[S2] Chapter 14 ~ Permata dan Iblis

438 36 1
                                    

"Jarang anak muda sekarang tertarik dengan permata seperti ini"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jarang anak muda sekarang tertarik dengan permata seperti ini"

Aklesh hanya tertawa canggung.

'Tentu saja, karena banyak orang sekarang lupa bagian penting Artifak adalah permata yang sudah disemati rune'

Pria tua itu juga terkekeh mendengar tawa canggung Aklesh.

"Nama ku Duarpa, Pengrajin lokal Dwarf di kota ini. Salam kenal, nak" ucap Duarpa sambil menggulurkan tangan.

"Salam kenal, Tuan Duarpa. Nama ku Agustian" ucap Aklesh menyambut uluran tangan pria kecil itu dengan baik.

"Haha, nama yang bagus. Oh, kau mau melihat beberapa karya ku?"

"Tentu dengan senang hati"

Dan berakhir pembicaraan tentang permata sampai senjata tempaan yang baru jadi tidak luput menjadi sasaran topik pembicaraan mereka. Tapi, pembicaraan mereka terhenti saat dua orang dengan jubah hitam memasuki toko dan terus memanggil Duarpa yang merupakan pemilik toko itu.

Aklesh merasakan hal janggal dari dua orang yang berbicara dengan Duarpa itu, nada mereka berbicara meninggi seakan-akan mereka sedang terdesak akan sesuatu. Dan dengan diam-diam Aklesh mengaktifkan mata kaisar nya dan sekarang dia tahu apa hal janggal yang dia rasakan sedari tadi saat dua orang itu baru saja memasuki toko ini.

'Sihir hitam' batin Aklesh.

Aklesh menonaktifkan mata kaisar nya dan berpura-pura mengamati permata dihadapan nya sambil merapalkan sihir pelacak yang dibuat sekecil dan setipis mungkin agar dua bahkan siapapun tidak menyadari hal ini.

Saat dua orang pergi, Duarpa kembali mendatangi Aklesh yang terlihat serius mengamati permata. Tentu saja dia pura-pura.

"Maaf ya. Tadi kedua pelanggan itu sangat menyebalkan" keluh Duarpa.

"Menyebalkan?" Tanya Aklesh senatural mungkin.

"Ya, mereka terus bertanya apa aku menjual Ruby api. Padahal ruby api sudah dilarang beredang lebih 10 dekade, dan tingkah mereka mencurigakan"

Aklesh diam mendengarkan ocehan Duarpa walau pikiran nya membuat banyak kemungkinan siapa identitas dua orang dengan aura sihir hitam yang kental itu.

"Tapi, apa itu ruby api?" Tanya Aklesh bingung.

"Hm? Ah, Agustian, kau turis, kan? Pantas saja tidak tahu"

"Ruby api adalah permata yang dibubuhi rune api yang kuat dan batu ruby nya sendiri dibakar 100 kali dengan api jiwa, dan lagi ruby api sangat berbahaya karena api nya akan membakar apapun yang dilapah nya saat aktif" lanjut Duarpa menjelaskan.

"Tapi dari 10 dekade sudah sangat sulit menemukkan itu"

"Kenapa?" Tanya Aklesh.

"Pertama, pengerdaran batu ruby api sudah dilarang dan kedua, api jiwa sudah mati"

Akleshi? No, I'm Aklesh {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang