu papah padahal semuanya tertutup rapat" ucap dewa
"Aku hanya manusia bisa pah.. Bukan apa apa papa terlalu berpikir berlebihan" jawab rahsya
"Apa ada sesuatu.. Apa kamu mungkin saja punya rahasia yang gak semua orang tau" ucap dewa
"Silahkan papa cari tau sendiri tentang aku" jawab rahsya pergi
"Siapa sebenarnya dia.. Dia bukan orang sembarangan aku harus hati hati sama dia" batin dewa
Rahsya duduk bersama dengan keluarga Buwana
"Sya" panggil naura
"Kenapa sayang kamu baik baik aja" tanya rahsya
"Stok makanan di dapur udah habis bisakah nanti kamu anterin aku ke minimarket buat belanja" ucap naura
"Tentu sayang.. Tapi kamu dirumah aja ya nanti biar aku yang belanja" jawab rahsya
"Kenapa aku gak boleh ikut" tanya naura
"Aku tidak mau kamu kecapean.. Kamu tulis semuanya yang di butuhkan biar aku yang belanja" ucap rahsya
"Harga diri kamu jatuh sayang kalo. Kamu belanja karna itu tugas seorang wanita" ujar naura
"Aku rela harga diri jatuh asalkan untuk mu, jalankan harga diriku nyawaku akan aku berikan jika kamu meminta nya" jawab rahsya
"Kamu terlalu berlebihan" tanya naura
"Aku tidak berlebihan, aku sudah bergantung padamu sayang.. Bahkan rasanya aku lebih baik mati daripada aku tidak bersama mu" jawab rahsya
"Sudahlah berenti membual" ucap naura
"Aku tidak sedang membual sayang.. Aku berkata kenyataan.. Aku sangat mencintai mu dan aku tidak bisa hidup tanpa mu, jadi jangan pernah tinggalin aku ya" jawab rahsya
"Kenapa kamu bisa berkata seperti itu, aku tidak akan meninggalkan mu" ucap naura
"Aku hanya takut kamu pergi dengan laki laki yang jauh lebih baik dari aku" jawab rahsya
"Untuk apa.. Kamu laki laki baik itu.. Yang sangat baik sekali memperlakukan layaknya ratu" jawab naura
"Karna kamu memang ratu di hatiku dan aku akan lakukan apapun untuk mu" ucap rahsya
"Benarkah" tanya naura
"Tentu" jawab rahsya
"Rahsya begitu sangat mencintai naura, aku bisa melihat tidak ada kebohongan cinta dari nya untuk naura, dia benar benar cukup dengan satu wanita" batin Rama
"Rahsya.. Anak ini beda dari yang lain.. Aku bisa melihat setiap tatapan matanya dia begitu sangat mencintai naura" batin Fara
"Rahsya.. Saya memang tidak tau kamu siapa sebenarnya kamu tapi kamu benar benar mencintai putriku dengan tulus" batin dewa
"Ayah" panggil Farel
"Kenapa" tanya rahsya
"Setiap hari selalu saja bermanja pada bunda tidak bisakah giliran aku yang bermanja pada bunda" ujar Farel
"Dia istriku jadi anak kecil diam disitu, aku hanya ingin bermanja dengan istriku" jawab rahsya dengan ejekan yang menyebalkan menurut Farel
"Bapak tua, dia bunda ku aku lahir dari perut bunda.. Aku jauh lebih berhak bermanja pada bunda daripada dirimu" jawab Farel tak mau kalah
"Tapi dia istriku. Aku lebih dlu mengenal nya di bandingkan kamu anak kecil" ucap rahsya
"Ya sudah sekarang giliran aku yang bermanja bapak tua" jawab Farel
"Sudah sudah kalian ini.. Kenapa malah ribut" lelai naura
"Tidak bisa bunda,, bapak tua ini sangat menyebalkan dia serakah sekali bermanja padamu" jawab Farel
"Dasar bocah nakal,, kalo aku tidak mengukir mu kau tidak akan ada di dunia ini,, ckkk aku malah mengukir saingan ku sendiri" gerutu rahsya
"Sudahlah kenapa malah berdebat,, Farel ada apa nak kamu tiba tiba turun" ucap naura
"Bunda kapan bunda belanja" tanya Farel
"Bunda ku tidak akan ayah izinkan untuk belanja, kamu mau apa kalo ada yang mau kamu beli sebutkan saja nanti ayah belikan" ucap rahsya
"Belikan aku susu seperti biasa.. Stok susuku sudah hampir habis" jawab Farel
"Baiklah nanti ayah akan belikan kamu pabrik nya saja biar kamu bisa puas meminum susu sesuka mu"ucap rahsya
" jangan mengejekku ayah"jawab Farel
"Baiklah baiklah.. Nanti ayah akan belikan susu favorit mu" ucap rahsya
"Trimakasih bapak tua" jawab Farel berlari
"Tua tua gini kalo ayah tidak mengukir mu kamu tidak akan lahir ke dunia ini Farel Danishwara" teriak rahsya
"Sudahlah aku sudah pusing mendengar pertengkaran kalian.. Liat ada keluarga yang menonton" jawab naura
"Kalian ini sangat lucu bernar benar harmonis" ucap Rama
"Iya kek. Beginilah keseharian kami" jawab naura
"Gak papa nau.. Justru kalian sangat lah harmonis dan bahagia kakek senang sekali melihat kamu bahagia"ucap Rama
" iya kek"jawab naura
"Permisi" ucap seseorang
"Loh lian ada apa" tanya rahsya
"Pak rahsya, saya kesini ingin meminjam uang sama bapak, saya tidak diberikan pinjaman dari kantor" jawab Lian
"Pinjaman untuk apa Lian" tanya rahsya
"Anak saya sakit pak, saya butuh biaya untuk pengobatan anak saya" jawab Lian
"Kamu pulang dan lanjut kan pekerjaan kamu.. Semua biaya rumah sakit anak kamu akan saya tanggung" ucap rahsya
"Trimakasih pak rahsya, saya benar benar mengucapkan terimakasih semoga kebaikan bapak di balas oleh Tuhan" jawab Lian
"Iya.. Sekarang kamu fokus bekerja jangan di pikirkan lagi, anak kamu masih membutuhkan kamu" ucap rahsya
"Baik Pak" jawab Lian pergi
"Sayang aku urusin masalah ini dlu ya" ucap rahsya
"Iya sayang" jawab naura
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Kita(Nara)
Short Storymenceritakan kisah cinta yang di pertemuan oleh sebuah takdir